icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cincin Dendam : Janji di Balik Rahasia

Cincin Dendam : Janji di Balik Rahasia

icon

Bab 1 Butir – Butir Rahasia dan Lamaran Leon

Jumlah Kata:1374    |    Dirilis Pada: 19/11/2024

masih mau mengenalku?" gumamnya pel

membuatnya semakin tersiksa. "Haruskah aku jujur? Atau aku menyimpan semua ini sampai mati?

t di dadanya. "Leon yang malang" Matanya memandang kosong ke a

a basah, dan rasa bersalah yang menyesakkan memenuhi hatinya. Dalam mimpi, wajah Leon yang penuh kekec

tidak benar-benar mencintainya. Bagi Cantika, Leon hanyalah salah satu pilihan, bukan sa

Perasaannya begitu dalam, namun ia tak pernah berani mengungkapkanny

n rahasia yang ia temukan di ruang kerja Paman Jeri muncul dalam bayangannya. Kertas-kertas itu dengan jelas menunjukkan bagaimana keluar

okan h

merasa kepalanya berat, namun dia berusaha menepis perasaan itu dan memulai harinya. Lara bangkit, mengenakan seragam kerjanya yang elegan

iasa. Ibu tirinya, Vina, duduk di sebelahnya, menyesap teh dengan anggun, sementara Can

ambil melirik sekilas. Se

ra, mengambil tempat dud

an mata tajam. "Kenapa kemarin kamu tiba-tiba per

ku merasa kurang nyaman, dan saat itu aku mendengar Paman Jeri kurang sehat, jadi

emudar. "Paman Jeri, tapi hari ini dia bisa berangkat kekantor tidak

yum menggoda. "Ngomong-ngomong tentang pesta, Cantika, semua orang tak berhenti m

nya teman. Leon kebetulan menawarkan untuk pergi bersama karena dia ju

apan. "Leon itu pemuda yang cerdas dan berbakat.

a hubungan kalian lebih dari sekadar teman, itu kaba

i gema yang menyakitkan, menggoyahkan hatinya. Namun, dia meneguhkan diri, menyesa

. Senyum ramahnya, cara ia berbicara, dan sikapnya yang hangat membuat semua orang terpesona, termasuk dirinya. Tapi bayangan itu seketika berubah me

Semua itu masih begi

t pandangannya, dan detak jantungnya seolah berhenti. Di ambang pintu, Leon berdiri dengan elegan, mengenakan setelan kasual yang membuat

nada ramah, tatapannya yang dal

sekujur tubu

uk, duduk nak, Bergabunglah sebentar sebelum kalian berangkat," katanya sambi

ak Leon, duduk dulu. Kopi pagi ini enak sekali," uj

, pandangannya langsung mencari L

menatapnya lekat. Leon berjala

uaranya berat namun teg

n... i..iya?" jawab lara, tan

kan Cantika yang menatap mereka dengan mata membe

oba mencairkan suasana yang tiba-tiba terasa tegang. "A

. "Ah, pesta itu luar biasa, Pak. Monic terlihat sang

saja, apalagi dengan kehadiranmu, Leon.

na yang memuji Leon atas kehadirannya di pesta pernikahan Monic kemarin. Namun, Lara hanya duduk

ya, menegakkan punggung, dan men

ra sebentar," Leon membuka percak

on. Ada apa? Jangan terlalu formal begi

mengucapkan rasa terima kasih saya. Selama ini, saya sudah diterima dengan sangat baik di

merayapi hatinya. Leon terlihat terlalu s

uruh ruangan. "Namun, hari ini saya ingin mem

ara. "Silakan, Leon. Saya sudah mengenal kamu cukup lama, bahkan sebe

sih, Pak. Begini, selama beberapa minggu terakhir, saya tela

rasa ingin tahu. Lara, di sisi lain, membeku di

kantor. Tapi seiring waktu, saya mulai mengenal dia lebih dalam, dan saya

memberikan isyarat a

ra langsung dengan mata penuh keteguha

a menoleh cepat ke arah Lara, ekspre

lah tidak percaya dengan a

natap Leon tanpa mampu mengucapkan sepatah kat

gan. "Leon, ini pengakuan yang bes

tidak ingin melangkahi batasan. Keputusan ini tidak hanya ada di tangan saya. Saya meny

mi, dia cintai dan ikuti diam-diam, Pria yang dia ketahui rahasia kemalangan masalalu nya karena keluarganya sendiri, Pria yang selama ini dia liha

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka