icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

KANDAS!

Bab 3 Bagian Tiga

Jumlah Kata:1336    |    Dirilis Pada: 17/07/2024

tumbuh besar di panti asuhan, Bu Yanti selalu mengajari anak-a

ikan formal. Seperti aku misalnya. Dulu, aku menikah dengan Mas Angga tentunya s

memikirkan dengan logika, apa saja konsekuensi

ah berpakaian rapi. Dres selutut tanpa belahan rendah yang sedikit longgar, melekat di tubu

p." Tersenyum untuk

adalah tatapan kagum. Namun, pada akhirnya dia mendekat

orang tuanya, Mas Angga letakkan di tempat tidur. Dengan gerakan cepat, Mas Angga langsung membuka

belinya? Lalu apakah dress itu khusus untuk

lah ce

a,

ai dress pilihan Mas Angga. Akan tetapi,

. Tidak sampai di situ, dress itu terlalu terbuka menurutku. Belahan dada rendah, yang hampir

harus memaka

ada yan

ni aku rasa

memang aslinya dari kampung. Tapi jangan kam

a. Aku berusaha menjaga semuanya, tetapi dia justru seol

ia paham! Teman Mas Angga pasti lebih banyak laki-laki. N

makin tidak percaya diri. Hanya bisa menarik

ita berangkat," ucapk

celetuk Ma

lagi,

. Olesi wajah dan bibirmu dulu.

gga kembali menggendong Bilqis

einginannya. Aku berdandan mengikuti style wanita-wanita k

ku suda

nggi punyaku satu-satunya. Tidak peduli lagi, jika penampil

h, aku

pilanku. Entah apa yang sedang dia pi

tah

*

ng perjalanan, Mas Angga bercerita kalau pesta yang kami tuju adalah pesta perayaan u

n hasil. Sementara itu, dia masih tetap menjadi teknisi di perusaha

a dari perusahaan. Belum terbesit mengump

memberikan aku uang keperluan dapur dan kebutuhan sehari-hari. Si

erlambat," ucap Mas A

awal tetap sama, aku tidak mau menarik perhatian dari tem

tkala kaki menjejaki pekarangan rumah baru itu.

okoh rumah itu. Pintunya terbuka lebar, suara ca

tertuju pada kami. Aku semakin gugup, ap

Mas Angga melambaikan tangan. Kemu

Eh, ini anak pertama lu?" ta

kedua lagi diproses," ucap Mas An

mereka. Beberapa menit berlalu, datan

aki-laki berbadan tinggi dan tegap.

h, seraya matanya tak berhenti menatap. Mbak ayu pun menyam

in Mas Faisal jarang membawanya bertamu ke rumah, selain itu juga Mbak Ayu adalah wanita karir. Tentu saja

meninggalkanku di situ. Dia sibuk m

ng harus aku laku

dulu. Aku mau gabung sama

i gendongan Mas Angga. Setidaknya ak

neka makanan dan minuman. Tidak mungkin aku menggendong Bilqis sepanjang

lebih bai

*

akin besar memekakkan telinga. Aku tidak tahu persis apakah teta

lang. Mata mulai mengantuk, Bi

aku melihat kejadian yang membuat rasa cemburu bergejolak

rinya, langkah kaki ditahan ole

tanya Mas Faisal,

angan ke Mas Angga menjadi terhalang. Entah disengaj

cantik

muji istri sahabatnya sendiri. Tidak aku pungkiri, pujian itu sedikit menyent

saja ko

. Tidak ingin terbuai satu kali

-benar cantik. Hmm, sebenarnya aku her

nya te

sudah

ra ayahnya masih asy

lang, Rum?" tanya

harus sabar sampai

arkanmu pulang?" Mas Faisal menatapku

ak usah," ucapku

Aku sahabat

emaksa agar aku mau

bari mengalihkan fokus p

Bilqis, aku akan minta izin pa

jak menuju Mas Angga. Entah apa yang mereka bicarakan

ang aku antarkan pulang. Kasihan

k mempedulikanku. Jika dia tidak peduli padaku, setidaknya dia pikirkan Bilq

, Ru

udian menarik tanganku. Lebih tepa

ukan? Haruskah aku set

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka