Bayang Hitam Sang Jenderal Tirani
utut di hadapan ayahnya. "Kau memanggilku?" tanyanya, meski anak
lah besar, atau lebih buruk-renca
utri Dewan Menteri. Aliansi ini akan memperkuat ke
nahan gejolak perasaan yang membakar di dadanya. "Aku tidak akan
i di tengah kekacauan dunia luar. Dinding dan pintunya terbuat dari batu dengan teknologi tin
g memerintah dengan tangan besi. Marcus mengontrol setiap aspek kehidupan
"Ini bukan permintaan, Zane. Ini perintah. Sebagai penerusku, k
asaan, menatapnya dari ujung meja panjang itu. Mata sang Panglima Tertinggi m
. Wajahnya keras, matanya penuh bayangan kelam dari bertahun-tahun pertempuran. Tidak ada satu pun emosi
g ke mata ayahnya, ta
usuhmu, membalas dendam atas kematian yang kau anggap penting. Tap
akan menikahi siapapun kecu
il bahagia, seperti ratusan lonceng, menular sekaligus
Zane. Tidak ada tempat untuk itu di dunia in
marahan yang mendidih di dadanya. Hanya
"Ya ampun." Dia tersenyum, cerah, hangat da
katanya berteriak
tuh cinta, Zane-kau butuh kekuasaan. Dan pernikahan
egas Zane. "Jika kau ingin menikahkan Elara,
in, seolah-olah dia melihat seorang
melawan lebih dari sekadar musuh d
dari mulut Marcus adalah batu yang menghempaskannya ke dasar laut. Dia tahu bahwa pen
s dan tak terbantahkan. Dia berbalik, bersiap meninggalkan ruan
ah yang kau ambil, setiap pertempuran yang kau menangkan, semuanya unt
menyentuh pintu kayu yan
njadi diriku sendiri. Dan jika itu berarti
rcus yang masih berdiri dengan ekspresi marah dan terkejut. Dia bisa m
i menunggunya. Seseorang yang sa
ngkat dan berkata.
sannya alih-alih memberikan mantelnya. K
yang kaku, beban yang tak tertahankan mendorongnya untuk mencari jalan keluar
an kend
terlihat panik, henda
ang harus dilakukan
u. Reed segera melemparkan ho
tidak akan membiarkan tubuhnya tidur dibawah atap terkutuk ini. Tidak seb
i, menatap prajurit-pra
as, menghindari jalan utama di mana pengawal ayahnya mungkin berkumpul. Dia bergerak
ah Marcus ketika dia tahu anaknya telah melarikan diri. Zane menekan
ada tanda-tanda pengawal, tapi dia tahu waktu tidak berpihak pa
ng tak terhindarkan muncul. Dia bisa merasakan ketegangan di udara, seolah-olah para prajurit ya
eriak, "Kau semua akan menghorma
ang datang begitu kuat. Mereka terdiam, terperangkap antara rasa hormat dan kebencian. Mengutuk d
aat ia sampai di pintu belakang, Zane melihat Reed yang suda
gan penuh rasa hormat. "Kita harus per
di belakangnya. Reed membuka pintu, dan Zane melangkah masuk den
merintah, dan Reed s
rapa pengawal yang mengejarnya. Dari dalam mobil,
liknya, Zane disambut oleh prajurit-
ka yang tak kenal ampun, berjalan bolak-balik di hadapan mereka dengan langkah berat, tatapan matanya dingin mene
an gerakan tenang, ia mengeluarkan
aran." suaranya begitu tenang na
an kemarahan yang membakar dalam dirinya. Ia san
tahu malu!" teriaknya, suaranya
ndah. Marah melihat ketidakberanian m
dalam ketakutan?!" Suaranya mengg
tidak.
ng akan membawa kita hidup. Apa kalian
TIDAK
ya, wajahnya pucat, maju dengan ragu. Zane menga
jangkau matanya. Zane mengarahkan lara
isi udara dengan ketegangan y
ARR
ARR
ARR
tepat, menimbulkan suara den
ut berdiri tanpa cedera,
m keheningan yang menyakitkan, Zane menatap kosong ke depan, meny
an satu langkah mundur, ia merasa
nyelimutinya, dan seseo