Suami Mokondoku Membawa Madu
apa kalian ada di kamar kita mas?" Rundung pertanya
usah memukulku seperti ini, tidak sopan!" Jawab
alau bapaknya sudah lama di dalam kamar bersama perempuan yang kau se
seperti ini. Dia hanya temanku, aku pergi dulu nganter
nya. Serasa waktu berhenti berputar, dengan entengnya jawaban itu keluar dari mulut su
a Imran, putra mereka yang tadi
ik saja. Jadi kamu tidak perlu khawatir ya saya
Menelantarkan kita semua? Melupakan keluarga kita?" rentetan p
r Mira. Kebetulan mereka bekerja di tempat yang sama, seiring pergi bersama dengan alasan pekerjaan kantor. Meningg
umah, serta tidak pernah memberikan nafkah, menjadi alasan dia melayangkan gugatan itu. Bahkan dia sama sekali tidak menuntut harta gono gini. Yana pergi begit
dengan mbak Yana!" gumam Mira pelan
*
di wajahnya. Bahkan dia bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa. Entah karena be
" ucapnya dengan lantang sam
kesukaan mas, udang saus tiram sama bergedel kentan
i, mereka tidak akan terlantar serta berpindah-pindah kontrakan seperti Yana dengan keempat anaknya. Bahkan untuk mak
dengan wanita tadi bukan?"
udukanku serta atura
ri lebih dari satu, tapi aku juga tak akan tinggal diam, apalagi bila hak
a ke mari hah! Aku yang punya kendali di sini, ingat itu!" te
atas nama siapa?" Tanya Mira sambil
a gono gini," jawab
lupa, kalau sampai atasanmu mendengar ini, tamatlah
garpu di tangannya, dia pun menatap nyalang ke ara
untuk melaporku buka
a kalau mas Yusro selingkuh. Dasar kakak beradik sama saja, tertular juga kan kau mas
tahu, tapi bodohnya kamu ma
" jawabnya den
iri? Owh lupa, bahkan tahunan ya!" sindir
menghabiskannya!" jawabn
lantarkan. Dengan entengnya kau minta makan di sini, sedangkan uang be
s Yusro, kau itu perempuan matre, egois dan mau menangnya sendiri!" k
e kat
i masih minta sama suami," ja
i mana? Gak kebalik mas?" tanya Mira dengan suara se
kakaknya, mungkin itu yang menjadi sebab
au yang minta menabung, renov rumah trus beli mobil itu buka
perlu rumah layak untuk berteduh, mobil untuk menjenguk ibuku di luar kabupaten. Anak kita sudah tiga, mereka per
tak mau berbagi gaji lagi!" katanya s
uri, bahkan Puripun berlalu meninggalkan Mira. Mira den
nyesal kalau kamu dipecat!" jawab Mira s
a i
ku tak sudi lagi berbagi tubuh suamiku dengan wanita lain,
ai! aku tak akan pernah mengajukan!' p
nak-anak. Separoh gajimu harus rutin kau transfer t
ti ini, jangan salahkan a
u bawa lagi ke rumah ini, kalau kau ingin hidup tenang!' balas Mira dengan hati gem
juga, semacam penyakit saja. Awalnya dia memberikan kesempatan ke Puri untuk berbakti kepad
ru
jelas di kuping Mira, bahkan dia sam
gumam Mira sambi
!" Pekik