Pria Simpanan
arra yang sukses membuat H
t Hana agak salah t
menatap Hana, ia berusaha tampak biasa saja walaupun
memulai obrolan, "kau lulus duluan dan aku
bena
h berumur be
ah berumur
an wanita datang membawakan merek
tam saja," kata B
u lalu menoleh ke arah
n nada suaranya yang ramah. Kemudian sang pe
Kakak sudah berkeluarga?"
a datar, "aku bahkan bel
... kau pun
id
tak percaya, "kau sudah putus
lama menikah. Terakhir kali aku berpacaran dengan g
nda
ntuk melanjutkan sekol
belum jod
a Barra, "aku dan di
k Barra masi
kan bekerja di studio rekaman temanku," lanjutnya, Barra lalu
orang untuk mencari nomorm
. "Menyuruh sese
eorang untuk b
i Hana. Seseorang untuk berceri
masalah?" ragu-ra
lihat semakin sendu. "Sebenarnya ... aku tidak merasa bahagia
aik dan cantik seperti Hana bisa menye
masalahmu, aku siap men
tidak pernah mencintai suamiku, kehadiran anak dalam pernik
imu berbuat kasar?" ha
r," jawabnya, "dia hanya ... terlalu egois dan mendomi
Barra paham, siapa pun tak akan menyukai berada di posisi demikian. Bahkan Barra pun pernah terpaksa meningga
knya, suamimu be
... tapi aku tida
ingin cerai
memikirkan anakku, Sofia, dan aku t
mereka. Mereka pun menikmati minuman masing-masing sembari meneru
kahan adik juniornya itu ternyata pernikahannya tak membawa kebahagiaan. Barra mengira sebelumnya kehidupan wanita itu pasti j
itu siang. Karena tidak ada rencana mereka akan berada l
curiga kau keluar dengan siapa," kata Bar
a .
endaraan se
ak membawa kendaraan, tad
ar saja," tawar B
bari tersenyum lemb
enaiki mobil Barra. Saat mereka di dalam mob
k bersih," kata Bar
a kalem. "Tidak a
g perjalanan mereka hanya berdiaman, Hana hanya termangu sambil menatap ke arah
an air hujan yang menghantam bumi seolah membuat semakin
Hana tiba-tiba, meminta agar
an?" ujar Barra sembari menoleh heran ke
...!" ucap H
lu ia menoleh ke arah Barra dan tiba-tiba tubuhnya bergeser mendekati Barra. Dengan cepat tangan kirinya meraih dan menangkup pipi kana
sintal milik wanita bersuami itu terus berusaha menggoda bibirnya seakan memaksanya untuk saling bergumul. Semakin lama ciuman w
erpandangan satu sama lain dengan napas terengah-engah, lipstick merah
melingkarkan lengannya ke leher Barra dan kembali kedua bibir itu saling bergumul lebih liar. Dalam hati B
turut meraba bagian tubuh sensitif milik Hana, mengabsen area terlarang b
bibir dan liur satu sama lain, saling beradu dengan suara rintihan hujan yang semakin me