SENYUM DI TAMAN SEKOLAH
u menyambutnya dengan senyum hangat yang sekarang terasa seperti bagian dari kesehariannya. Di taman itu, mereka berbicara lebih sering dan lebih lama
temu, Naira tiba-tiba mengeluarkan sebuah buku sketsa dari tasnya. Buku it
aran sambil melirik ke arah buku sket
nggambar sejak kecil. Buatku, menggambar itu kayak
in besar. Ia jarang mendengar seseorang bicara tenta
macam sketsa-potret orang, pemandangan, dan bahkan beberapa ilustrasi yang tampak penuh detail. Arya terkesima. Gam
pada salah satu sketsa pemandangan yang menggambarkan taman
at, dan taman ini salah satu tempat favoritku. Rasanya damai, t
ku setuju. Tempat ini mema
bar memperlihatkan sosok orang-orang yang Arya belum kenal, tapi ada juga sketsa yang penuh dengan imajinasi-
ba-tiba, sambil menutup bukunya. Perta
l musik," jawab Arya jujur. "Aku lebih suka
ari jiwaku. Seperti menggambar, musik adalah cara aku mengekspresikan diri. Aku sering m
sendiri belum pernah benar-benar terjun ke du
a. "Rasanya... bebas. Kamu bisa mengeluarkan apa saja yang ada di dalam pikiran dan hatimu. K
a Naira berbicara tentang musik dan seni. Baginya, dunia itu tampak penuh warna da
n musik," kata Arya tiba-ti
wa kecil. "
il tersenyum. "Aku pengen tau lebih
tu, lain kali aku bawa gitar k
gala hal yang digambarkan Naira membuat Arya merasa dirinya tertinggal jauh. Tapi di sisi lain, ada ketertarikan yang kuat untuk mema
sisi lain, ia mulai menyadari bahwa perasaannya terhadap Naira semakin tumbuh. Namun, ia belum tahu bagaimana
dalam hati. "Mungkin ini saatnya aku keluar
ali mereka berbicara, Arya merasa dirinya belajar sesuatu yang baru. Tentang seni, tent
ia mulai berubah-menjadi lebih berani, lebih terbuka, dan lebih siap untuk m
bertemu di taman, obrolan mereka semakin dalam dan lebih personal. Arya merasa dir
a keemasan, Naira datang dengan sebuah tas gitar yang terlihat cukup besar. Arya yang sudah
disambut oleh Arya yang berdiri untuk menyambutnya. "Akhi
mangat. "Iya! Aku udah siap buat
at. "Sangat siap. A
bangku di bawah pohon dan mulai memetik senar gitar dengan lembut. Suara pertama yang kelu
rmain. "Judulnya 'Melodi Hati'. Aku sering mainka
dengan emosi, seolah menggambarkan segala macam perasaan-kebahagiaan, kesedihan, dan harapan. Setiap
a selesai memainkan lagu. "Aku belum per
u bener-bener penting buatku. Kadang, kalau aku nulis lagu, aku
ertarik dengan sisi lain dari gadis in
ang udah ada. Menulis lagu itu seperti menceritakan kisah yang ada di dalam ha
itangkap oleh Naira melalui musik. "Aku jadi penasaran,
n, tapi sulit diungkapkan dengan kata-kata. Lagu itu jadi cara aku untuk berbicara dengan duni
ihat asing baginya, kini terasa lebih dekat dan lebih nyata. Ada sesuatu yang menarik dari cara Naira me
a dengan senyuman yang tulus. "Aku senang bisa berbagi musik denganmu.
kin kuat antara mereka. "Aku juga senang. Rasanya
ku senang kamu mau coba belajar tentang hal-h
i bahwa perasaannya terhadap Naira semakin dalam, dan dunia yang Naira
lebih banyak," pikir Arya. "Dunia Nair
tidak hanya mengenal Naira lebih dekat, tetapi juga mulai melihat dunia dengan cara yang lebih luas dan p
ak sabar untuk mengetahui apa lagi yang akan datang. Setiap kali ia bertemu Naira, ia merasa seperti ada ba
ambu