Dicerai Suami, Dipinang Sultan
dung. Namun, kini ia tidak lagi berada di tempat di mana kenangan masa kecil bisa menenangkannya. Ia berada di
irai membuatnya mengerang pelan. Ia merasa berat untuk bangun, tetap
ya pada diri sendiri, me
erlarian di taman, beberapa tertawa cekikikan sambil bermain ayunan.
a kelinci kesayangannya. Ada sesuatu yang berbeda pada
nia, kenapa kamu duduk sendiri? T
penuh air mata yang tertahan. "Aku nggak
Rania tinggal hanya dengan ayahnya, tetapi ia ti
ya dengan Rania. "Rania... apa kamu mau c
a pergi waktu aku masih bayi. Papa bilang Mama ada di surga. Tapi aku seri
lah dirinya diingatkan pada kekosongan yang juga ia rasakan. Ia tahu bagai
baik dan hebat. Papa kamu pasti bangga sekali sama kamu. Dan meski
ingin melepaskannya. Ketika akhirnya gadis kecil itu m
a Mama lagi, Miss mau
losnya permintaan itu, tetapi air matanya justru menetes tanpa i
Namun, sebelum Asha sempat menenangkan perasaa
mu mengganggu
tapi ada ketulusan yang terpancar dari tatapannya. Dengan langkah
uma ngobrol sama Miss Asha," jawab
putrinya. "Rania, Papa tahu kamu suka sama Miss Asha, tapi kamu ngga
pi aku cuma mau Mam
terlihat di sana, meskipun ia mencoba menyembunyikannya. I
ia terlalu sering ber
apa-apa, Pak Rafael. Dia ha
ri, menarik napas panjang sebelum berkata, "Miss Asha, saya in
yang menjalar di hatinya. "Tentu, Pak
kopi hitam, sementara Asha hanya memesan segelas air putih. Suasana
napa saya sering muncul di sekitar Anda
aya tidak merasa terganggu, Pak Rafael. T
ji pada diri sendiri bahwa saya akan melakukan apa pun untuk membuatnya bahagia. Dan... akhir-
it tersanjung. Namun, Rafael melanj
pada Anda-pada cara Anda menghadapi anak-anak, pada ketulusan Anda. Saya melihat se
begitu langsung, begitu dalam, tetapi juga membingun
a. Hidup saya sendiri masih berantakan. Saya bahkan t
rna, Miss Asha. Saya hanya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian. Dan ji
kata seperti itu padanya-tidak setelah apa yang Raka lakukan. Kata-kata Rafa
di depan masih panjang. Namun, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, i
dung. Namun, kini ia tidak lagi berada di tempat di mana kenangan masa kecil bisa menenangkannya. Ia berada di
rai membuatnya mengerang pelan. Ia merasa berat untuk bangun, tetapi
knya pada diri sendiri, me
-
erlarian di taman, beberapa tertawa cekikikan sambil bermain ayunan.
kelinci kesayangannya. Ada sesuatu yang berbeda pada wa
nia, kenapa kamu duduk sendiri? T
penuh air mata yang tertahan. "Aku nggak
Rania tinggal hanya dengan ayahnya, tetapi ia tida
ya dengan Rania. "Rania... apa kamu mau c
a pergi waktu aku masih bayi. Papa bilang Mama ada di surga. Tapi aku seri
lah dirinya diingatkan pada kekosongan yang juga ia rasakan. Ia tahu bagai
aik dan hebat. Papa kamu pasti bangga sekali sama kamu. Dan meskipu
ingin melepaskannya. Ketika akhirnya gadis kecil itu m
a Mama lagi, Miss mau
osnya permintaan itu, tetapi air matanya justru menetes tanpa ia
Namun, sebelum Asha sempat menenangkan perasaann
u mengganggu Mi
tapi ada ketulusan yang terpancar dari tatapannya. Dengan langkah ri
uma ngobrol sama Miss Asha," jawab
putrinya. "Rania, Papa tahu kamu suka sama Miss Asha, tapi kamu ngga
i aku cuma mau Mama.
terlihat di sana, meskipun ia mencoba menyembunyikannya. I
a terlalu sering berbi
apa-apa, Pak Rafael. Dia hany
ri, menarik napas panjang sebelum berkata, "Miss Asha, saya in
yang menjalar di hatinya. "Tentu, Pak R
-
kopi hitam, sementara Asha hanya memesan segelas air putih. Suasana d
napa saya sering muncul di sekitar Anda
aya tidak merasa terganggu, Pak Rafael. T
i pada diri sendiri bahwa saya akan melakukan apa pun untuk membuatnya bahagia. Dan... akhir-ak
it tersanjung. Namun, Rafael melanj
pada Anda-pada cara Anda menghadapi anak-anak, pada ketulusan Anda. Saya melihat se
begitu langsung, begitu dalam, tetapi juga membingun
. Hidup saya sendiri masih berantakan. Saya bahkan tid
na, Miss Asha. Saya hanya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian. Dan jika
ata seperti itu padanya-tidak setelah apa yang Raka lakukan. Kata-kata Rafael
ia tahu jalan di depan masih panjang. Namun, untuk pertama ka