icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SENYUM DI TAMAN SEKOLAH

Bab 5 Mengintip Dunia Naira

Jumlah Kata:1419    |    Dirilis Pada: 20/09/2024

u menyambutnya dengan senyum hangat yang sekarang terasa seperti bagian dari kesehariannya. Di taman itu, mereka berbicara lebih sering dan lebih lama

temu, Naira tiba-tiba mengeluarkan sebuah buku sketsa dari tasnya. Buku it

aran sambil melirik ke arah buku sket

nggambar sejak kecil. Buatku, menggambar itu kayak

in besar. Ia jarang mendengar seseorang bicara tenta

macam sketsa-potret orang, pemandangan, dan bahkan beberapa ilustrasi yang tampak penuh detail. Arya terkesima. Gam

pada salah satu sketsa pemandangan yang menggambarkan taman

at, dan taman ini salah satu tempat favoritku. Rasanya damai, t

ku setuju. Tempat ini mema

bar memperlihatkan sosok orang-orang yang Arya belum kenal, tapi ada juga sketsa yang penuh dengan imajinasi-

ba-tiba, sambil menutup bukunya. Perta

l musik," jawab Arya jujur. "Aku lebih suka

ari jiwaku. Seperti menggambar, musik adalah cara aku mengekspresikan diri. Aku sering m

sendiri belum pernah benar-benar terjun ke du

a. "Rasanya... bebas. Kamu bisa mengeluarkan apa saja yang ada di dalam pikiran dan hatimu. K

a Naira berbicara tentang musik dan seni. Baginya, dunia itu tampak penuh warna da

n musik," kata Arya tiba-ti

wa kecil. "

il tersenyum. "Aku pengen tau lebih

tu, lain kali aku bawa gitar k

gala hal yang digambarkan Naira membuat Arya merasa dirinya tertinggal jauh. Tapi di sisi lain, ada ketertarikan yang kuat untuk mema

sisi lain, ia mulai menyadari bahwa perasaannya terhadap Naira semakin tumbuh. Namun, ia belum tahu bagaimana

dalam hati. "Mungkin ini saatnya aku keluar

ali mereka berbicara, Arya merasa dirinya belajar sesuatu yang baru. Tentang seni, tent

ia mulai berubah-menjadi lebih berani, lebih terbuka, dan lebih siap untuk m

bertemu di taman, obrolan mereka semakin dalam dan lebih personal. Arya merasa dir

a keemasan, Naira datang dengan sebuah tas gitar yang terlihat cukup besar. Arya yang sudah

disambut oleh Arya yang berdiri untuk menyambutnya. "Akhi

mangat. "Iya! Aku udah siap buat

at. "Sangat siap. A

bangku di bawah pohon dan mulai memetik senar gitar dengan lembut. Suara pertama yang kelu

rmain. "Judulnya 'Melodi Hati'. Aku sering mainka

dengan emosi, seolah menggambarkan segala macam perasaan-kebahagiaan, kesedihan, dan harapan. Setiap

a selesai memainkan lagu. "Aku belum per

u bener-bener penting buatku. Kadang, kalau aku nulis lagu, aku

ertarik dengan sisi lain dari gadis in

ang udah ada. Menulis lagu itu seperti menceritakan kisah yang ada di dalam ha

itangkap oleh Naira melalui musik. "Aku jadi penasaran,

n, tapi sulit diungkapkan dengan kata-kata. Lagu itu jadi cara aku untuk berbicara dengan duni

ihat asing baginya, kini terasa lebih dekat dan lebih nyata. Ada sesuatu yang menarik dari cara Naira me

a dengan senyuman yang tulus. "Aku senang bisa berbagi musik denganmu.

kin kuat antara mereka. "Aku juga senang. Rasanya

ku senang kamu mau coba belajar tentang hal-h

i bahwa perasaannya terhadap Naira semakin dalam, dan dunia yang Naira

lebih banyak," pikir Arya. "Dunia Nair

tidak hanya mengenal Naira lebih dekat, tetapi juga mulai melihat dunia dengan cara yang lebih luas dan p

ak sabar untuk mengetahui apa lagi yang akan datang. Setiap kali ia bertemu Naira, ia merasa seperti ada ba

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka