Penyihir Terakhir
r, ya,
i kekuatan sihir yang berasal langsung dari dalam tubuh
untuk menyalurkan energi sihir, penyihir dapat mem
asanya hanya hidup hingga 50 atau 60 tahun. Ketika seorang penyihir mencapai u
a. Mereka memiliki penampilan dan ciri fisik yang sama, dengan satu-
k mengembara atau hidup berdampingan dengan manusia biasa. Mereka sering
ngistimewakan para penyihir. Namun, para penyihir menolak perlak
h satu yang paling penting adalah larangan menikah dengan m
but tetap awet muda dan tidak menua sedikitpun. Rasa kehilangan yang mendalam membuat penyihir itu patah hati, hing
kekaisaran besar dengan menyatukan semua kerajaan
adap kekuatan mereka. Tragedi ini mempertegas betapa pentingnya atu
dipatenan yang diberi nama sebagai Kadipaten Elzir demi mempertaha
adipaten ini cukup untuk menampun
peti dari Kadipaten Elzir, awalnya Adipati penyihir memberi upeti pada manus
manusia agar menurunkan biaya upeti untuk dibayar. Sang Adipati it
aten, Adipati melihat rombongan tentara dari Kekaisaran tenga
t lokal. Tapi ternyata di dalam kota itu ada Kaisar dari manusia yang sedang beri
a mengancam jika para penyihir tak
a untuk menenangkan dan meredakan situasi yan
Adipati tak bergeming. Ia paham betul jika tak ada satupun senjata buatan man
kan pedangnya dan menusuk A
l
ak menyangka hal itu tak bisa berbuat apa-apa. Dia baru menyadari kalau m
ngan sihir, pedang lainnya menusuk dadanya d
a akan memburu
dan disahut oleh semua pr
leh Kaisar menjadi mulus. Malam harinya, seluruh prajurit Kekaisaran dikerah
ibu rakyat Kekaisaran ikut ambil bagian dalam serangan itu, berharap
mengkilap menerjang masuk ke desa-desa penyihir. Para peny
Namun, dengan senjata baru yang mereka miliki, prajurit Kekais
ka ciptakan khusus untuk menghancurkan rumah-rumah penyihir. Para penyihir muda berusaha mel
ak dengan perisai sihirnya, namun perisainya han
i dan dibakar satu per satu. Teriakan dari para penyihir ya
. Manusia telah diam-diam menciptakan senjata dari campuran emas dan perak yang dapat menghan
tunggang-langgang demi menyelamatkan diri. Hingga akhirn
ibu kota kadipaten. Semua penduduk yang tertangkap
kuti oleh gadis yang mencoba melindunginya. Gadis itu melemparkan bola api
serangan tombak yang diarahkan pada bocah tersebut. Dia menjerit kesakitan namun
hir yang dilancarkan gadis itu, namun segera kembali ke
tahun
. Dengan penuh dendam dan kepedihan, dia berjanji akan membal
dan rencananya untuk mengembalikan kejayaan para penyih
ebaikan kaum kami pada
-sisa kehancuran seratus tahun lal