I Love You Om
arah, Tania, Bian, Amel dan Rian pun akhirnya sampai di puncak. Tak berlama-lama, m
arena jujur, seumur hidupnya ia tak pernah pergi ke puncak Bogor. Kesibukan orang
uncak yang selalu menjadi pusat perhatian ketika musim liburan tiba. Ia pernah menikmati pemandangan puncak Bogo
ia sia-siakan. Dan kini di sinilah Ia sekarang, di sebuah
miliki furniture yang sangat lengkap dan juga bersih .
gle bed. Setelah meletakkan semua barang-barang mereka, Tania langsung berjal
. Ia tak pernah merasakan suasana senyaman ini sebelumnya, bahkan saat ia di M
Bogor saja masih sangat excited untuk kembali lagi ke sini. apalag
a. Tapi entah kenapa aku nggak suka terlalu melalang buana saat di sana." Ucap Tania sembari menatap langit-langit kamar. I
gor, walaupun mereka tinggal di Indonesia atau lebih tepatnya di Pulau Jawa deh. Nggak semua orang Jakarta juga dap
aku salah satu orang yang berun
ts r
ara perlahan. ia kembali mengulangnya lagi sampai beb
iba mengingat sesuatu yang sangat tak masuk akal
li menat
punya pacar kayak Bian." Ucap Tan
maks
cak, sementara aku nih cewek kelahiran Indonesia yang nggak
sih. Otak lo jadi miring y
kan aku bilan
aknya. Tapi kok kaya
. Beruju
bah haluan nih dari mencari
an pintu langsung menyurutkan niatnya. Tania langsung duduk dan turun dari
" sapanya
ik banget udah jauh-jauh ke sini malah
Bentar ya, amb
ke
pa menutup pintu. Dari tempatnya berdiri, Rian bisa mel
ga kan?" ucap
al sendirian di villa, teg
ekati Rian. Sepertinya Amel sudah merasa sedikit nyaman dengan pria t
ng sedang berdiri di balkon Villa sembari menatap ke arah taman yang ada di depan Villa. Pikiran
k o
tubuhnya ke belakang dan melihat keponakannya itu
mel yang tak protes sedikitpun. Mereka berdua justru terlihat
ggu Amel dan Rian. Ia menatap Bian yang kini sed
sapa
nggil Om lagi. Sudah saya bilang jangan panggil saya O
nyum, "Bian
bag
tu lalu mensejajarkan langkahnya dengan Bian. Sembari menikmati suasana sejuk di sekelilingn
di kekasihnya Bian, tubuhnya selalu bereaksi gila
lumnya?" Tanya Bian
eumur hidup aku, aku nggak
ng dulu libura
pernah bawa aku jalan-jalan. Biasalah kalau orang tua sibuk. Aku malah kalau libur sekolah selalu mainnya di kamar kalau nggak di taman. Pe
esepian di mata Tania. Ia tak menyangka jika hidup Tania sesunyi itu. Bisa dikatakan, Ta
angnya secara perlahan, "Terus kalau
ti. Membuat Tania menatap pria tersebut de
kenapa-napa." Bian
an keponakan kamu."
Rian s
ernah lagi kontak-kontakan sama dia. bahkan ketemu sama dia nggak pernah. Kange
a niatan
ir, Rian keponakan kamu itu Rian temen aku dulu, ternya
unyikan identitasnya mungkin saat ini mereka akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Ia sendiri merasa senang saat T
a cari, dia akan berusaha untuk membuat Tania merasa bersyukur sudah ke
r sebelumnya?" Tan
gga
l di Malaysia ng
gg
nap
u udah pun
Sia
ia
e
. Ia benar-benar kesal
hnya. Membuat langkah Ta
p ke arah Tania. "Selama di
*