Tangisan Pilu Sang Istri
o
o
eseorang sambil me
l memainkan ponsel, langsung menajamkan pendengarannya, me
pintu kamar lebih keras, bukan hanya m
ri rebahannya, ia bergegas menghampir
am
yang berdiri di depan kamar
rjaannya rebahan saja! Mbok ya, bangun. Meng
Bagaimana bisa mertuanya itu bicara seakan-akan Manda tidak mengerjakan apapun, pa
amar dan beristirahat, Ma," jaw
an saja
a karena tidak ingin mende
wab Mama Hilda sambil
ah
i cepat! Jangan pelit dong! Mama but
bali masuk ke dalam kamar dan mengambil tiga lembar u
Pelit banget kamu jad
s ribu," lanjutnya. "
kannya kemarin Manda sudah membel
a! Apa susahnya sih kasih uang? Aku ini mer
lembar uang berwarna merah lagi. Sengaja, tidak ingin memberikan apa yang dim
jika minta uang, tidak pernah berpikir ada atau tidak uang yang diminta itu.
u ambil silahkan, kalau tidak ya gak usah
sihnya tiga ratus ribu! Dasa
dupi kami disini, karena uang yang kamu peroleh itu adalah uang dari Mas Dimas," timpal Lena yan
amu," ancam Mama Hilda berharap gertakannya it
ng Manda yang memang sudah sanga
kan isyarat agar Mamanya kali ini tidak mencari masalah, mereka la
u, sabarkan hati," lirih M
Ekspresi wajahnya penuh dengan kebingungan dan kesedihan yang mendalam. Air mata mengalir dari matanya tanpa henti, dan dia tampaknya sangat terluka ole
rang. Namun, ternyata keinginan Manda untuk memiliki mertua dan ipar yang baik menjadi hal yang tampaknya mustahil. Mereka memang
. Ia lebih sering tersakiti dan disakiti oleh sikap Mama Hilda dan Lena. Selalu b
ngis dalam diam. Bayangan keadaan sebelum men
k anak-anak berkebutuhan khusus dan juga menjadi penata rias profesional. Manda rela meninggalk
di seorang ibu. Hidupnya merasa sangat sepi. Tidak lagi bisa berinteraksi dengan para kerabat, dan belum ada momongan, semakin membuat hi
. Manda menyadari bahwa suaminya yang masuk ke dalam kamar dan benar saj
ggilnya denga
du, senyum terukir di bibir indahnya na
kai wajah cantik Manda dan mena
ngin suaminya itu kembali sakit hati dan terluka karena
apa yang sudah dip
as dengan sangat erat sekali. Menumpahkan semua rasa
nya, dia mungkin merasa sangat sedih dan terluka oleh sesuatu yang terjadi dala
enyamanan dan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan dalam saat-saat sulit. Mungkin dia juga merasa terhibur oleh suara na
arab dari segala macam obat sakit hati yang ada. Dalam seketika, rasa sedih dan kecewa berubah menjad
i baru untuk menghadapi situasi atau masalah yang akan datang di depan. Memang berbeda jika pelukan suami, sebab
eminta maaf seraya
g kamu r
ak a
ndai untuk berbohong, Manda. Katakan
ik saja dan tidak ada yang d
a mungkin lebih baik aku memastikannya sendiri!" tegas Dimas
imas, setelah menikah maka keluarga yang dimiliki olehnya hanya Manda seorang. Kenapa
, ja
da mereka!" tegas Dimas. "Mas benar-benar merasa tidak terima jika merek
i, M
amar. Aku akan keluar
hon," lirih Manda langsung
da keributan dan ujungnya maka
ka, Manda!" teriak Dimas dengan suara yang lan
s .