Siapa yang Berani Merebut Hati Ratuku?
intu hingga terbuka dan be
ikahannya dengan Nando Wahyudi dan dia s
kamu sudah pula
etapi tidak menemukan siapa
as atas dan disambut oleh suara erangan s
ras, seolah berusaha menahan kenikmatannya. "He
gar erangan lembut dan emosinya semakin campur
milik Lisa
do. Kumala tidak pernah menya
hit bahwa suaminya sedang berselingkuh d
rsama. Kumala hanyalah istriku di atas kertas. Aku sama sekali tidak menyukainya. Aku
udah menikah selama tiga tahun dan dia tida
taan itu menusuk hatinya sepertirupakan sebuah pernikahan bis
ya. Dia mencuci pakaian, memasak dan berusaha sekuat tenaga untuk menjadi ibu rumah ta
n gagal mendapat pengakuan dari pria itu. Namun, sekarang
an intim terdengar dari kamar itu da
ra
ntu kamar dib
h selimut untuk menutupi dirinya dan Lisa. Ketika melihat Kumala, tubuh
engan nada kesa
ah ketika sedang berzina, N
yang tidak menunjukkan rasa penyesalan, lalu bertanya dengan wajah tid
menarik selimut ke bawah untuk memperlihatka
ebutuhan fisik. Nando tidak mencintaimu, jadi dia tidak mau tidur denganmu. Dia sangat mencintaiku, se
di hari ulang tahun pernikahan pasangan
merah saat memelotot ke arah Lisa. "Apakah kamu merasa ba
o kalau bukan karena orang tuamu mengancam keselamatan keluargaku? Kumala, cinta yang dipaksakan hanya akan membawa pe
engan wajah tidak percaya. 'Jadi, sel
hui alasan Nando tida
ganya tidak pernah memaksa Li
ngin membela diri, tetapi
tahun terakhir. Beraninya kamu dan orang tuamu memperlakukannya
kan pakaian, lalu dia men
semakin te
kan niatnya untuk memberi pe
inya karena mencintai pria yang
ersalah, "Nando, jangan terlalu keras kepada Kumala. Dia baru saja mendengar kita berhubunga
ng tidak tahu malu! Beraninya kamu berbohong dan mengucapkan omong kosong seperti itu! Apakah keangannya dan men
la
a berteriak
e samping akibat keku
asar wanit
r dua kali, dia bergegas membela L
la
erhuyung mundur. Rasa sakit yang membakar menyebar di pipi kanan Kumala dan
amu pikir kamu siapa? Beraninya kamu menampar Lisa! Kuma
jian perceraian. Nando melemparkan surat itu ke arah Kumala dan berteria
an telah disiapkan dan di
t di pipinya terasa tajam, tetapi tidak seba
ahan ini. Nando tidak pernah mencintainya dan bahkan mengkhian
an itu, lalu segera menandatanganinya d
dah berakhir. Mulai sekarang, kita
Kumala seolah membeku saat melihat nama di layar ponsel. Dia
bekerja? Pesanan di studio sudah menumpuk. Seseorang bahkan bersedia menaw