icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
SELAMANYA MENANTIMU

SELAMANYA MENANTIMU

icon

Bab 1 Pertemuan yang Tak Terlupakan

Jumlah Kata:1139    |    Dirilis Pada: 07/09/2024

damai dan menenangkan. Aria, seorang fotografer muda yang baru saja pindah ke sini, berharap dapat menemukan i

onan rindang, bangku-bangku kayu, dan air mancur yang menari-nari. Di tengah taman, matanya tertuju pada sebuah bangku kayu yang terletak di bawah pohon beringin tu

terpancar dari dirinya, atau mungkin karena tatapan matanya yang dalam dan penuh makna. Aria

menjaga jarak yang cukup agar tidak membuatnya merasa tidak nyaman. Namun, pria itu tidak menol

an suara lembut. "Apakah

warna cokelat gelap menatap Aria dengan int

gan suara yang dalam

" kata Aria. "

awab pria

merisik daun dan kicauan burung yang memecah kesunyian. Aria merasa

ini?" tanya Aria, berus

Dimas. "Se

tanya Aria lagi, menunjuk bu

b Dimas. "Terutama buku-buku

Saya juga suka membaca, tap

erbicara dengan Dimas. Ia menemukan bahwa Dimas adalah pria ya

Dimas, melihat kamera yan

pindah ke sini dan ingin menjela

" kata Dimas. "Jika Anda ingin, saya bisa

atanya berbinar. "Saya sa

Dimas. "Kapan A

?" tanya Aria. "Saya bisa m

b Dimas. "Saya

ertemuannya dengan Dimas di taman itu terasa begitu istimewa. Ia tidak

mpa besok,

umpa," ja

k sabar untuk bertemu dengan Dimas lagi besok. Ia merasa ada sesuatu yang istimewa ten

sebuah kisah cinta yang indah, sebuah kis

dan dimas ketemu lagi di tempat ya

Dimas, senyum tipis

a, jantungnya berdebar ke

elah kota. Rumah-rumah tua dengan arsitektur klasik, toko-toko kecil yang menjual aneka barang un

rapan. Namun, tatapannya sering tertuju pada Dimas, mengamati setiap gerak-gerik

tanya Aria, saat mereka berhenti

matanya menatap Aria d

gku itu?" tanya Aria, "Seolah-ol

lalu. "Aku memang menunggu, Aria," jawabnya akhirnya, suaranya terde

" tanya Aria, rasa penas

lah segalanya bagiku, Aria. Dia adalah cinta per

Aria, hatinya tergerak oleh kesedi

etar. "Dia pergi tanpa pamit, meninggal

ia, ingin mengetahui lebih ba

dan bodoh. Aku menyia-nyiakannya, aku tidak menghargai k

ya Aria, rasa simpati m

ahu, Aria. Aku tidak pernah tahu alasannya. Mungkin aku terlalu eg

cintaimu," kata Aria,

"Aku tidak tahu, Aria. A

rasakan Dimas, kehilangan seseorang yang dicintai. Ia ingi

" kata Aria, suaranya lembut. "Ceritak

eringat kenangan indah bersama wanita yang dicint

ri-hariku cerah. Matanya yang berwarna biru langit selalu memancarkan kece

, tentang masa-masa indah yang mereka lalui bersama, dan tentang perpisahan yang menyaki

" kata Dimas, suaranya bergetar. "Dia

dihan yang mendalam dalam diri Dimas. Ia ingin menghiburn

dirian," kata Aria, "A

a-kaca. "Terima kasih, Aria. Aku tida

rapan. Ia tahu bahwa Dimas masih mencintai Maya, dan ia ingi

ersama-sama," kata Aria,

apan yang menyelimuti hatinya. Ia percaya bahwa Aria akan membantunya untuk menemuka

mbun

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka