Bayang Hitam Sang Jenderal Tirani
h mati di sini!
untuk bangkit. Tetapi tubuh dan kak
erbakar, seorang gadis berlari sekuat tenaga. Ia telah terpisah dari teman-temannya, ras
k bisa melawan semua ini sendirian!" Katanya sam
membuat otot-ototnya terasa terbakar. Napasnya ters
UKK
nya terlempar ke depan dan jatuh ke tanah keras. Lututnya
rat makhluk itu semakin dekat. Dengan panik, gadis itu beru
gun!" Ia memerintahkan dirinya sen
elihat makhluk itu keluar dari bayangan. Tubuhnya b
erangan rendahnya seperti teriakan dari neraka, seolah menghantui setiap langkah
merasakan seluruh tubuhnya menggigil hebat. Kemudian ia memejamka
i sekitarnya, seperti percikan api
arna bitu. Panas.
elalak, napas
ada kekuatan asing yang meletup-letup di dalam dirinya. Cahaya biru m
adaku?" gumamnya, suara ser
ncurkan dirinya. Tapi sebelum ia sempat berpikir lebih jauh, ledakan c
AP
rsebut dengan kekuatan yang luar biasa, mem
ap tangannya yang masih berkilauan dengantidak mengerti apa yang baru saja terjadi. Tubuhnya gemetar, bukan karena
a. Dia baru saja membunuh makhluk i
erduduk di tanah, jari-jarinya m
idak bertahan lama. Dari
atu suara, "Kau yang m
ke arahnya. Tubuhnya belum sepenuhnya memahami kekuatan ya
yang tadi menghancurkan makhluk tadi, tapi tidak ada yang terjadi.
us pun muncul, membawa senjata berkilat di
u semakin
ya rendah dan dingin. "Gadis dengan ke
inginkan dariku?!" Teriak
wab, hanya mengarahkan se
melawan. Kau adala
pak menghilang di depan matanya. Ia mencoba memanggil kekuatan yang baru saja menyela
pelatuk senjatanya, sebuah suara
RU
hempas ke tanah, senjatanya terlempar jauh. Dia hanya bisa menatap dengan ngeri dan takjub, tak tahu apa ya
natap langsung ke dalam jiwanya. Gadis yang ketakutan, tapi di saat ya
berjalan
jika kau ingin tetap hidup," su
metar, dan saat ia akan melangkah, pria bersenjata y
satu gerakan cepat, dia mengayunkan tin
"Aku tidak akan pergi ke mana pun, tanpa tahu
menggertakk
an aku bahkan tidak tahu bagaimana aku melakukannya. Jadi, jangan c
yang didepannya tidak t
kut, beri tahu aku d
i tengah hutan yang sunyi. Pria hitam itu mendekatkan wajahnya, ma
permulaan,
katkan wajahnya. Menyentuh ujung dagunya. Menatap
banyak lagi yan
EG
ebuah mantra, membuat jantungnya berdegup ken
carlett yang berdiri sendirian di tengah hutan. Angin dingin menyapu
ng tadi memancarkan kekuatan. Kekuatan apa yang baru
ngin dingin yang menghembus di wajahnya. Tubuhnya terasa lemah, seolah semua kekuatan yang bar
ini. Hidupnya tak a