Hati Pemburu Mimpi
un yan
manas ruangan. Melainkan berasal dari sepasang pasutri yang tengah saling menc
emandangan memilukan seorang gadis kecil berus
embasahi pipinya sejak 1 jam yang lalu dimana orang tuanya bersete
emberanikan diri untuk kluar menuju ruang ta
dari kamar, menghampiri kedua orang tuanya yang masih kalut dengan emo
rang lelaki paruh baya yang disusul tangis wa
berusaha mencekal tangan suaminya berharap sang suami merubah k
g, lelaki itu memilih diam mem
nya, cairan bening masih menggenang di pelupuk matanya. Mkecil itu yang langsung disamb
tu melepaskan pelukannya, lalu mengec
berkaca-kaca lelaki itu melepas pelukan putrinya d
gejar mobil Ayahnya, namun ia terjatuh di pingg
*
gi membuat Hasna kembali teringat tragedi masa kecilnya. Ini bukan kali pertama Hasna bermimpi kejadian kelam masa kec
am di sudut dinding kamarnya lalu
at malamnya, mengadukan segala kelam kehidupannya kepad
mengulang materi sekolah yang sudah menjadi rutinitas hariannya. Namun, di tengah keasikan belajarnya tiba-tiba saja
Di
kalian bisa manggil namaku Hasna aku lah
aikat tanpa sayap yang a
aku bersyukur den
hebat dan Bunda yang menyenangkan Aku
anku. Tempat menuangkan segala perasaanku dan jalan merajut
na masih mendapat belaian kasih ayah bundanya. Di coretan pertama penuh kebahagian memenuhi diary miliknya. Namun, semua episode
nanar selembar foto kluarganya y
bisik Hasna bersama angin yang
*
rama angin yang masuk melalui jendela kamar Hasna. Di mana ia kini tengah sibuk memaut dirinya d
ya, kemudian mengambil tasnya dan berlalu kluar dari kamar, menu
pada seorang lelaki tua s
yum saat melihat Cucunya yang
nyum dan kembali asik membaca koran, meneruskan ke
donat buatannya lalu mulai merapikan donat-d
aat melihat Hasna yang sedang sibuk menata
wab Hasna seraya membawa kranjang
aikum," ucap Hasna setelah mencium
ulai menjauh, menyisakan perasaan pilu di hatinya, dimana gadis itu harus ikut berjuang men
*
emenuhi parkiran. Jika di nalar memang mustahil dengan keadaan ekonominya Hasna ia bisa masuk ke salah satu SMA elite. Namun, itu
raya percaya diri memarkirkan mot
raya berjalan meninggalkan motornya dan menyusuri lorong SMA Avience yang memang
*
saja memasuki ruang kelas XI B, d
nya tiba-tiba menjadi diam, hening tanpa suara. Karena
kenapa k
akangnya, membuat Hasna diam mematung. Hasna menarik nafasnya, mengumpu
dengan kumis lebat yang menaik turunkan alisnya. Sebuah id card guru bertuliskan "Mr. Roy
r. Roy seraya menggerakkan kumisnya.
kunya, menghindari amukan Mr. Roy yang mendapat gel
jalan menuju kursi kebanggaannya, bersiap me
and Prohibition, akhirnya bel istirahat berbunyi, menyisakan nafas lega para pen
asna seraya merapikan bukunya lalu me
0.000, 1
sna
ba-tiba sebuah triakan terde
adalah Abila, sahabatnya . Dengan agak kesusahan menahan nafa
asnya lalu duduk di samping Hasna seraya terengah-engah memejamk
Abila segera membuka matanya te
epatah kata kluar dari mulut Hasna, ia se