Mantanku, Kakak Iparku
kahkan," sela Pak RT. "Kami mengambil langkah ini agar tidak
g pandang, begitu juga d
dingan dulu, Pak
" Pak RT m
Deo tetap di kursinya dengan pasrah. Tidak berapa lama kemu
k mama. "Orang tua Veren udah setuju, kok. Paling
belum sanggup ngangon anak orang, belum nanti
ng satu masalah selesai dulu. Soal makan, tempat
au berhenti k
ukas papa lagi. "Kamu nurut aja, ya? Nikah d
mampus, batin
Deo sementara para orang tua merunding
m tangis Veren yang mulai membanjir. Otaknya terus berpikir bagaim
ulu. Entar air matanya
ut Veren sambil mengusap matanya. "Lo
enarik
a duka cita, ya?" komentarnya. "Kalo gue se
gue kan masih
punya cita-cita?" tukas Deo.
an bilang!"
yang masih sibuk mengobrol d
eo dengan suara pelan. "Nikahnya nggak usah lama-lama, se
atkan matanya
tetep bakalan serumah nantinya.
h satunya kalo kita harus jaga jarak satu sama lain selama jadi
ut gue lebih penting kalo kita mau ide ini
tanya Deo
antara kita," jawab V
" Deo mengang
am satu waktu dia harus merelakan kedua putra keb
rang suami, Yo?" tanya mama di suatu ma
b Deo jujur. "Namanya juga orang dipaksa. Lagian kan Ma
juga bingung karena semuanya serba mendadak gini. Kal
uku-bukunya kemudian
elah kan gitu, yang penting aku sama Veren dinikahin. Nggak usah pa
napas dengan
akral yang akan selalu kamu kenang seumur hidup kamu, Yo ..." curhatnya. "Jujur mama
" sahut Deo
kamu b
elengkan kepala. Setelah pisah sama Veren,
h mama
nada menghibur. "Yang penting mama konsen aja sama persiapan
lus puncak
ada rejeki, nanti mama bikin ac
Aro kan juga karena kakak ipar yang mau. Kalo
ama. "Kamu juga harus siap sama cibiran orang-orang, kalo nan
erius. "Sumpah Ma, aku nggak sebejat itu. Aku sama Vere
Kalo gitu mama kel
hkan dirinya ke atas kasur. Dia nyaris me
ren dari niat bunuh dirinya itu. Dia juga tidak akan berteduh bers
terjadi seandainya Veren ti
*
eya ketika dia tidak sengaja berpapasan de
gangguk tanpa m
o?" tanya Freya lagi. "Kamu nikahn
ku malah,"
angkan kakak kamu udah dewasa, umurnya udah lebih di a
kuliah aja baru permulaan semester," potong Deo. "Kek k
tar apa-apa dari Freya, dia bergeg
di belakang kampus Deo, guna membahas soal perjanjia
an pernikahan kita besok," kata Veren membuka percakapan. "Nih
samb