VELIN SEAN
mu tadi malam? B
man sekamarnya itu melemparkan pertanyaan tentang reuni yang ia datangi tadi malam. Velin terlalu
la Velin menggunakan sendok makan. Tidak terlalu keras, tapi mampu membuat Vel
in dengan mimik memohon. Ia ingin melupakan apa pun yang ber
ah sarapannya santai, tapi matan
mengan
n apa yang mereka capai se
Velin me
yang menimpa mereka. Mili dan Velin tidak jauh berbeda. Mereka terlahir dari kehidupan yang pas-pasan.
itu, Mbak, dua lelaki paling berengse
g memegang sendok yang masih berisi n
hadiri reuni sialan itu." Velin menggulingkan tubuhnya ke lantai seperti anak
umur," protes Mili. Bibirnya tertarik membentuk segaris senyum
Tanpa protes kembali mengunyah sarapannya
. Ia gemas melihat tingkah kekanak-kanaka
ilih menghabiskan sarapannya
*
l Flower' tempatnya bekerja. Sehingga langganan akan semakin bertambah. Dengan begitu semakin banyak bonus menanti dirinya dan siap masu
li. Lo mungkin salah alamat." Siswi
a dan mengeluarkan catatan kecil yang isinya adalah nama-na
'kan?" Velin masih me
A itu me
lah alamat," tukas Velin. Ia menyodorkan bunga
a mawar cantik itu. "Setidaknya lo bisa kasi
hatinya mendidih melihat tingkah me
a bisa lihat lebih jelas di kartu yang terdapat di bunga itu." Vel
, ya ... kalau dia memesan lagi dan menyuruh lo mengantar ke s
alu buruk di telinga Velin. Ia mendengus kasar, menatap se
engan gontai ia kembali ke motornya yang su
atikan motor matic dengan sangat saksama. Perasaan Velin semakin buruk apalagi
an sepatu yang dikenakan pun warnanya hitam. Ya ... manusia dengan w
a?" teriak Velin begitu ny
a menggelengkan kepalanya, tapi Velin yang dari awa
, jaksa pasti kelelahan menangani kasus itu
tulang kering orang yang dicu
ton itu terdengar tidak as
Spontan Velin mundur beberapa langkah. Otaknya kembali bekerja
menatap gugup ke
hak kepada lelaki tampan seperti gue." Sean
kamu di
ngkah, dan lagi-lagi V
nanya, kenapa lo ada
yang ada di belakangnya. Velin rasanya ingin menenggelamkan
u milik keluarga Sean. Bukankah nama siswi SMA tadi memiliki kesama
ukannya tadi malam gue yang mengantar lo pulang? Atau lo merindukan ciuman
ar-benar gila! Membahas ciuman yang
nga ini lagi." Velin meletakkan bunga
an meraihnya bunga itu
an dengan Sean. Masih banyak hal yang lebih penting da
a? Gue mau ngajak lo jalan
Otak Sean perlu dibersihkan dari pik
ika motor Velin meninggalkan hala
udian membuang kartu yang ada. Dengan santai masuk ke