icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

VELIN SEAN

Bab 5 4. MEMORI KEPAHITAN

Jumlah Kata:1031    |    Dirilis Pada: 18/09/2021

a di penglihatannya. Sudah terlalu pagi! Velin meregangkan otot kakunya, ternya

baik saja. Daripada disebut manusia, Velin malah lebih pantas disebut sebagai Zombi! Wajah sembab dengan mata bengkak akib

itu benar-benar lebih mi

asi dari hidupnya. Sekuat apa pun ia menyingkirkan lelak

erik

embuat Sean begitu sema

menyakitinya. Jika menyukainya sudah pasti Sean akan memperlakukann

n, S

mengguyurnya menggunakan air yang dicampur adonan telur busuk. Kemudian menyere

u pa

af? Jela

ing jatuh di got. Bahkan saat satpam sekolah menemukan Velin esoknya

melakukan kesalah

tu pantas di

saja t

banyak lagi. Dan Velin tidak ingin mengingat akan

kembali, tanpa ketakutan, tanpa penindasan dan tanpa air mata. Namun, nyatanya itu hanya

ah takdir

idak perlu bertemu dengan luka masa lalu. Seharusnya! Sialnya, se

ka lama dan membentuk luka baru yang jauh lebih mengerikan

mpatan untuk melarikan diri. Dan mengerikannya, di tengah jalan nan sepi, Sean dengan kejinya mencumbuinya. Ya, memperlakukannya de

an lidah yang bercampur saliva masih terasa di seluruh tubuhnya

kal dalam masalah.” Itu ancaman yang memb

nusia, jelas

*

n vas bunga yang melayang tepat di cermin. Hancur berkeping!

ti. Tangannya mengepal kuat hingga buku-buku jarinya tampak memutih. Kebenciannya pada

us ing

idak memiliki niat untuk membukanya. Sungguh, ia sangat tidak ingin diganggu setelah apa y

un

Velin yakin itu Mili! Dengan cepat ia menghapus air mata. Alasann

mbak khawatir.” Kemudian nada suara itu berubah menjadi pelan. Jelas, si emp

i, usahakan untuk makan meskipun sesuap. Makanannya m

etelahnya. Mili sepert

e

ny

rapa menit. Kemudian mendengus kasar sebelum memut

ain. Ia tidak ingin Mili

as seketika. Sosok yang ingin ia hindari, yang memberi luka begitu perih sedan

k di otak Velin, kenapa

i sebelum Sean sadar akan kehadirannya. Ia tidak ingin terus berurusan deng

ku

elah menyadari kehadirannya. Kemudian bangkit

empat terkejut akan nada itu tetapi kemud

belum sarapan.” Sean mendudukkan Velin di bantala

ni?” Pelan tetapi

um simpul. “

amnya saat mendengar kalimat itu

gi kekhawatiranmu.” Sekuat tenaga Veli

i, tapi i

usaha menyendokkan bubur ke mulutn

isa dibendung. “Aku membencimu!” pekik Velin bersamaan

sa mungkin ia menahan diri untuk tidak meluapkan kemarahan

menuju kamar, meninggalkan Sean yang

uk kedua kakinya dan menyusupkan kepalanya

perti apa lagi takdir yang menghampirinya. Mungkin akan ada ya

ng tercipta

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka