Mas, aku lelah
Steven, lelaki itu bangkit namun tak mengucapkan sepat
ersimpuh di lantai yang bersih, hatinya pun tak kala
ih awal, jika kau lumah, kau akan kembali ke lembah
n pikiran kalut, ucapan Kayara terus b
akan menghantui dirinya, memaksa ia untuk mengingat
at keterlaluan pada
gan Kayara? Kalisa benar-benar tidak
alisa melintas membuat
si dia masih mengharapkan Kalisa, namun di sisi lain dia tak ingin Kayara berubah seperti
*
g sedikit lusuh akibat perdebatan
ai berbenah, pintu di ket
saat masuk ke dal
inlin, "kenapa L
gak tau ini masalah atau bukan, tapi pihak peru
ra kaget dengan mat
mong Ra, dengerin dulu," kesal Linlin
aryawan, dia maunya kamu sendiri yang mengan
engkan keplanya kecil, mencoba meres
itu?" tanya
umen aneh banget Ra, aku takut kamu kenapa-napa, apa sebaiknya g
, modal kita udah ketanam di sana, dan itu banyak, harus tetap di ante
itu, aku ikut denganmu ya? Aku gak mungk
angguk. "Baiklah, ayo!" K
*
yang menjulang tinggi, mo
tnya Lin?" tanya
er Ra, i
di post satpam. "Pak permisi, saya mau antar pesanan kue k
gutakatik telepon menghubungi seseorang
erin Ibu." Ucap si satpam itu setelah selesai b
k, lalu mengikuti ar
aruh di mana?" tanya Kaya
bu mari ikut saya, akan saya antarkan pada Pak B
nlin saling p
ue ini, biar aku sendiri masu
us kamu gak apa
masuk mengiringi si Satpam y
urusan seperti itu bukanlah urusan Bos besar. Tapi ia mencoba berpikiran posit
i hadapan ruangan bertuliskan C
dah menunggu di dalam," ucap satpam i
ke CEO? Hal seperti itu bukanlah urusan CEO sehar
penuh keyakianan, "Tidak k
, toh dari pada kuenya tidak di bayarkan? Ia pun menge
r di rungu Kayara, dengan menarik nafas dalam lalu
yang ia lihat adalah punggung tegap seora
elum memulai bicara pada
sapa Kayara s
det
deti
det
get, menutup mulutnya yang terbuka lebar, matanya membola melihat sosok yang
senyum kepada Kayara seakan menyapa dengan senyuman manisnya, tatapannya lembut, masih sama seperti dahulu, tak ada yang
ketemu. Kamu apa kabar Kayara?" lela
aktu telah membeku di antara mereka. Dua tahun sudah lamanya mere
-sangat merindukanmu," lelaki itu menam
yang berdiri di depan matanya. Bukan kegugupan yang merasuki, melainkan kejutan dan ketidakpercayaan yan
ersadar dari lamunannya, dan lang
o. Namun hanya sebentar, sedetik kemudian lelaki itu kemba
io!" pekik Kayara memen
ukanmu, aku sudah kembali ayo kembali bersama
r
baru saja hendak pergi, tanganny
e