icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Janur Kuning di Rumah Tanteku

Janur Kuning di Rumah Tanteku

Penulis: Aini Pien
icon

Bab 1 Rintih

Jumlah Kata:898    |    Dirilis Pada: 21/08/2024

Tempat biasa tukang sayur mangkal, dan diriuhkan oleh ibu-ibu muda yang hobinya ghibah.

untuk menutupi bagian tubuh dari dinginnya waktu menjelang

seh

muda di hadapannya. Perawakannya tak mencurigakan. Bahkan pakaian yang dikenakannya sangat sopan

dilahapnya tadi belum selesai melaksanakan tugasnya. Namun kehadiran sekar meporak-porandakan kenyama

g lelaki yang baru saja hadir, kelihatannya ia juga baru selesai

jelaskan tadi! A

kedua petugas keaman

polisi tersebut, Sekar

enambahkan racun tikus ke dalamnya. Dan endingnya seperti yang saya ceritakan tadi!" Sekar mengarahkan pandangann

a, mereka bergerak ke TKP. Antara percaya atau tidak, tapi sebaga

yang dibutuhkan penyidik tanpa harus diidentifikasi terlebih dahulu. Polisi

es!" monologn

*

aminya sendiri!" teriak seorang ibu pa

ng anak juga terbujur kaku jenazah cucu kesayangannya. Kehilangan dua orang sekaligus membuatnya hampir saja pingsan, tubuhnya lemas tak berdaya,

s yang sedang menggenggam tangan ibunya, adik ipar Sekar itu terliha

ahat yang sedang menganga menjadi bukti betapa kejamnya Sekar pada keluarganya. Kejadian ini menjadi pe

etus Ratih, berbisik pada wanita paruh baya yang sedang te

ab!" b

uh. Pernikahan yang awalnya tidak pernah mendapat persetujuan keluarg

menjalani kehidupannya masing-masing dan menjadikan musibah ini sebaga

anak di dalam kandunganku?"

rasanya menjadi orang tua tunggal, dengan ekonomi yang pas-pasan. Sesekali ia lirik calon mertuanya, berharap ada sebuah harapan yang

*

t berhubungan ba

menga

h itu?"

bubuhinya dengan racun tikus!" pungkasnya. Ia mengatupkan ke

mua proses pembunuhan tersebut?" po

aja terlintas di pikir

tifn

suami yang saat ini sedang hamil, tapi s

ya meminta Sekar agar bersedia dimadu. Hingga akhirnya penolakan Sekar

aya yang paling dalam, saya belum bisa menerima kenyataan itu!

a tega meracuni anak?" po

nnya. Saya takut, Pak!" Sekar semakin menjadi-jadi, tangisnya sudah tak terkendali

ya bukan sejak tadi malam, ia telah mengorbankan banyak hal sebelumnya. Berperang dengan perasaan sendiri tentu tidak mudah, kini ia harus menelan semua risiko atas a

dengan satu syarat, ia tidak perl

duli dengan syarat yang ditawarkan sang adik, ia b

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka