my first love is paman
minggu ya
s di hadapanku, seolah inilah wujud jiwaku yang hilang dan muncul kembali bersamanya. Aku sadar, sebagai wanita tidak memiliki standar kecantikan di atas rata-rata,
.
ang melintas di hadapan rumahnya dengan ra
enyukainya," cetus I
ia yang dia idam-idamkan selama
at yang berhasil membuat jantungnya seketika berdebar, t
dek Ibu tengah memasak, me
b Ira malu-malu sambil mengga
n ni?,"
" jawab Ira seraya mengambil pir
ih
atas piring Ira, masakan
anyakan!"
cepat tinggi, kamu harus
k Bu!" r
atanmu, nanti yang repot juga siapa, Kalau penyakit datang
ocehan tak berguna
n," jawab Ira deng
eraya menatap kembali jalan
unggunya," ucap Ira
.
segera bersiap dengan perlengkapan
seraya memakai sepatu dengan cepat,
ar mengejar Ira, namun gadis itu berlari bagai k
ucap Ibu sambil
*
jika mereka terus mengatakan aku miskin? Aku tak butuh di sadarkan oleh kalian, aku juga tak butuh kasihani kalian, aku sadar bagaimana keadaanku
t menusuk hidung hingga dia menahan nafas sekejap, bau tak sedap memang
tin Ira mulai mem
.
rasakan tubuh yang lelah ini perlahan mulai merasakan titik kenyamanannya,
seraya menatap ja
bat, andai saja waktu b
ntar
namun terlihat di luar sana hari semakin g
uran!" te
a di gubuk ini memang tidak begitu menyenangkan, keributan sering terjadi di kala huj
ar memenuhi pan
natap langit yang
batinnya, seraya mengambil sat
t.
berlari dengan gagah dan memesona, it
gera
hadapannya. Perlahan hujan turun, dia masih dalam posisinya
Teria
seraya membawa pakaian yang ba
bermain game di kursi rumah tanpa menghirauk
teria
melirik sang kakak, ha
rintah Ira sambil melemp
ang bawa," ja
perintah Ira,
di suruh," keluh Alva, nam
dengan terpaksa dia membawa keranj
suda
.
alam kamar. Hujan deras perlahan mulai mereda, suasana terasa begitu sejuk di sert
n," uc
berharap ada apa saja yang bisa men
..ta
eraya menumpahkan air
kurang,"
di pikirannya berubah dalam bentuk nyata. Alhasil set
ana?" teriak
ama Alva kemarin!" teri
a lihat tiga butir koin bertul
uk
luar, meninggalkan segelas air
.
ARUN
h satu,"
entar," jaw
adalah solusinya saat pergi ke tempat ini. Sesaat dia lihat bangku di warung i
t.
pi satu
itu, sambil berusaha melihat wajahnya d
*