icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Bab 4 Menjalankan Rencana

Jumlah Kata:2291    |    Dirilis Pada: 21/10/2024

tu terbuka dan melihat sosok yang baru saja memasuki kamarny

elah duduk di depannya sembari melambaikan tangan. Ia terisak, memukul wajahnya de

sosok tersebut sembari memegang tangan Adelia ag

?" tanya Adelia ragu, mengulurkan

mulus dengan tahi lalat di sudut kiri matanya. Ia terisak keras,

" isak Adelia den

at kebingungan karena aksi gadis itu. Ia merasa hangat di

Adelia lebih tenang. "Turun! Kamu berat!" Adelio mendorong Ad

rah kaca. Ia meraba wajahnya yang terlihat terawat dan be

erti sudah lama tidak melihatnya. Membuat pem

, Lia. Kamu membuatku malu," ujar

ia, mengelus pipiny

Memang apa yang ka

ntangkan tangannya dan berkat

ya erat. Adelia membalas pelukan sang kakak sembari terisak, ber

kakak, takut ia akan kehilangan pemuda itu. Kena

kl

tika melihat sosok yang berdiri di depan pintu. Gadis den

dong?" tanya gadis itu, mem

elia mengurai peluk

rkan tubuh pada di dinding kamar. Ia mengernyit saat melihat re

ku kan

lio dan Rosella terkejut. "Aku ingin bersam

aku

sentak Adelia kembali memotong ucapan Ro

ah tidak percaya kemudian

elia, menghentika

sumringah. "Sudah kuduga kamu

elia, membuat wajah Rosella merah padam. "Jangan lupa tutup pintunya." Adeli

saja. Setelah menutup pintu, gadis itu memandang sengit pintu kamar dengan

an ku pastikan kau akan menyesal, Adelia!" geram Rosella dengan tanga

ardik sebuah suara mengh

nya. Perempuan dengan rambut yang di sanggul itu melihat

mudian memandang putri semata wayangnya. Ia menarik napas dal

a orang baru di sini, ngerti

juga mau main sama Adelio, tetapi sapi itu

usirmu? Adel

elia yan

ak salah

ucapannya. Bagaimana bisa dirinya salah, sementara

mu? Kok bisa berubah?"

utahu! Kalau gini rencana kita bi

annya kemudian menempelkan telunjuk di bibir merahnya. R

a ucapanmu, Rose!" b

u kesal s

ik sama Adelia, oke? Pastikan dia teta

ipinya, membuat ia mundur dan menoleh. Adelio memandangnya de

sella?" tanya A

elalu bersama dengan Rosella. Apa pun permin

-momen bersama sang kakak. Sejak kehadiran Rosella dalam

Aku...nggak akan terkecoh lagi," desah A

lia, membuat gadis itu tertawa. "Memangnya kamu m

k yang sang

pa

ya intens. "Ra ha si a," sahut Adeli

i Adelia. Sontak membuat gadis itu tersentak dan tertaw

rahasia sama aku, hah!" seru A

i, Lio! Ampuuun!" seru Adel

ik dengan senyum terkembang. Adelia duduk dengan na

ng yang peduli padanya. Tidak bisa melihat m

io?" tanya Adelia sete

dik dan memiringkan kepala. "Nggak panas kok," gumam Adelio se

angan Adelio dan mencebik, mem

wab Adelio, membuat Ad

enam tahun sebelumnya," gumam

ng adik. Ia begitu bahagia melihat Adelia mau berbicara dengannya, s

ar Adelio beranj

lia mengernyit, mendongak dan

ju ultahmu. Kamu

ersentak ketika mengingat sebula

bergidik. Seharusnya, dia dan Adelio menjadi raja dan ratu dalam p

inasi. Adelia hanya mampu tersenyum kecut ketika Rosella me

k?" cetus Adelio, membuat Ad

u capek, mau istirahat di rumah saja,"

kamu marah-marah karena aku menolak pergi ke

umah aja, Lio. Tolong

mong sama dia," tolak Ad

anuu sama Ros

rtawa. "Dahlah, aku balik aja. Lumayan bisa main ga

Rosella, ups...sorry dia kan belahan jiwamu," s

yang tadi terkembang kini pudar. Ia mengunci pintu

a yang baru saja terjadi padanya. Adelia ber

. "Terima kasih atas hidup yang Engkau berikan, dengan begini aku bisa m

lnya di kehidupan keduanya. Tentunya ia tidak akan la

, kini dirinya lah yang akan melakukan hal sebali

mengirimkannya pada Rosella. Enam bulan sudah sang Papa menikah dengan Mama Ris

kl

an rencana kita!" Terdengar suara Ros

skannya perlahan. Ia berjalan ke pintu, membuka pintu dan

ku sudah bersiap-siap," ujar Rosell

dukan dengan rok mini. Kaki jenjangnya akan membuat s

Kuharap kau mengerti," sahu

ik untuk ultahmu, Lia." Rosella memandang Adelia tidak percaya. "

Lio nggak ada sangkut pautnya," poton

ku ikut dengan kalian," ujar Rosella dengan wajah sedih. "Tetapi, nggak kusangka ka

s seusianya tersebut. "Kepalaku sakit, Ros. Aku in

la mendongak dan memegang keni

aku pingsan di jalan, kamu nggak mau kan itu t

k dengan wajah kecewa. Tentu saja gadis itu kecewa karena

nggak sabar memilihkan baju untukmu, Lia," uja

suk ke kamar dan mengunci pintu. Ia tidak ingin Ro

api untukmu sendiri," gumam A

a memilihkan Adelia gaun yang ketinggalan zaman, sementara dia sendiri memi

ang menjadi pusat perhatian. Sementara Adelia harus puas

ikan kamu senang dengan kejutan yang akan aku b

arum jam di dinding. Tanpa terasa waktu telah ber

dah sempurna. Ia mengikat rambut, tetapi mengurungkan setelah beberapa menit be

, baren

nya menggunakan celana selutut dan kaos longgar. Pemuda itu mengulurk

ma ketika mereka tiba di ruang makan.

a, salah seorang yang sudah m

u turun lebih dulu," sahutku duduk di kurs

tidak mau turun tanpa Rosella. Namun, kali ini berbeda, Ade

anya

ucapan Risma. "Kamu tega! Aku sudah mengetuk pintu kamarmu

atang bersama Adelio, Ros. Maaf lupa,"

gangguk. "Nggak apa-apa, toh kamu turun bersama Adelio. Aku senang loh kamu

, Lia?" tanya sang Papa

mata berembun. Ingin menghambur ke dalam pelukan pria yang s

," ujar pria itu, memandang sang putri

kan, kok," sahut Adelia riang. "Iya k

an tangannya. "Adelia cuma lagi PMS, seperti biasa di lampiaskan

memulai makan malam. Adelia sadar sedang diperhatikan oleh dua orang

udah tersusun rapi di kepala Adelia. Hingga makan malam berakhir, Ade

lia setelah acara m

, Sa

sepakat mengadakan ulang tahun di panti asuhan saja, bolehk

erdengar penolakan dari seseorang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka