Cerita Cinta Setelah Putus Cinta
pertama membuatku tertegun saat kenangan terseb
an masa
i dinding kamar, masih menunjukkan pukul Enam pagi. Namun i
esuatu. Dengan cepat ia berlari menuju tas nya. Ia tak mungkin meninggalkan kunc
berolah raga. Rena paling anti berolah raga, ia akan sangat menyumpahi orang-oran
sudah sangat siap bahkan terlalu siap. Ia bahkan tak akan mempe
◊*◊
rnya terdengar. Ia baru tidur sekitar dua jam yang lalu karena semalaman i
sana yang tanpa rasa bersalah dan dengan kurang ajarnya, menggedor pintu kamar miliknya de
nuh emosi. Dadanya langsung naik-tu
ngsung turun dari tempat tidur. Sebelum berjalan keluar dan membuka pintu, Rena meraih satu
ia timpuk, yang jelas
ntal tersebut pada si pengganggu yang ternyata adalah Ervin. Beruntung E
dikit pusing dan kaget juga. P
sik!!" teriak Rena geram. Gadis itu kembali masuk dan hendak
i melemparkan bantal yang tadi me
ran dan penglihatannya dan benar saja tebakannya, wajah menj
ya lo, sekarang ketemunya lo lagi. Kapan lo mingg
eng. Tujuan gu
gue. Gue
ba menutup pintu kembali namun lagi-l
apaan sih lo! Gue masih ngantuk..
pagi
masih ng
mpai siang.." ceramah Ervin
hu gue gadis
is, apa dong? Ma
rvin bisa berpikir gila seperti itu. Dan tatapan mengg
" gera
gikuti Rena. "Yah dia malah tidur lagi.." guma
ERVIN! Ber
ya ban
sih nga
erapa lo tid
mpat s
angsung membua
jam segitu? Nont
nyentuh rambutnya. "Udah ah, gue ngantuk.." Rena
e nggak mau tahu.
rdecak. "Bangun Na.. kalau nggak gue cium ni
ng, ia mendekatkan wajahnya pada Rena. "Duaaa.." la
Ervin tersenyum menang, ia meraih tanga
intah Ervin t
gue ng
nyehatkan Ren.." seru Ervin d
t ini berada di dalam kamarnya. Kenapa sih papi dan mami m
at berdosa mengga
ue bakalan dapat pahala. Karena ini demi kesehatan Lo sendiri.."
Rena keluar pagi itu. Ia menarik tangan Ervin membuat tubuh Ervi
at. Ia merutuki aksi jahilnya barusan. Bahkan wajahny
Ervin tak berniat sama sekali un
sini. Kode ya?" Goda Ervin lembut m
pria
posisinya yang seperti itu. Membuat Rena seperti ini, Ervin justru kembali pa
andaan kali ini akan sangat dewasa karena mereka
kamar lebih nikmat dan menyenangkan. Pasti keluar banyak keringat walaupun AC sudah nya
nghantam masa depan Ervin membuat Ervin langsu
anak-anak gue." Ucap Ervin semba
nuju sisi tempat tidur yang lain dan berbaring di sana. T
sini. Jika Rena mengerjainya, ia akan lebih dari ini. Ervin berguling ke atas temp
n sih Lo!" Teria
pagi gue bakalan temui Lo di sini. Jika lo nggak mau bangun, gue bakalan nyium lo tepat di sini se
k bergerak dibawa
gsung tertawa perlahan namun lama-kelamaan ta
ebelah Rena sambil memegang
p Ervin tajam, "lo pikir ini bercanda?" ucap Re
f kalau Lo marah. Gue hanya bercanda Rena. Siapa suruh Lo sakiti masa
r kalimat-kalimat ajaib yan
sudah ambil ciuman gue!!" Geram Rena. "
saung villa, sama gue. Saat itu lo masih berumur lima tahun, dan gue tujuh tahun. Lo
dian itu. Namun sekarang ia ingat. Ervi
memanas, ia kembali
masih belum paham jadi hal terseb
iumnya. Mungkin karena saat itu ia menganggap ji
pa-apa dengan Ervin selain teman sejak kecil. Orang tua mereka bersahabat, sudah itu saja. Lebihn
di bawahnya. "Apa kita perlu mengulang lagi cara kita ciuman sa
rong ke samping. Dengan kesempetan itu, Rena langsung duduk dari tidurnya lalu mengambil guling dan deng
ruti sepertinya akan menjadi-jadi. Alha
*
anya Ervin saat ia melihat
endelikkan matanya tajam pada
n menuju dapur. Pamit pada ibunya
k tante dulu ya.."ucap
a. Jagain Rena.." uc
bunya dan tanpa permisi ia la
dalam mobil Ervin yang ter
tiba-tiba membuka pintuny
" perin
at Rena melotot, "Apa?" tanya Rena balik untuk
lo masih baik Rena.
i ke
ta akan ja
T???
**