icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Bab 3 Kematian yang Menyakitkan

Jumlah Kata:2037    |    Dirilis Pada: 21/10/2024

ran infus yang berada di sisi kiri. Ia mengerjap, berusaha meli

isahkan cahaya sedikit pun. Pupus sudah harapannya u

ungnya dalam kegelapan. Tanpa disadari air matanya mengalir dera

n? Baguslah!" ke

g datang, Sarah. Ia memejamkan mata ketika lampu

mengangkat tangan perempuan yang terbaring tersebut. Ia mem

apa

hari, beruntung Anda masih hidup," s

liknya," desah A

onya," ujar Sarah, menopang tubuhnya d

Anda membuat saya mendapat pundi-pundi uang ya

ang pelayan. Suaminya ingin dia tetap hidup dan kembali merasa

sa dilawan oleh siapa pun juga, termasuk Adelia. Perempuan itu menarik n

ma di sini," gerutu Sarah dengan ek

h Adelia deng

i tempat tidur. Tentu saja dirinya tidak

ia dan memilih pergi. Adelia termangu, mengangkat tangannya

njung sembuh dan merasakan sakit yang teramat

" lirih Adelia putus asa. "Cuma kamu y

ginya setelah waktu berlalu cukup lama. Sementara luka yang di de

n bau menyengat yang membuat Adelia semakin tersiksa. Dia berharap

osella tidak kunjung datang. Tubuh Adelia semakin kur

n infus yang diberikan oleh Dina. Perempuan itu bahkan tidak

m kamar yang ia tempati saat ini. Hanya kegelapan, ras

t Adelia membuka mata dan mengernyit ka

ng berada tepat di atasnya. Ia melihat sekeliling dan terpaku p

datang dengan hadir sosok tersebut. Ia terisak pela

akhir

idup di tempat seperti ini," potong Rose sem

dari saudara tirinya tersebut. Matanya dat

jendela yang tertutup papan dari luar. Ia te

menginginkan mu,

u," lirih Adelia, masih memandang Rose. "Ka-kalau b

termangu. "Mau ke mana? Tidak ada tempat u

lio

lia bagai di timpah batu. "Dan harta Bagaskara otomatis jatuh ke tanganku.

berbohong, Lio tidak akan meninggalka

takan kalau saudara kembarnya sudah tidak ada. Beberapa

bahunya. "Adelio meninggal dalam kecelakaan mobil, otom

lio ketika terakhir mereka bersama lima tahun silam. Kini hanya kenan

nnya. "Aku tidak perlu harta itu, Rose. Ambil, tetapi tolong keluarkan a

bisa mencari uang sendiri tanpa harta dari Bagaskara, satu-satunya keingin

san aku dan Mama mengirim mu ke neraka ini," bisik Rose

ngan jijik. Ia mengambil masker dan mengenakannya, berusaha menghalau b

aku t

umnya adalah pacar ku," potong Rosella. "Ya. Dia pacarku dan aku menyodorkan mu padanya dan me

au Mas Bagas p

u, kamu tidak tahu betapa senang

a ular. Padahal selama ini dia memberikan seluruh kepercayaannya pada saudara

k di simpan di sini, menjadi bone

gila!" desis Adelia

dan Mama hanya menggunakan kesempatan yang ada," sahut Rosella ente

takan oleh Rosella. Dirinya lah yang meminta

ketika bersama sang Bunda. Akan tetapi, semua berubah sa

mereka cukup umur. Wanita itu mengirim Adelio untuk bersekolah asrama di luar

etelah menikah dengan Bagas. Ia bahkan menerima Rosel

dengan jijik. "Bagas bahkan tidak tahu kalau kamu

simbah air mata. Perempuan cantik yang sedang duduk

arusnya kamu lega, aku masih berbesar hati merawatmu, Liaku

rus

jar Rosella. "Melihatmu meraung kesakitan k

ah p

duduknya dan berbalik. "Tahukah kamu, kal

h mengatak

i sini." Rosella menyusuri pinggiran jendela. "Aku juga belum puas k

ngin mencabik-cabik seorang Rosella. Sayangnya, untuk menggerakkan satu jari sa

adari hal tersebut. Ia bahkan percaya jika Rosella menikah de

ebak di tempat terkutuk ini. Mereka tertawa bahagia di a

kup?" tanya Adelia

a. "Karena itulah aku berada di s

s dari tempat terkutuk ini dan dapat menghirup udara segar. Namun, kedatanga

ndekati Adelia. Wanita cantik itu mengelus pipi tirus Adelia secara l

tanya Adelia hati-hati de

an Rosella seperti saat ini. Namun, perempuan

i bahkan tangannya terlalu berat untuk di gerakkan. Tidak ayal, ia taku

" Dengan rasa sakit tentunya, di sini, tempat ini akan jadi peristi

-jangan, ak-aku belum mau mati," iba Ad

geluarkan pil kecil dari dalam, mencengkram rahang Adelia dan memaksanya me

njemputmu," bisik Rosella kemudian tertaw

seperti ini. Di temani oleh musuh dalam selimut

a, Mama tirinya. Jika saja saat itu dia tidak menginginkan pelukan dari seorang wanita

dada serta pusing, membuatnya meringis kesakitan. Tidak lama k

u kalau Adelia mati," ujar Rosella yang masih terus memandan

elia di racun. Semua orang akan mengira d

itkan seperti ini," desah Rosella terdengar sendu. "Tidak apa, dengan begini

mendapatkan bahagianya. Akan tetapi, dirinya tidak menduga kebah

"Rose...tolong aku tidak dapat..." ucapan Adelia

at senyum kemenangan terpancar di wajah Rosella ketika nyawanya tercabu

di titik ini," ujar Rosella terdengar begitu jauh, sebelum

kenangan semasa hidupnya. Di awali ketika ia terlahir ke dunia

ya. Bagaimana bisa takdir mempermainkan dirinya sedemikian ru

n Rosella dan Risma. Ia merasakan kebencian y

nmu, Rosella! Tidak akan!" desi

elai tubuhnya. Perlahan ia membuka mata dan mengernyit ket

ka ia terbangun di kamarnya dulu. Kamar penuh k

dan terjatuh tepat di depan kaca besar. Ia meraba waja

mana b

Adelia tergemap dan berbalik,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka