Dilarang Hamil Oleh Mertua
k ke dalam kantor, de
a Rayhan sembari mengusap air mata C
bawa diambil orang, saat mau menyebrang j
siang di cafe terdekat. Soal makanan ia sama sekali tidak me
*
h merebut makanan Claudia menyerahkann
akanan yang saya amb
a ke tempat sampah. Ini baya
ta itu, Nyonya. Untung saja dia b
a, justru kalau bisa mencelakai Claudia akan lebih
*
ang dulu. Mas tidak mau terjadi apa-apa,"
an Claudia hanya mengganggu Mas saja,
kan orang lain. Dari dulu kamu gak pernah berubah ya, masih
ngantarkan Claudia pulang ke rumah, karena ia
ibir Eva yang melihat kedatangan Claudia, wanita paruh baya itu sed
tidak bisa mengantarkan sendiri," jelas
dia meminta cuti pulang kampung selama ti
s yang mau bersih-bersih rumah siapa? Kerjaan di rumah i
alau dari tadi saya sudah cari pen
a hanya tiga hari. Menurut beliau Eva dengan dibantu Aruna juga bisa melaku
ti bisa lecet," ujar Eva dari dulu suaminya
. Sadar dong, jangan seperti a
at Narsih. Ia keluar dari kamar dan mengatakan kalau
uarganya harus melakukan aktivitas sendiri-sendir
ama tiga hari. Namun, semua tenaga kerja sedang ada pekerjaan semu
erti hidup di neraka." kata Eva dalam hat
dapur dan membuatkan secangkir kopi untuk beliau. Tak lupa
apa cuma Papah yang dibuatkan, car
kan dulu," ujar Claudia
sa tidak jangan bersikap kasar seperti itu!
datang membawa secangkir teh yang dia minta, Eva menyiramkan ke tubuh Claudia
ilkan obat untuk Claudia, lalu p
ah selalu marah kepadaku
i nasibnya. Baru saja merasakan pernikahan yang diidam-idamka
t menyayanginya. Setelah ia menikah dengan Rayhan, sikapnya b
i tangannya. Ia melakukannya sebelum Rayhan datang, agar tidak ketahuan k
au kemana nih?" canda Ray
," sahut Claud
emerah seperti ini?" tanya Ra
air panas, Mas," jel
sayang. Kita obati d
oleskan obat. Setelah selesai mereka pergi ke dapur untuk
hal Eva dan Aruna saat ini hanya menonton televisi, di ruang kelua
," pinta Aruna fokus denga
sukkan ke dalam saku. "Makan dulu, dan ambil sen
nselku, Kak!"
ndiri kok gitu," sahu
in, dan jangan menyuruh. Narsih ambil cuti tiga ha
akan dengan tertib tidak ada yang berbicara. Selesai makan Aruna kem
ku ada tugas dari kampus," pi
teriak Pa
Nanti Claudia yang c
n meja makan. Tadi saat di dalam kamar, Papah Andi sudah m
ang menata dalam rak piring. Dalam benaknya ia sangat malu, kelu
a Mas ya," kata ayhan sa
anita, kalau soal mengurus dapur dan rumah," t
keningnya. Ia sangat berterima kasih, karena
masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka. Mengingat di rumah tidak
san apapun. Sebenarnya Claudia betah tinggal di sini, ia ju
uarganya tanpa terkecuali. Semua pekerjaan rumah saat ini suda
ya membuka tirai jendela sehingg
tidak terkena terik matahari. Claudia mereb
o kita tidur lagi," ajak Ra
at kerja," ujar Claudia berusaha me
inya selama satu minggu. Rencananya ingin mengajak
a, lalu membersihkan tubuh. Setelah
gai hidangan di meja makan, ada ayam goreng, nasi goreng, d
" sahut
oklat, kini memilih makan nasi goreng buatan istrinya
a Eva yang biasanya sarapan dengan bubur ayam buatan
ua jarang makan seperti ini. Dalam hati Aruna juga mengatakan kalau nas
audia mau berangkat ke Bali. Kita m
eymoon?"