icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Menikah Karena Mata

Menikah Karena Mata

Penulis: jesselyn76
icon

Bab 1 Pertemuan Singkat

Jumlah Kata:1025    |    Dirilis Pada: 15/09/2024

p melalui celah-celah tirai jendela, membangunkan dunia yang masih terlela

ang menenangkan. Aroma kopi yang baru diseduh menguar dari dap

an-jalan kota masih sepi, menunggu untuk mulai hidup dengan aktivitas sehari-hari. Setiap elemen

rambut panjang itu, kini dirinya sedang sibu

ia dengan cup kopi yang sudah kosong karena tu

a tersebut, dari raut wajahnya saja sud

anda berikan pada saya?" Tan

ghubungi saya dan akan saya berikan

yang diberikan padanya, seakan tidak terima d

sung terselesaikan dengan u

lasar cafe tersebut. Membuat pandang

u tepat waktu. Harusnya ia bisa sampai di kampus setengah jam lalu t

kening. Ia berlari sekuat tenaga agar tidak

sudah tertutup rapat, rasany

ajahnya, peluh sudah membasahi dahi se

to

mohon maaf saya

an yang di dapatkan, justru Mahe

uh, wanita itu langsung berwajah masam

ada apa di jalan?" T

ucing

enandakan hari ini dengan stab

.

pon seseorang dan marah-marah. Raut wajahnya sudah me

g, bidang ini buk

langsung pada Presdir. Saya hanya

handphonenya kembali berderin

ali menghembuskan na

erluan apa menghubungi say

n terima kasih karena Pak Abimana mau menjadi asisten

eberatan karena hanya diperlukan

n saya selama satu tahun. Kontraknya bahka

ak oleh ayahnya. Ia harus segera prot

an kembali nanti. Saya sudah te

mana kangsung bergegas m

mengetuk pintu dengan pelan dan penuh keyakinan. Se

ruang kelas prodi management?" Tanyanya k

, betul ini ruang

iri walaupun dirinya merasa gugup karena dit

akan memperkenalkan diri terlebih dahulu, saya

elas namun, dirinya terfokus pada kehadiran seo

as, wanita itu juga sama terk

luar kota jadi biasanya kita belajar jarak jauh dan menggunakan

apa?" Tanya A

kelas prodi managem

n mengajar dengan Mr. Rendy tetapi saya m

i terfokus pada wanita tadi. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya

rsebut, kali ini sedikit lebih intens. Wani

h Mr. Rendy. Saya harap semuanya bisa bekerja sama dengan baik selama saya di sini," lan

melalui LMS dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya. Namun, pikirannya masih berusaha me

at duduknya. Pandangannya lurus ke depan, seolah ingin menghin

ri, tetapi melihat Abimana sekarang sebagai asiste

ngnya. Sebelum benar-benar meninggalkan kelas, ia melir

n tenang, tapi cukup keras un

eengganan. "Ya, Pak?" suaranya dingin, lebih form

tahu namaku?' B

an karena mulut

mana mencoba mengatur nadanya agar tidak te

kuti Abimana keluar kelas. Ketika mereka sampai di koridor yan

i ta

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka