Tangisan Pilu Sang Istri
t padanya. Teriakan keras dari Dimas membuatnya merasa ketakutan yang lebih dalam. Air matanya pun tiba-tiba tanpa diminta, mengalir deras karena ini adalah
tnya merasa gelisah dan takut terhadap apa yang sedang terjadi. Bingung harus bersikap seperti apa dan bagaim
terpancar dari sorot mata suaminya itu. Sorot matanya begitu sangat tajam, membara da
tanya tak sanggup lagi ditahan, lolos begitu saja dari mata
as terkejut melihat peru
istrinya, pria yang selalu bersikap lemah lembut itu, tiba-tiba berubah
t perubahan yang tak bisa dari istrinya itu. Tak pernah terbayangkan olehnya, kalau istrinya selalu bersikap manja itu bisa terlihat begitu sangat ketakutan seperti
ai wajah Manda lalu mengecup bibir ranum istrinya sekilas.
atkan bentakan dari suaminya yang selalu bersikap lembut padanya. Hati dan pikirannya langsung melayang dan menari-nari, memikirka
yang masih mengembun lalu mengecup kedua mata indah itu. Pria itu kembali memi
ampai-sampai tak menyadari bahwa suaminya sudah menangis. Pria itu tetap mencoba untuk berusaha menena
... Tolong, jangan d
erdiam diri seperti ini. Maafkan aku," tuturnya kembali mengecup kedu
n sorot mata sendu, terlihat jelas ada kekecewaan di dalamnya tapi berusaha se
perti ini, ya. Mas mohon," ucap Dimas memohon
dan emosi dengan sikap keluarganya yang sampai saat ini tak bisa memperlakukan wanitanya dengan baik. Padahal, selama ini
h dan menuruti apa saja yang diminta oleh ibu dan adiknya, karena ia memang begitu sangat tahu sekali
a, hanya saja ... ia tak ingin jika nantinya ... istrinya itu akan selalu merasa sakit hati, jik
ngan hal apapun. Dimas selalu berpesan, bahwa ada baiknya sesekali boleh melawa
ti mereka dengan cara apapun itu, baik disengaja maupun tidak disengaja. Dan, jika sudah seperti itu
erkejut saja, saat ketika tadi, dibentak," lirihnya
sudah bersikap kasar. Padahal, dalam lubuk hatinya yang terdalam, ia tidak pernah ingin melukai hati istrinya dalam bentu
n semata-mata karena pria itu ingin menghakimi atau memarahi istrinya, bukan. Tapi karena sudah terlalu kesal dan marah, karena istr
tidak akan bersikap kasar lagi padamu,"
buat Manda merasa tidak tega
ngkin sampai hati untuk membentak. Mungkin tad
. Tidak ada yang pe
diperlakukan kasar oleh almarhum kedua orang tuanya, jadi ia pun merasa tidak ingin dikasari oleh suaminya. Selama ini ... wanita muda itu sel
i, tolong m
h menangis. Maafkan aku yang cengeng ya, Mas," tutur Manda lembut. "Aku, hanya merasa terkejut saj
maafkan aku
ali tidak bersalah!" Dimas be
maaf atas kesalahan yang tidak ka
bisa menghargai kamu, aku yang salah karena sudah membawa kamu untuk ikut h
gan bicara seperti itu, Mas. Aku ikhlas hidup bersama denganmu. Aku tak peduli, kehidupan apa yang akan ki
elain dirimu. Jadi, aku akan tetap ikut denganmu, kemanapun kamu per
an baik oleh mereka. Yang terpenting d
ebih dari cukup bagiku, karena hanya kamu yang bisa
ersama denganmu. Sampai kapanpun, aku tidak akan pernah m
alasan bagiku untuk meninggalkanmu sekalipun kamu jatuh miskin atau jatuh sakit, Mas. Aku akan t
hagia, Mas. Aku bisa menjadi apapun saat bersama denganmu, kamu sel
in mereka lakukan padaku, itu sama sekali tak
ir istrinya, ia memang tahu kalau istrinya begitu sangat lemah lembut. Tapi, ia tak
tidak pernah salah dalam memilihmu untuk menjadi pendamping hidupku. Kamu, begitu sangat t
u, luka yang dibuat oleh keluargak
n anak-anak kita kelak sampai kapanpun, aku janji. Bahka
at tidak suka sekali, jika suaminya