icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Bab 5 Mendapatkan Pestamu Sendiri

Jumlah Kata:2206    |    Dirilis Pada: 21/10/2024

Lia, jadi terserah kami dong mau merayakannya gim

pan Adelio. Ia beranjak dari duduknya, m

tangan Adelia. Melihat hal itu Adelio berniat menghalangi Rose

u acaramu cukup lama loh," ujar Rosella. "Gedung juga su

us dilaksanakan secara meriah, bukankah

enggam tangannya. Ia tersenyum, menepuk tangan sa

kan pesta meriah, Pa. Kali i

, Lia. Semua berbeda dengan rencana

h sesuai keinginanku, Ros," ujar Adelia lembut. "Untuk kali ini, aku

engan Adelio sang kakak. Ia tahu kalau Ad

ngin merayakan ultahnya bersama anak yatim piatu. Namun, karena Adelia ya

an kan. Biarkan Mama dan Rosella yang mempersiapkan acara u

pernah ada harganya ya," ujar Adelio,

tu, Adelio.

aku memahami apa yang dirasakan Lio. Tetapi selama ini aku egois dan mau me

ella tentunya' ba

ltah impian Adelia yang tercipta. Melainkan im

kemauan Rosella. Pembalasan pertama di mulai, ia yakin gadi

rti yang kurasa ketika merayakan hari lahir kam

lama aku pengen ngerayain ultah sama anak ya

yang meriah, oke!" seru Rosella antusias, membuat Adelio memutar bola mat

. Kali ini tolong kabulkan impian

Ia mengalihkan pandanganya pada kembaran Adelia, pemuda yang

Lia?" tanya A

in,

gek Rosell

n aula hotel yan

ian berkata. "Kita tetap bisa

suhan ke hotel bintang l

sewa kamar untuk adik-adik panti

k orang kumuh dan dekil seperti mer

ng kan, Ros. Pasti tahu apa yang d

ereka, Lia? Tega kamu!" sentak

e menjadi sedih," ujar Mama Risma, meng

riang. Tidak ada yang salah dengan ucapannya, ia membaw

unduk, memainkan bajunya. "Padahal a

ja yang terlalu angkuh, lupa d

u! Mereka Mama dan ad

enar k

Papa mengatakannya dua kali!

depan dada. Sementara Alex mengalihkan pandanganya pada Adelia, sama sepe

dis itu berubah 180°. Beberapa tahun belakangan

h pada kembarannya tersebut. Takut terjadi sesua

tanya Alex. "Kemarin kamu masih berteriak

yang tidak akan membuat sang Papa curiga. Ia tidak ingin Alex menghal

mpian Lio sebelum memasuki usia dewasa," lirih Adelia. "Du-dulu juga kita mera

ang dan mengacaukan pikiranmu," sar

tegur

," cetus Adelio sembari menggaruk k

siamu sudah tujuh belas ta

an ultah bersama anak-anak panti asuhan," balas Adelia mantap. "Aku nggak

esan, Papa bisa

kan, kita ajak mereka ke sana kemudian k

r Adelio menyetu

esar, Lia. Kamu mau me

anya Adelia

i mall, Lia?" Alex menaikkan sebelah ali

a terasa gatal. Ia merasa bersemangat dengan aca

s kalian, mengurus siapa-siapa yang di undang. Mengerti," pu

an mengejar satu-satunya orang tua yang masih dimilikinya t

Adelia menghenti

yang sudah lama tidak dilakukan gadis itu padanya. Alex m

Adelia parau. "Lia janji a

mandang Adelio penuh tanya. Sementara pemuda

?" tanya Alex akhirnya ya

mata dan tersenyum. "Lia cuma lagi PMS, Pap

ak

en

rinya yang berdiri bersisian kemudian melanjutkan langkahnya. Pria itu yakin, t

, Lia," bisik Adelio sete

" gerutu Adelia menyusul s

asain sakit. Gini amat yang punya kembaran beda ke

aid sang kakak juga merasakan apa yang dirasakannya. Te

yang kram. Sering kali pemuda itu meringkuk di UKS sekolah ketika

iba di lantai dua. "Aku nggak apa-apa kok kalau kamu mau pesta yang mewa

an terperangah ketika Adelia masuk tanpa izinnya. Gadis itu duduk manis d

nuansa biru tua. Berbagi macam buku mengenai astronomi b

u!" ketus Adelio, masih memegang kenop pi

tidur di sini,

idak waras. "Kemarin baru kamu bilang jijik dengan bau kamarku y

mengatakan itu, Lio' batin Ad

kan langsung pada sang kakak. Baru ia sadari sejak kehadiran gadi

i aku suka baunya, membuatku teringat rumah," li

buskan perlahan kemudian menutup pintu kamar. Ia duduk di sa

ukah?" tany

pa

Lia. Aku sampai nggak bisa menggambarkan ap

at tahu apa yang dirasakannya saat ini. Tidak ada yang bisa di tutupinya dari Adelio, ra

Apa yang Rose lakukan

...pe

ang lain, Lia?" lirih Adelio menggenggam tang

. "Maaf karena aku menjauh darimu, Lio. Maaf sudah meninggalkanmu, aku past

dak Adelia, sedaya upaya bersikap biasa agar adik

mu terus di sampingku,

awa. "Nah, kamu lebih cantik kalau tertawa, Lia. Jangan menangis lagi di

"Aku hanya menangis

dipkan sebelah matanya. "Kamu mau tidur di sini?

ang yang masih kosong. Gadis berhidung pesek tersebut, tersenyum ikut

dengan tangan terkepal. Ia lihat Adelia masuk ke k

embuncah. Bagaimana bisa Adelia berubah secepat ini, padahal dirin

telah berada di kamarnya. "Kenapa gadis bodoh itu malah mengusulka

tkan gadis polos tersebut untuk menguasai rumah ini. Namun, bukan

bohong mengenai Adelio pada Adelia. Hatinya bersorak ketika

rteman dengannya!" geram Rosella mondar mandir di dalam kama

nya kasar. Ia menghambur ranjangnya dengan wajah mera

ia! Brengseek!!

gar gimana?!" sentak seseor

kemudian menghampiri putri tunggalnya yang terbakar am

mohon!" sentak Risma m

an mengadakan pesta mewah pada teman-temanku

mandangnya. "Mama akan membujuk Papamu, oke. Sekara

jauh-jauh hari!" Rosella mengeratkan cengkramannya pada baju Risma. "Aku yakin Adelio

ra Risma masih setia mengelus punggung putrinya. Kata-

ta ultah untuk sang putri sesuai impiannya. Jika tahun-tahun sebelumnya, i

mpiannya. Tentu saja gadis itu sudah berbicara denga

sama dengan Adelia, Ma," mohon Rosell

enangis dan kembali memeluknya. "Mama janji, Rose.

nempelkan telinga di pintu kemudia

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kembalikan Kalungku2 Bab 2 Memohonlah3 Bab 3 Kematian yang Menyakitkan4 Bab 4 Menjalankan Rencana5 Bab 5 Mendapatkan Pestamu Sendiri6 Bab 6 Tidak Mau Naik Sepeda7 Bab 7 Sistem Yang Sudah Busuk Dari Dalam8 Bab 8 Bukan Levelnya9 Bab 9 Demi Kebaikan Lia10 Bab 10 Selamat Datang di Neraka, Bro!11 Bab 11 Anggap Tidak Mengenalku12 Bab 12 Kartu Milikmu 13 Bab 13 Membutuhkan Bantuan Rasya14 Bab 14 Rekaman Video15 Bab 15 Memberi Pelajaran16 Bab 16 Tidak Ingin Menerima Pegawai Panjang Tangan17 Bab 17 Rencana Rosella18 Bab 18 Bertemu di Kafe19 Bab 19 Bujuk Rayu Rosella20 Bab 20 Ingatan yang Menyakitkan21 Bab 21 Playing Victim22 Bab 22 Panggil Aku Lio23 Bab 23 Terlalu Bodoh24 Bab 24 Rosella Juga Anakmu25 Bab 25 Jebakan26 Bab 26 Ultah Bersama Anak Yatim27 Bab 27 Tradisi Turun Temurun28 Bab 28 Siapa yang Istimewa di Sini29 Bab 29 Keluarga Saling Membantu30 Bab 30 Banger and Mash31 Bab 31 Orang yang Salah32 Bab 32 Memerintah Pemilik Rumah33 Bab 33 Kenwood House34 Bab 34 Tiga Kata Ajaib35 Bab 35 Pemberian dari Orang yang Berharga36 Bab 36 Memberi Pelajaran Pada Rasya37 Bab 37 Bukan Lawan yang Sepadan38 Bab 38 Bukan Sekedar Pembantu39 Bab 39 Ultimatum Alex40 Bab 40 Menyiapkan Mental dan Hati41 Bab 41 Jangan Libatkan Aku42 Bab 42 Dana Beasiswa43 Bab 43 Hukum Sosial44 Bab 44 Memotong Tangan dan Kakinya45 Bab 45 Bantuan yang Dibutuhkan46 Bab 46 Membawanya Keluar dari Sana47 Bab 47 Tidak Ada yang Gratis48 Bab 48 Saatnya Anda Memilih49 Bab 49 Meracuni Otak Monika50 Bab 50 Membalasnya Dua Kali Lipat51 Bab 51 Syarat yang Diberikan52 Bab 52 Pria yang Kuat53 Bab 53 Jatuh Koma54 Bab 54 Telah Sah di Mata Negara55 Bab 55 Wasiat Kakek Abian56 Bab 56 Ikut Bersama Abian57 Bab 57 Nyonya Rumah yang Baru58 Bab 58 Majikan yang Tidak Dianggap59 Bab 59 Kuberikan Semua yang Kamu Inginkan60 Bab 60 Aku Bisa Memuaskanmu61 Bab 61 Tidak Ada Lagi yang Kutakutkan62 Bab 62 Siap Menanggung Semua Resiko63 Bab 63 Perubahan Amanda64 Bab 64 Aku Adalah Peraturan Itu Sendiri65 Bab 65 Melawan Trauma66 Bab 66 Bagaimana Menghancurkan Mereka67 Bab 67 Alasannya Menikahi Mama68 Bab 68 Membayar Hutang