icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

VELIN SEAN

Bab 4 3. JIWA YANG MENANGIS

Jumlah Kata:1134    |    Dirilis Pada: 18/09/2021

nah ia datangi selama ini. Musik yang berdentum sangat keras membuat indra pendengarannya terasa

Menggoyangkan tubuh mereka ke kanan dan kiri. Berdempet atau lebih

al

menikmati setiap gerakan perempuan yang menjadi pasangannya di lantai dansa. Bergelayut manja di dada

ja tangan nakalnya sudah masuk ke dalam gaun merah menyala yang panjangnya han

nya ke tempat ini jika pada akhirnya ia ditinggal dan Sean

Sean. Dia juga ogah berdempet dengan le

itinggalkan begitu saja. Tempa

dalam hati, seorang lelaki mendekat. T

an saja,

padanya. Tanpa basa basi duduk di samping Velin. Terlalu dekat, b

alko

i jarak! Namun, lelaki yang entah siapa namanya

Velin berucap deng

a penuh dengan ekspresi menggoda. Bayangkan saj

n dadanya hampir bersentuhan pada dada kecil Velin. Tangan

rasa takutnya bercampur menjadi satu. Tubuhnya mulai gemetaran ka

h bantuan lelaki itu agar terbebas dari orang yang semakin lama

gsek!" teriak Velin semba

untaskan ini di kamar? Aku tahu di mana kamar yang nyaman

i wajah Velin, melainkan di atas meja kaca

aki yang hampir mencium Velin ke atas meja menggunakan k

belum diketahui namanya itu, Sean beralih kepada Velin ya

uan yang tengah terisak. Tanpa menunggu perintah dari siapa pun,

pnya sembari mengecup pucuk k

asih te

ih terus mengecup p

annya. Velin benar-benar takut! Takut kepada lelaki yang barusan m

ar membawanya

*

m itu. Sean hanya fokus menyetir sedang Velin menghadap ke jendela, memi

uk seorang lelaki hidung belang. Hampir saja kehormatan yang s

rus dih

yang berantakan. Velin tidak peduli. Menulikan pende

luar dari mobil dan memutar ke samping untuk

pintu, Velin telah leb

mpai ke atas,

enghapus sisa air matanya

ahkan Sean merasa bulu kuduknya mer

. Lo enggak baik-baik saja." Sean dengan gig

antang. Lantas mendaratkan satu

an apa yang selama ini aku jaga!"

, yang diucapkan Velin itu benar. Karena dirinya, perempuan manis i

membawanya dalam pelukan, tapi perempuan

snya kembali pecah. Velin berlalu menin

di depan flat. Ia membuka pintu dan masuk b

uli pada penghuni lain di rumah kecil itu

ari tidurnya. Menatap jam beker yang terdapat di atas

a. Dengan pelan turun dari

pi mendengar suara keras membuatnya mau tidak mau harus bangun dan mencari tahu. Ada dua kemu

ngendap-endap menuju kamar Velin. Tangannya terulur untuk membuka knop pintu tapi

an?" Mili waspada pada sekitarnya sem

-samar Mili mendengar is

encoba membuka pintu kamar Velin n

kut dong. Ada apa sih

k pintu yang terbuka sedikit. "Aku tidak apa-apa, Mbak." Suara yang

n penasaran. Meskipun situasi gelap,

ang telah terjadi padanya. Ia tidak ingin Mili khawatir dan menjadi beban nan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka