PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA
tu terbuka dan melihat sosok yang baru saja memasuki kamarny
elah duduk di depannya sembari melambaikan tangan. Ia terisak, memukul wajahnya de
sosok tersebut sembari memegang tangan Adelia ag
?" tanya Adelia ragu, mengulurkan
mulus dengan tahi lalat di sudut kiri matanya. Ia terisak keras,
" isak Adelia denat kebingungan karena aksi gadis itu. Ia merasa hangat di
Adelia lebih tenang. "Turun! Kamu berat!" Adelio mendorong Ad
rah kaca. Ia meraba wajahnya yang terlihat terawat dan be
erti sudah lama tidak melihatnya. Membuat pem
, Lia. Kamu membuatku malu," ujar
ia, mengelus pipiny
Memang apa yang ka
ntangkan tangannya dan berkat
ya erat. Adelia membalas pelukan sang kakak sembari terisak, ber
kakak, takut ia akan kehilangan pemuda itu. Kena
kl
tika melihat sosok yang berdiri di depan pintu. Gadis den
dong?" tanya gadis itu, mem
elia mengurai peluk
rkan tubuh pada di dinding kamar. Ia mengernyit saat melihat re
ku kan
lio dan Rosella terkejut. "Aku ingin bersam
aku
sentak Adelia kembali memotong ucapan Ro
ah tidak percaya kemudian
elia, menghentika
sumringah. "Sudah kuduga kamu
elia, membuat wajah Rosella merah padam. "Jangan lupa tutup pintunya." Adeli
saja. Setelah menutup pintu, gadis itu memandang sengit pintu kamar dengan
an ku pastikan kau akan menyesal, Adelia!" geram Rosella dengan tanga
ardik sebuah suara mengh
nya. Perempuan dengan rambut yang di sanggul itu melihat
mudian memandang putri semata wayangnya. Ia menarik napas dal
a orang baru di sini, ngerti
juga mau main sama Adelio, tetapi sapi itu
usirmu? Adel
elia yan
ak salah
ucapannya. Bagaimana bisa dirinya salah, sementara
mu? Kok bisa berubah?"
utahu! Kalau gini rencana kita bi
annya kemudian menempelkan telunjuk di bibir merahnya. R
a ucapanmu, Rose!" b
u kesal s
ik sama Adelia, oke? Pastikan dia teta
ipinya, membuat ia mundur dan menoleh. Adelio memandangnya de
sella?" tanya A
elalu bersama dengan Rosella. Apa pun permin
-momen bersama sang kakak. Sejak kehadiran Rosella dalam
Aku...nggak akan terkecoh lagi," desah A
lia, membuat gadis itu tertawa. "Memangnya kamu m
k yang sang
pa
ya intens. "Ra ha si a," sahut Adeli
i Adelia. Sontak membuat gadis itu tersentak dan tertaw
rahasia sama aku, hah!" seru A
i, Lio! Ampuuun!" seru Adel
ik dengan senyum terkembang. Adelia duduk dengan na
ng yang peduli padanya. Tidak bisa melihat m
io?" tanya Adelia sete
dik dan memiringkan kepala. "Nggak panas kok," gumam Adelio se
angan Adelio dan mencebik, mem
wab Adelio, membuat Ad
enam tahun sebelumnya," gumam
ng adik. Ia begitu bahagia melihat Adelia mau berbicara dengannya, s
ar Adelio beranj
lia mengernyit, mendongak dan
ju ultahmu. Kamu
ersentak ketika mengingat sebula
bergidik. Seharusnya, dia dan Adelio menjadi raja dan ratu dalam p
inasi. Adelia hanya mampu tersenyum kecut ketika Rosella me
k?" cetus Adelio, membuat Ad
u capek, mau istirahat di rumah saja,"
kamu marah-marah karena aku menolak pergi ke
umah aja, Lio. Tolong
mong sama dia," tolak Ad
anuu sama Ros
rtawa. "Dahlah, aku balik aja. Lumayan bisa main ga
Rosella, ups...sorry dia kan belahan jiwamu," s
yang tadi terkembang kini pudar. Ia mengunci pintu
a yang baru saja terjadi padanya. Adelia ber
. "Terima kasih atas hidup yang Engkau berikan, dengan begini aku bisa m
lnya di kehidupan keduanya. Tentunya ia tidak akan la
, kini dirinya lah yang akan melakukan hal sebali
mengirimkannya pada Rosella. Enam bulan sudah sang Papa menikah dengan Mama Ris
kl
an rencana kita!" Terdengar suara Ros
skannya perlahan. Ia berjalan ke pintu, membuka pintu dan
ku sudah bersiap-siap," ujar Rosell
dukan dengan rok mini. Kaki jenjangnya akan membuat s
Kuharap kau mengerti," sahu
ik untuk ultahmu, Lia." Rosella memandang Adelia tidak percaya. "
Lio nggak ada sangkut pautnya," poton
ku ikut dengan kalian," ujar Rosella dengan wajah sedih. "Tetapi, nggak kusangka ka
s seusianya tersebut. "Kepalaku sakit, Ros. Aku in
la mendongak dan memegang keni
aku pingsan di jalan, kamu nggak mau kan itu t
k dengan wajah kecewa. Tentu saja gadis itu kecewa karena
nggak sabar memilihkan baju untukmu, Lia," uja
suk ke kamar dan mengunci pintu. Ia tidak ingin Ro
api untukmu sendiri," gumam A
a memilihkan Adelia gaun yang ketinggalan zaman, sementara dia sendiri memi
ang menjadi pusat perhatian. Sementara Adelia harus puas
ikan kamu senang dengan kejutan yang akan aku b
arum jam di dinding. Tanpa terasa waktu telah ber
dah sempurna. Ia mengikat rambut, tetapi mengurungkan setelah beberapa menit be
, baren
nya menggunakan celana selutut dan kaos longgar. Pemuda itu mengulurk
ma ketika mereka tiba di ruang makan.
a, salah seorang yang sudah m
u turun lebih dulu," sahutku duduk di kurs
tidak mau turun tanpa Rosella. Namun, kali ini berbeda, Ade
anya
ucapan Risma. "Kamu tega! Aku sudah mengetuk pintu kamarmu
atang bersama Adelio, Ros. Maaf lupa,"
gangguk. "Nggak apa-apa, toh kamu turun bersama Adelio. Aku senang loh kamu
, Lia?" tanya sang Papa
mata berembun. Ingin menghambur ke dalam pelukan pria yang s
," ujar pria itu, memandang sang putri
kan, kok," sahut Adelia riang. "Iya k
an tangannya. "Adelia cuma lagi PMS, seperti biasa di lampiaskan
memulai makan malam. Adelia sadar sedang diperhatikan oleh dua orang
udah tersusun rapi di kepala Adelia. Hingga makan malam berakhir, Ade
lia setelah acara m
, Sa
sepakat mengadakan ulang tahun di panti asuhan saja, bolehk
erdengar penolakan dari seseorang