my first love is paman
..ta
n ramai di sertai Kilauan lampu yang tak terhitung jumlahnya. Bola mata Ira tak lelah menelaah setiap lalu lalang manusia yang
ak ada yang peduli padaku! " dalam bati
gan cepat. Lalu lalang manusia perlahan berkurang berlarian tak tentu
..ti
dengan memicingkan mata. Tak berselang lama, hujan turun dengan deras. H
ak kuat lagi menerima semua ini!" batinnya, semb
it seakan tahu apa yang dia rasakan sekara
*
MAH D
kakmu," perin
nti," jawab Alva
dengan paksa harus dia pikul sendiri, di usianya yang terbilang sangat muda, hal itu tentu sangat berat Alva jalani, solusi dari semu
i, menyisakan beberapa orang sa
langsung pada inti
Heira dan Alva?" tanya
ng menjaga merek
tna yang akan mengu
berdampingan dengan rumah ini, setidaknya akan lebih mu
dua orang yang aka
sanggup menjaga mer
rang yang Baru saja mengeluarkan pendapatnya
a saja yang memilih, kita tunggu
iam kemudian beberapa ora
ereka mulai membaik, kita tanyakan langsung k
*
KAMAN U
jalanan sepi menuju sebuah tempat. Langkah demi langkah tak
berusaha mendekati gundukan tanah yang terlihat merah, bo
tuliskan nama kedua orang tua, keduanya dia usap pelan seraya mengelus nama yang sangat dia ri
ang baik kan? Lihatlah sekarang, aku sengaja datang ke sini, Ira anak ayah dan ibu sekarang sudah berubah
nti-hentinya, hingga tubuh kecil gadis itu tak bisa menerima segala rasa sakit lagi
adis kecil yang tengah tertidur pulas tak wajar, dia merapikan sediki
*
RUM
gitu mengganggu tidur yang terasa singkat ini. Dia mena
sudah b
memasang wajah datarnya
gambil makanan. Tak berselang lama, Alva kembali dengan nampan yang berisi semangk
ongkan semangkuk bubur yang
saja tindakannya itu membuat Alva me
an," pak
Namun Ira masih tidak membuka mulutnya, tatapannya k
balasan apapun dari sang kakak, dia meletakan semang
luar," ucap Alva halus. Dia pergi meninggalkan I
uh
uhnya di balik pintu