KANDAS!
s! Apa-apa
m oleh Mas Faisal, walaupun ras
u murahan
a," ucap Mas Faisa tersenyum s
saha menjelaskan padanya, bahwa kami
tahu, Rum.
Faisal tidak pernah selesai. Tentu saja aku tidak tahu apa
saja aku pulang
an tunggu sampai kamu
ikit berubah. Mungkinkah dia
kembali meletakkan Bilqis. Setelah itu
t mengantuk, walaupun Mas Faisal masih setia menunggu. Aku berusaha tidak pedu
berapa kali aku menguap, mata pun ikut berair begitu saja. Bangki
mau ke
api. Terus melangkah menuju tempat di
Ang
dak berani sepenuhnya mendekat ke sana. Hanya mema
ga. Laki-laki dengan tinggi 1
ta pulang. Kasihan Bilqis s
aisal mau mengan
a benar-benar mengijinkan sahabatnya mengantar p
ja dia menaruh rasa cemburu. Lalu, apa itu tidak berlaku pada Mas Angga? Benarkah di
perasaan yang terus berharap padanya. Baiklah, jika memang itu y
u dia yang menga
melihat sika
ja. Dia sahab
agar air mata tak j
ang dulu," ucapku meng
lalu dari
agaimana tidak malu, tadi aku bersikukuh untuk meno
Faisal
pku. Kemudian bibirnya tertarik membentuk senyuman, yang tentunya tidak bi
Kamu sud
yak percakapan lagi, Mas Faisal langsung mela
ya diam seribu bahasa. Malu bercamp
daku. Kemudian dia bergegas memb
elakang s
Ada hal penting yang
i, M
lah c
ku duduk di depan, dia tutup pintu d
ketahuan mengantar wanita lain pulang. Apalagi sudah larut malam. A
ya,
g katanya baru dibeli itu melaju perlahan kelua
yang masih terlelap. Sepanjang perjalanan, a
s Faisal, memecah
a,
bahagia hidup
iucapkan, kembali terdengar oleh indra
an Bilqis yang membuat asa semakin kuat. Namun, ketika s
terang-terangan di sana, membuat rasa sepi semakin bergejolak. Sejak saat itu, aku putuskan untuk
Angga memang belum sepenuhnya menikahiku, walaupun kami sudah memiliki ana
ja, Rum. Mas t
akah dia juga tahu tentang aktivitas ranja
paling tau tentang hubungan r
ya. Meskipun ada godaan yang terus
pasti sering mengabaikanmu. Apa di
an Mas Faisal. Apa maksudnya me
h kamu menjadi kekasih Mas?" Mas Faisa
tku takut. Jangan-jangan dia sempat minum minuman y
l jangan a
erat. Tangan Mas Faisal bergerak ke a
icintai akan membuatmu menjadi ratu. Sementara
angannya. Kemudian dia menyandarka
Tuhan ti
dia sedang mengeluarkan uneg-uneg. Ak
akan aku jadikan kamu ratu, Rum. Ratu R
enyum, seraya m
u pasti tidak akan
u kami melanjutkan perjalanan tanpa suara. Hanya
*
t malam! Jangan terlalu berh
Masih memikirkan kata-kata yang Mas Faisal ucapkan. Dia membuat kepala berpikir keras
. Aku mulai was was, takut sesuatu terjadi padanya
. benarkah dia
semua hanya trik dia saja. Dia ingin membuat rumah tangg
ku terkejut. Segera berjalan menuju pintu, membukanya dan melihat wa
sebenarnya aku kecewa atas semua kelakuannya. Namun,
ak
perih bercampur panas di pipi membuat air mata mengalir begit
Suara lantang Mas Angga
limut. Menangis dengan isakan t
u lakukan pada Fai
u tak mau, aku bangkit dengan
aku laku
! Apa kamu kekurangan sentuhan dariku, ha?!" Mata Mas Angga melotot
dak mungkin aku menggoda sahabat k
maksa Faisal masuk ke kamar ini? K
sa cemburunya itu membuktikan dia benar-benar mencintaiku. Rasa sakit hati berangsur pergi. Apa
laki, silahkan! Tapi tolong, jangan Faisal. Paham!"
terkejut bukan main. Apa