I Love You Om
ncak, mau ja
ari lima belas menit dari pertanyaan itu diajukan. Namun Tania tetap belum bisa me
. Bagaimana bisa ia Langsung kabur tanpa memberikan jawaban terlebih dahulu pada Bian. Padahal se
ung oleh biannya sendiri kenapa ia harus kabur dan
ri dengan sebutan bodoh. Bahkan aksinya yang seperti itu
kok tinggi."
aik ATV ya." Teriak
ya pada Amel. Di sekelilingnya ia bisa melihat banyaknya ATV yang dised
k Bian dari belakang. Tentu saja teriakan Bian itu
pun dengan Rian. "Tania Ayok. Kapan lagi co
erat melangkahkan kakinya. Otaknya justru ingin memerintahkan untuk bersam
am kenapa langkah Tania tak kunjung maju, Rian
." Ucap Rian. Walaupun Amel merasa sedikit ragu, namun Di dekat Tania juga ada Bian yang nant
ain teman saya ya om." Teriak Amel pada Bia
lebih dulu. Sementara Tania
ndirian, sini!" Pan
tangan Tania membuat Tania seketika terkejut. Tubuhnya berdesir. Ia menatap jemar
dulu mereka. hitung saja awal pakainya jam berapa, nanti dihitung saja semuanya setelah pengembalian ATV. saya tinggal KTP
erlihat bingung. ia tak mengenal oran
k Asep dan tak lama otaknya langsung memutar memori 2 tahun yang lalu saat ia meny
kamu? Ayah sama ibu kamu sehat?"ta
a saya sehat pak. Ini b
h yang bantu
mukan oleh Tuhan dengan Bian. Jika saat itu Bian Tidak ada, mungki
TV?" Tanya Rahmat. Bian mengangguk. "Kalau gitu
ari uang dari penyewaan ATV ini. ngapa
Separuh dari ATV
i juga berharap dapat uang dari penyewaan ATV. Saya bayar saja peminjaman
terlalu lama?" tanya Tani
jawab Bian sembari tersenyum. Ia kem
a-pa. biar saya bayar saja. Berarti sudah rezekinya saya beri
minjaman ATV selama 3 jam untuk 4 ATV. Setelah membayar, Bian pun kembal
pan Tania lagi yang hendak protes, "nanti kalau seandainya nggak
h rezeki mereka." Jawab Bian. "Kamu bisa naik ini? tanya Bian pada Tania sekaligus me
, "Aku belum pernah
motor
is
bisa bawa motor
kan in
n gas motor, biasanya bisa pakai ini. Atau ma
an maks
otor be
gan, ru
tadi kenapa ucapannya rugi t
lam 3 jam. Jadi kalau ujung-ujungnya
i. anggap saja itu
aya ya begini ya.
Kamu
H
au aku
pa? Ma
imited, kamu mau pegang satu?" Ucap
menjawab apa. ia bahkan dibuat
aja?" Tania mengubah topik pembicaraan. Bahkan ia sangat terlihat gugup.
ih? Mau kartun
pertanyaan Bian. Bian tertawa kecil. Ia lalu berlari
kartunya?" Ta
s nih. In
g gugup benar-benar membuat perutnya geli. Iya ta
ng, saya pinjamnya satu ya jadinya. Tapi nggak pa-pa uangnya nggak usah dikembalikan. nanti kalau ada kelebihan
i belakangnya. Awalnya Tania cukup ragu namun Bian menarik tan
us. Apalagi Bian memintanya untuk memeluk dari belakang karena takut Tania jatuh. Sebenarn
Dan lo Kenapa bisa boncengan sama om nya Rian?" Teriak Amel tiba-t
Ini, ooo,
Ucap Rian yang juga e
tor.":Ucapnya yang tentu saja berbohong. Bian menatap Tania. wajah Tania yang gugup membu
ia menatap Bian secara diam-diam. Dan tersenyum tipis
setidaknya Amel perca
pernah naik beginian." ucap Tan
a ke sini deh. Biar lebih terbiasa." ucap Ame
memang begit
ahkan Tania yang datang d
sendiri. Ia seperti bisa merasakan apa yang saat ini omnya rasakan. pria
a yang mengatakan jika omnya adalah seorang gay. Padahal faktanya omnya tidak seperti itu. karena i
kebodohan di masa lalu yang om nya lakukan harus membuat om n
embantu Bian untu
h keponakannya itu, begitu juga dengan Tania dan Amel
*