icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
KANDAS!

KANDAS!

Penulis: Reski
icon

Bab 1 Bagian 1

Jumlah Kata:1277    |    Dirilis Pada: 17/07/2024

ah kamu me

. Menerobos begitu saja, sehingga membuat t

penting, Rum? Harusnya kamu lihat ba

Seketika itu juga, kakiku bergetar merasa takut. Sala

meninggalkanku. Huft! Ku hembuskan nafas yang sejak ta

n air bening yang mulai menggen

mendekati bayi enam bulan itu. Kuusap lembut kepalanya yang ditumbuh

kan kalimat yang aku rindukan itu. Setidaknya di depa

Bahkan, baru memasuki tahun kedua. Aku juga tidak pernah mengira,

gan senyuman yang manis. Kami memang dijodohkan, sehingga tidak pernah ada yang namanya pacaran. Jalan berdua se

ngsung begitu cepat. Hanya lewat pertemuan yang tidak banyak, aku pun tidak banyak berontak. Aku yakin dengan

alah seorang t

nggung jawab. Pernikahan kami berlangsung dengan sangat sederhana. Dilaksanakan di panti asuhan, tempat aku

n dia sangat bertanggung jawab. Memberiku rumah untuk berteduh, dan memenuhi nafkah

ada diriku, semua rontok oleh sikap Mas Angga. Aku terlalu obsesi atas cerita Bu Yanti semasa aku

tual bercinta pun, tak ada kata-kata indah yang membuat j

u, atau mungkin belum terbiasa. Namun, setelah sekian

t terkikis oleh waktu. Ternyata tidak semudah itu. Sampai

ngga tak juga menyatakan rasa cintanya padaku. Dia hanya tersenyu

atu saat Mas Angga mau berubah jadi pangeran im

ga s

*

ampa. Mempersiapkan bekal untuk Mas Ang

bangun terlambat, dan Bilqis belum

udah siap. Mas m

moles bibir dengan lipstik, dan membedaki wajah tipis-tipis. Wangi semerbak

untuk memikat ha

h, Rum. Te

lupa dia menggendong Bilqis sebentar. Kemud

tu, sambil menggendong Bilqis. Melam

enyuman sebelum pergi. Tidak ada juga

an menunggu saat

suk ke dalam kontrakan. Menyiapkan makan Bilqis yang su

enapa dan kenapa. Aku rasa, aku tidak jelek untuk standar kecantikan wanita Ind

mmmm

hatian pada Bilqis. Saat ini, pasti Bilqis sangat membutuhkank

*

luar kamar. Acara ngelonin Bilqis segera aku akhiri. Lagip

uka sepatunya. Aku menyambut tas kerjanya d

untuk aku dan Bilqis, menguar begitu saja.

ndi dulu ap

udah tidur?" t

ang diutarakan, Mas Angga mala

sudah ti

p Mas Angga mel

anggilan dari Mas Angga membuatku bergegas melang

apa,

lqis sedang

atapan datar. Tak ada senyum

ndi dulu? Bia

a, bahwa dia baru pulang ke

alau belum mandi, R

u sudah begitu, mengal

nnya. Kalau bukan karena aku mencintainya, tentu saja aku akan menolak ajakannya. Bagaimanap

ual ibadah kami. Mas Angga sudah membuka baju dan celana jeansnya. Aku sege

bercampur aduk. Rasa tak enak bercampur dengan rasa ing

kan pemanasan yang singkat. Sebenarnya aku belum sia

buh intim belum sepenuhnya siap untuk dimasuki. Namun, m

aku tidak ingin membuatnya kecewa. Beberapa saat berlalu, aku pun berpura-pura klima

punggungnya yang basah oleh keringat. Se

Angga. Begitu juga aku tidak berkata apa-apa. Aku hanya mencob

aku rasakan. Di buku-buku novel yang aku baca, seharusnya setelah berhubungan Inti

ga membuatku semakin terusik. Perta

encintaiku?" aku be

ari sisi Mas Angga. Namun, belum sempat aku bangun, Mas Angg

apa yang k

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka