icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA

Bab 2 Memohonlah

Jumlah Kata:2060    |    Dirilis Pada: 21/10/2024

rnya yang kusam. Tubuhnya terasa bagai di hantam r

t luka memanjang menghiasi tangannya. Luka akibat cambukan

stri pertamanya. Pria itu tidak ingin Rosella, ist

osella, ia akan mendatangi Adelia untu

a." Terdengar sebuah suar

kannya dengan kasar di meja. Perempuan keturunan Sunda itu menarik t

majikannya berdiri. Membuat Adelia terjatuh ke

a Rosalia melihat kondisi Anda yang mengenaskan!" seru

kas dengan mata nanar. Perlahan ia berdiri, me

yang diberikan oleh sang suami. Namun, ia tidak berani membantah ucapa

engan napas tersengal. Adelia tidak sanggup lagi ka

ster panjang untuk menutupi lebam di tubuhnya. Ia menyendok nasi dan sup yang s

lia sembari memejamkan mata, berusaha

ngat jarang kamu dapatkan!" lanjutnya ke

panggilan, membuat Adeli

ih berjalan ke jendela. Dadanya berdegup kencang, tatkala melihat seora

kedekatan Ibu dan anak di bawah sana. Terlihat jelas senyum b

," isak Adelia. "Lihat ke a

rkannya tiga tahun silam. Namun, nasib kembali tidak berpihak kepadanya,

atas perintah suami mereka. Sejak itu dirinya terkurung

Jangan..." ucapan Adelia terhe

inya. Ikatan yang di pasang setelah ia berusaha perg

bertemu dengan anak kita," ujar Rosella dua tahun s

ti dan hanya bisa melihat dari kejauhan. Dia bahkan tidak yak

agar tidak lagi merasakan penderitaan. Namun, harapannya hilang sekelip ma

ng Anda tangisi, hah?" ketus S

lebih layak di bandingkan makanan Anda, Nyonya Lia."

pan Sarah. Melihat majikannya enggan untuk berbicara dengan

r

kati Adelia dan mencengkram dagunya. Ia

saya, berani sek

ku ti

ri lagi? Kurasa...Anda butuh teman tidur," p

on jangan," cicit Adelia deng

i. "Jangan tunjukkan wajah Anda di jendela kalau Tuan Adrian ber

tap

a cahaya yang bisa Anda lihat?" tanya Sarah menunjuk

gi mendengar dan melihat wajah Adrian meski hanya dari jauh. Ad

di jendela. Jangan tutup jendelanya, kumohon jan

sungkur ke lantai. Ia memandang sang majikan yang

ini. Dasar tidak punya harga diri," e

layaknya bayi di dalam rahim. Ia tersenyum sembari meraba perut

arga diri. Demi bisa melihat sang putra tumbuh sehat dan berkecukupan,

l di benaknya. Anak itu memberikan oa

r

rbangun dari pembaringan. Di depan pintu Bagas memandangn

gangi kepalanya yang terasa n

tapnya lekat. Pria itu melemparkan tubuh Adelia ke atas ranjang kemudian

nah tunjukkan wajahmu di depan Adrian!" lirih Bag

kan mengulanginya lagi." Adelia menangkupkan tangannya

l

a ketika Bagas menampar wajahnya. Ia bergeming

akut kepada nenek sihir sepertimu!" se

aku menyingkirkan mu!" Bagas turun dari r

Ia bahkan masih tidak mengerti dengan maksud perkataan

pernah tunjukkan wajahmu yang buri

luar dari kamar, mengaba

nakk

nya berbalik. Ia menajamkan telinga, berusaha menangk

unduk, membuat Bagas mengernyit. Sedetik kemudian pri

sebelumnya. Mata Adelia bahkan mampu membuat nyali

n kalian dengan kejam memisahkan Ibu dari anaknya! Di mana

n menarik rambut Adelia kencang. Kali ini, tidak ada rintihan da

ikah dengan Bagas Radithya Wijaya. Hal ini membuat Bagas t

u

ke wajah perempuan cantik itu. Tidak cukup sampai di situ, pria terse

mang pantas diberi pelajaran, Lia!" ge

ihat KDRT yang dilakukan oleh majikannya dengan senyum terkembang. Diri

an bajunya dan mengoyak pakaian perempuan yang berada di bawahnya tersebut. Menyad

yanimu, tidak," rintih Adelia

ku melakukan ini padamu?" Bagas menyeringai, turun d

geleng, turun dari ranjang,

aa

arg

tersentak ketika Bagas tanpa ampun melayangkan pendeng ke punggungnya

ang berusaha di redamnya sedaya upaya. Bagas yang merasa tidak puas karena

nyeret perempuan tersebut kembali ke ranjang. Napas

nghentikan lecutan ku!" seru Bagas dengan wa

aa

a telanjangnya. Ia memejamkan mata sembari mengg

hari-hari sebelumnya. Dirinya ingin menghukum sang suami denga

iak Bagas dengan napas memburu ketika

sang istri, tetapi wanita itu memilih bungkam. M

uarkan banyak darah. Berharap sang wanita merintih dan

telah bersimbah darah. "Aku tidak akan membiarkanmu menjadi istri pembangkang, Li

at cekikan sang suami. Tangan lemahnya berusaha melepaskan cengkeraman t

gan mata melihat sang suami sendu. Orang yang pal

. Ia tidak menyesal kalau harus mati di tangan Bagas, penyesalan

an?!!" pekik sebuah suara

njutkan aksinya mencekik Adelia. Ia sudah gelap mata benar-be

berusaha melepas cekikan Bagas. "Dia sudah tida

arkan diri dengan wajah lebam. Ia melepaskan tangannya

siksaan yang diberikan olehnya. Bagas tidak m

angku kepala Adelia. "Sebenarnya apa yang membuatmu gila s

lanjut Rosella menep

p Bagas tidak dapat be

ru Rosella dingin. "Sarah! Cepat obati Liaku!" Rosella memanggil Sar

saya

Rosella dengan w

kan sepatah kata pun. Pria itu sadar kalau dia sudah kelewa

dengan tubuh penuh darah dan mengepalkan tangan. Ia menyalahkan

aaf setelah sadar nanti," ujar Bagas dingin kemudian p

la menggeleng tidak percaya deng

95% dan membersihkan luka cambukan Adelia. "Kalau dia tidak

adik tirinya dan turun dari ranjang. Ia menunduk, memandang

stikan dia hidup Sarah, aku belum puas menyiksa nya." Rosella

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka