Ternyata Dia Bosku!
York di mana Eve baru saja diterima bekerja di sana setelah proses panjang interview dan tes kompetitif terlampaui. Maklum, perusah
s semata wayang dari pasangan muda Pak James Ravenwood dan Bu Kate Ravenwood itu berhasil memikat penilaian positif dari sa
ry. Ia ingin memastikan hari pertama bekerjanya sempurna. Bahkan tas kerja pun telah disesuaikannya. Diisinya dengan peralatan ATK
mbil mencium pipi sang mama yang tengah berdiri
Pak James yang juga masih dud
pipinya juga. Ia lantas berlari kecil keluar rumah menuju mobil maticdi kantor. Setidaknya hari pertamanya ia tak boleh sampai telat. Lebih baik dinilai seb
ah Eve sudah berjaga-jaga dengan berangkat jauh lebih awal. Namun, rupanya hanya macet sedikit yang mudah untuk terurai dan Eve bisa sampai di kantor tanpa hambatan berarti.
un masuk melalui pintu masuk utama gedung dan menuju ke lift untuk naik ke lantai 4 di mana ruangan untuk staff office marketing berada. Ya, ia diterima di bagian managerial marketing
u Jenny kala wanita yang ditaksir berusia
mat sembari menjawab takzim, "Betul, saya Eve, Bu
pis lalu mengambil setumpuk berkas
n. Semua rekapnya ada di situ. Kalau ada yang kurang dipahami bisa tanya langsung, ya. Setelah paham semua maka kamu akan mulai saya tugaskan memb
nya. Bukannya seharusnya ia masih magang dulu? Bukankah magang itu artinya adalah diberikan pelatihan-pelatihan dulu? Ah, entahlah. Ia hanya be
ang dijalankan oleh perusahaan itu dan ia harus segera menguasai kesemuanya. Meskipun tugasnya hanya sebagai asisten manager, mun
g di kantin untuk me-recharge energi serta menghalau stres di hari pertama bekerja! Segera saja ia turun ke l
rambut kelimis dan wajah menawan yang tengah berjalan berpapasan dengannya. Pria itu ber
nya tatapan Eve, pria itu ber
tu saling mencoba mengenali. Memutar ingatan ke beb
a itu tampaknya juga
ahaya itu segera berlalu pergi dari sana sambil
h seorang yang sepertinya berkedudukan penting di Vinestra itu. "Astaga! Apa benar dunia bisa ses
siangnya lantas segera menyuapkan ke mulut. Ia kemudian menghubungi sala
ga! Siapa sangka dia juga orang Vinestra! Atasanku sendiri! Ya Tuhan!
kan ceritanya melalui ponsel. Spontan ia menoleh dan matanya membeliak ngeri kala melihat soso
ini, ha? Jangan bilang kau diterima sebagai karyawan baru di perusahaanku!"