PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA
ran infus yang berada di sisi kiri. Ia mengerjap, berusaha meli
isahkan cahaya sedikit pun. Pupus sudah harapannya u
ungnya dalam kegelapan. Tanpa disadari air matanya mengalir dera
n? Baguslah!" ke
g datang, Sarah. Ia memejamkan mata ketika lampu
mengangkat tangan perempuan yang terbaring tersebut. Ia mem
apa
hari, beruntung Anda masih hidup," s
liknya," desah A
onya," ujar Sarah, menopang tubuhnya d
Anda membuat saya mendapat pundi-pundi uang ya
ang pelayan. Suaminya ingin dia tetap hidup dan kembali merasa
sa dilawan oleh siapa pun juga, termasuk Adelia. Perempuan itu menarik n
ma di sini," gerutu Sarah dengan ek
h Adelia deng
i tempat tidur. Tentu saja dirinya tidak
ia dan memilih pergi. Adelia termangu, mengangkat tangannya
njung sembuh dan merasakan sakit yang teramat
" lirih Adelia putus asa. "Cuma kamu y
ginya setelah waktu berlalu cukup lama. Sementara luka yang di de
n bau menyengat yang membuat Adelia semakin tersiksa. Dia berharap
osella tidak kunjung datang. Tubuh Adelia semakin kur
n infus yang diberikan oleh Dina. Perempuan itu bahkan tidak
m kamar yang ia tempati saat ini. Hanya kegelapan, ras
t Adelia membuka mata dan mengernyit ka
ng berada tepat di atasnya. Ia melihat sekeliling dan terpaku p
datang dengan hadir sosok tersebut. Ia terisak pela
akhir
idup di tempat seperti ini," potong Rose sem
dari saudara tirinya tersebut. Matanya dat
jendela yang tertutup papan dari luar. Ia te
menginginkan mu,
u," lirih Adelia, masih memandang Rose. "Ka-kalau b
termangu. "Mau ke mana? Tidak ada tempat u
lio
lia bagai di timpah batu. "Dan harta Bagaskara otomatis jatuh ke tanganku.
berbohong, Lio tidak akan meninggalka
takan kalau saudara kembarnya sudah tidak ada. Beberapa
bahunya. "Adelio meninggal dalam kecelakaan mobil, otom
lio ketika terakhir mereka bersama lima tahun silam. Kini hanya kenan
nnya. "Aku tidak perlu harta itu, Rose. Ambil, tetapi tolong keluarkan a
bisa mencari uang sendiri tanpa harta dari Bagaskara, satu-satunya keingin
san aku dan Mama mengirim mu ke neraka ini," bisik Rose
ngan jijik. Ia mengambil masker dan mengenakannya, berusaha menghalau b
aku t
umnya adalah pacar ku," potong Rosella. "Ya. Dia pacarku dan aku menyodorkan mu padanya dan me
au Mas Bagas p
u, kamu tidak tahu betapa senang
a ular. Padahal selama ini dia memberikan seluruh kepercayaannya pada saudara
k di simpan di sini, menjadi bone
gila!" desis Adelia
dan Mama hanya menggunakan kesempatan yang ada," sahut Rosella ente
takan oleh Rosella. Dirinya lah yang meminta
ketika bersama sang Bunda. Akan tetapi, semua berubah sa
mereka cukup umur. Wanita itu mengirim Adelio untuk bersekolah asrama di luar
etelah menikah dengan Bagas. Ia bahkan menerima Rosel
dengan jijik. "Bagas bahkan tidak tahu kalau kamu
simbah air mata. Perempuan cantik yang sedang duduk
arusnya kamu lega, aku masih berbesar hati merawatmu, Liaku
rus
jar Rosella. "Melihatmu meraung kesakitan k
ah p
duduknya dan berbalik. "Tahukah kamu, kal
h mengatak
i sini." Rosella menyusuri pinggiran jendela. "Aku juga belum puas k
ngin mencabik-cabik seorang Rosella. Sayangnya, untuk menggerakkan satu jari sa
adari hal tersebut. Ia bahkan percaya jika Rosella menikah de
ebak di tempat terkutuk ini. Mereka tertawa bahagia di a
kup?" tanya Adelia
a. "Karena itulah aku berada di s
s dari tempat terkutuk ini dan dapat menghirup udara segar. Namun, kedatanga
ndekati Adelia. Wanita cantik itu mengelus pipi tirus Adelia secara l
tanya Adelia hati-hati de
an Rosella seperti saat ini. Namun, perempuan
i bahkan tangannya terlalu berat untuk di gerakkan. Tidak ayal, ia taku
" Dengan rasa sakit tentunya, di sini, tempat ini akan jadi peristi
-jangan, ak-aku belum mau mati," iba Ad
geluarkan pil kecil dari dalam, mencengkram rahang Adelia dan memaksanya me
njemputmu," bisik Rosella kemudian tertaw
seperti ini. Di temani oleh musuh dalam selimut
a, Mama tirinya. Jika saja saat itu dia tidak menginginkan pelukan dari seorang wanita
dada serta pusing, membuatnya meringis kesakitan. Tidak lama k
u kalau Adelia mati," ujar Rosella yang masih terus memandan
elia di racun. Semua orang akan mengira d
itkan seperti ini," desah Rosella terdengar sendu. "Tidak apa, dengan begini
mendapatkan bahagianya. Akan tetapi, dirinya tidak menduga kebah
"Rose...tolong aku tidak dapat..." ucapan Adelia
at senyum kemenangan terpancar di wajah Rosella ketika nyawanya tercabu
di titik ini," ujar Rosella terdengar begitu jauh, sebelum
kenangan semasa hidupnya. Di awali ketika ia terlahir ke dunia
ya. Bagaimana bisa takdir mempermainkan dirinya sedemikian ru
n Rosella dan Risma. Ia merasakan kebencian y
nmu, Rosella! Tidak akan!" desi
elai tubuhnya. Perlahan ia membuka mata dan mengernyit ket
ka ia terbangun di kamarnya dulu. Kamar penuh k
dan terjatuh tepat di depan kaca besar. Ia meraba waja
mana b
Adelia tergemap dan berbalik,