icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dalam Pelukan Sang Miliarder

Bab 2 Dilema dan Pengkhianatan Hati

Jumlah Kata:845    |    Dirilis Pada: 10/12/2024

apartemen sempitnya, tetapi pikirannya terus melayang pada percakapan yang terjadi di ruangan megah it

asai benaknya. Sorot mata tajam Arkhan, senyum sinisnya, dan cara dia berbicara seolah-olah dia memegang ken

alan menuju dapur kecilnya. Dengan tangan gemetar, dia menuangkan segelas air dan men

ini?" Raissa bergumam pelan, suara ser

ar. Raissa meraih ponsel itu dan meli

ulit. Namun, kali ini Raissa ragu untuk menjawab. Dia tahu bahwa Reza tidak akan tinggal diam jika menge

Reza terdengar tegas ketika Rai

Reza," jawab

. Aku datang ke panti, tapi mereka bilang

etapi dia tahu Reza terlalu cerdas untuk dibohongi. "Aku

kenapa kau bertindak sejauh itu? Pria itu bukan orang

tidak bisa membiarkan panti itu digusur. Kau tahu itu r

n apa yang dia katakan? Apa dia

han tangis yang kembali mengancam kelua

ya Reza cepat, suara

capkannya. "Aku tidak bisa memberit

sak, suaranya naik satu oktaf. "Katakan

," kata Raissa tegas. Dia tidak ingin menyere

eza marah. Namun, dia tidak peduli. Saat ini, hanya ada dua pilihan di hadapa

urung-burung kecil yang hinggap di cabang pohon, mencoba mencari kedamaian dalam pemandangan

cau," sebuah sua

diri di depannya. Itu adalah Bu Nila, pengelola panti jomp

a Raissa, menc

di bahu Raissa. "Aku dengar kau menemui pemil

ngatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tetapi melihat m

sil, Bu," jawab

dak menunjukkan kemarahan. "Raissa, kau sudah

tegas, meskipun di dalam hatinya, dia t

pi ingatlah, apa pun keputusan yang kau buat, kau harus tetap me

tahu Bu Nila benar, tetapi bagaimana mungkin dia menjaga dirin

eputusan. Dia kembali ke gedung Ark

n jendela besar, memandang kota yang gemerlap di bawahnya. Tanpa

at-erat, mencoba mengumpulkan k

l di wajahnya. "Bagus. Aku tahu kau

at," kata Raissa cep

ak terhibur. "Oh? Kau pikir kau

atkan panti itu. Tidak ada kebohongan, tidak ada perm

beberapa inci. "Aku tidak pernah melanggar janjiku, Raissa. Tapi k

, tetapi dia tidak m

ngan suara lembut yang penuh ancaman, "

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka