icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

KANDAS!

Bab 5 Bagian Lima

Jumlah Kata:1373    |    Dirilis Pada: 17/07/2024

dak berangan-angan lagi. Walaupun cinta di hati tentu masih ada untuknya. Namun, mung

Pertama kali Mas Angga menampar wajahku. Pertama kali juga di

kan aku laku

*

kamu salah

jelaskan

perihal fitnahan dan aduannya pada Mas Angga. Siapa y

buruk. Buktinya dia tidak macam-macam. Jika memang dia ingin berbuat jahat, tentu ta

kamu di Kafe

asi Bilqis yang mulai aktif merangkak. Temui dia ata

n-akan tidak merasa bersalah atas tindakannya terhadapku. Menunggu kata maaf dari dia itu, ibarat men

, ba

dia bangun dan mau mengantarku

wajahnya, lalu segera duduk menyandarka

anter?" Memohon dengan nada yang rendah,

ajahnya. Aku pun memilih untuk menunggu di kamar saja. Berharap dia mau mengantar dan i

ngapai

Mas Angga memiliki wajah dengan garis wajah tegas. Sepasang alis mata rapi yang

i angka 30 tahun, karisma justru semakin terpancar keluar. Entahlah!

tidaklah menjadi masalah. Jika boleh jujur, dia adalah cint

smanya semakin memancar. Postur tubuhnya yang tegap dan tinggi, membuatku ingin selalu memeluknya. Sering b

e kafe

na, Bu Yanti selalu mengajarkan

alisnya yang hitam dan ra

gukan, dan masih betah

amu mau

mainkan alis. Apa y

cut dan ... sudahlah! Terserah! Oh ya, jangan lupa bawa Bilqis." Mas Angga n

ngarkan

. Gojek, angkot atau a

as dalam-dalam. Baiklah, aku akan menemui Mas Fai

*

mau untuk sampai ke kafe menggunakan ojek online. Benda p

ampai di dep

tap bisa didapatkan oleh Mas Faisal. Tidak perlu heran, apalagi bertanya-tanya.

g dikunjungi banyak orang, tentunya saat itu. Aku bisa melihat dengan mata

ggi melambaikan tangan, seraya datang menghampiri. Aku

pis itu langsung mengus

ja, Rum?" tan

qis, Mas." Aku men

ak Angga?" Mas Angga mas

i langkah Mas Faisal. Kami masuk, m

narnya, Mas?" Aku langsung

k berleha-leha menghabiskan waktu. Mas Faisal tersenyum, lalu mengisy

a, Rum?" tany

memilih untuk mengik

araan lebih dulu. Dia menatap lurus ke arahku, la

u kamu jadi kena tampar." Mas Faisal menguc

ar? Sedekat apa sih pertemanannya dengan Mas Angga? Tid

ang aku alami Angga pasti t

-tiba menjadi kering. Meneguk air di

ku menatap Mas Faisal, den

k ada privasi

dalam, agar jiwaku s

kian, Mas?" Aku s

in belum saatnya

enjelasannya. Aku pun memutusk

ngatakan aku menggo

. Setelah itu, dia kembali menatap semba

tergoda. Tapi itu bukan karena kamu. Malam itu, kamu benar-benar can

kerontang. Mas Faisal memperhati

auh itu? Mas suka kamu, jadi kan wajar." Mas

au pulang," jawabk

u, Rum? Tunggula

as Angga mar

biar Mas

aisal. Tidak enak

s antar sampai jalan utama sa

Aku mengalah, membiarkan Mas Faisal m

ng menikmati hiruk pikuk kota Jakarta. Angin bercampur asap kendaraan menerpa wajah. Nam

s sudah lepas asi, aku bisa bekerja di luar. Itu juga jika Mas Angga mengizinkan. Bukannya tida

tidak?" tanya Mas Fai

pulang a

i sesuatu dulu? Mas yang

menatap lewat kaca spion. Aku hanya bisa t

Gak usah re

berhutang budi pada laki-laki lain. Apalag

dia pun mengangguk dan memutusk

Rum. Kita p

aja. Begitu jauh lebih baik menurutku. Tidak ma

k sedikit pegal. Tanpa mengulur waktu, aku seger

depan pintu masuk yang tertutup rapat, aku melihat sepasang sepatu h

sepatu itu? Apa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka