ANTARA JANJI DAN DUSTA
alam hidupnya. Kebohongan yang selama ini ia rajut kini semakin rumit, dan ia tahu bahwa waktunya se
ntornya, ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Maya masuk
emberi alasan dan benar-benar ada untukku. Aku ingin kita hidup lebih terbuka. A
mainkan. Ia tahu betul apa yang diinginkannya, dan tak ada yang bisa menghentikannya jika sudah
menuntut perhatian penuh darinya. Ia mulai berbicara tentang masa depan mereka bersama-sebuah masa depan yang
dup kembali, memberi sensasi gairah yang sudah lama ia lupakan. Namun, di sisi lain, ada Nadya dan
ari Maya mengandung tuntutan yang semakin jelas: ia ingin lebih. Lebih dari sekadar hubungan rahasia. Maya ingin
. Reza menatap layar sebentar, merasa terhimpit antara
gar di ujung telepon, lem
a, mencoba menjaga ketenangan
sa-basi. "Aku tidak mau lagi menunggu. Aku butuh jawaban, R
kamu tahu aku mencintaimu, tapi ini bukan sesuatu yang bisa aku putuskan dengan c
tersembunyi? Hanya karena kamu takut menghadapi kenyataan?" Maya terdengar kesal, suaranya mulai meninggi. "Aku ing
tetap saja, mendengarnya begitu tajam membuatnya terdiam. Ia menundukkan kepala
ja, Maya," jawabnya dengan suara
banyak waktu. Jika kamu benar-benar ingin bersama aku, buktikan. Jangan hanya memberi a
n berhenti menuntut. Dia ingin lebih, lebih banyak dari apa yang sudah ia beri. Dan R
Reza akhirnya, berusaha untuk t
ggu selamanya." Maya menutup telepon dengan nada y
nya, setiap keputusan yang ia buat, akan merubah hidupnya selamanya. Ia tidak bisa terus hidup dengan dua dya dan keluarga. Namun, saat pulang ke rumah, ia merasakan ketegangan yang ada di udara. Nadya tampak
ng tamu. Nadya duduk di sebelahnya, dengan wajah yang tam
nya Reza, suaranya berusaha terdeng
u merasa ada yang berbeda. Aku merasa kamu semakin menjauh. Apa yang sedang terjadi
i kata-kata itu terasa begitu sulit untuk keluar. Ada Maya di satu sisi, ada Nadya di sisi lain
ngan suara pelan, "berusaha untuk memperb
erus hidup dalam ketidakpastian. Aku ingin tahu apakah kamu m
rpuruk dalam dilema. Ia tahu, apapun jawaban y
rnya, dengan suara hampir berbisik. "A
angat dalam, yang terasa lebih menakutkan dar
disembunyikan. Nadya tahu, meskipun Reza berusaha terlihat biasa, ada sesuatu yang mengganjal dalam dirinya. Reza men
aku akan memperbaiki semuanya. Aku tidak in
"Bingung tentang apa? Tentang aku? Tentang keluarga kita? Atau tentang hidup yang kamu jalan
uarganya atau terus terperangkap dalam hubungan yang semakin dalam dengan Maya. Dalam dirinya,
di dalam hati, dia tahu itu bukanlah janji yang bisa ia tepati dengan mu
ghantui-tuntutan Maya yang semakin besar. Maya tidak akan ber
kan segala sesuatunya. Ponselnya bergetar lagi, kali ini dari Maya. Reza menatap layar
Hari ini. Jam 7 malam. Ak
tapi ada sesuatu dalam dirinya yang memberontak. Ia tidak ingin kehilangan Maya, tetapi
nampilannya, dan menatap cermin di kamar tidur. Nadya sudah tidur lebih awal, mungkin karena kelelahan setelah
gunya di sebuah kafe yang tidak jauh dari pusat kota, tempat yang sudah menjadi "markas" pertemuan mereka. Te
ng menunjukkan ketegangan. Begitu melihat Reza, senyum tipis terukir di bib
as anggur yang sudah setengah kosong, "kau
lu dalam. "Ada apa, Maya?" tanyanya, suara terdengar rendah. "Ke
Reza. Kamu tahu itu. Aku sudah cukup lama sabar menunggu, tapi aku mulai merasa seperti wanita kedua
henti sampai mendapatkan apa yang ia inginkan. Dan sekarang, Maya jelas-jelas meng
nya Reza, mencoba menahan gejo
kebohongan, tidak ada lagi pertemuan rahasia. Aku ingin kamu memilih antara aku atau mereka." Maya me
mbuat pilihan, dan Reza tahu bahwa tidak ada jalan tengah.
ikit melunak. "Aku tahu kamu mencintaiku, Reza. Tapi aku juga
ak alasan untuk terus menjalani hidupnya dengan cara yang tidak jujur. Tetapi ia juga sadar, pilihan i
k. "Aku... aku tidak bisa memilih begitu saja. Aku punya keluarga,
idup yang membosankan itu? Reza, aku sudah memberi tahu kamu, aku tidak akan terus men
nuh gairah dan hidup. Di sisi lain, ada Nadya yang selalu mendampinginya, yang telah memb
"Pilih, Reza. Waktu kita tinggal sedikit
i. Ia tahu keputusan ini akan mengubah hidupnya selamanya. Dan a
ambu