Gairah Nakal Sang Billionaire
masih mengantuk untuk meraihnya dan mematikanny
a yang pusing, membuat Raisa ingin
sengaja tangannya malah justru menyentuh tangan seseorang yang saat ini
anya. Ia terlalu takut jika yang saat ini sedang tidur dengannya itu adalah p
pi!" Raisa mencoba untuk meyakinkan dirinya kala
Raisa mencoba untuk membiarkan mimpi kembali menyapanya –kenyataan saat ini ada p
rjapkannya. Ia edarkan mata bulatnya ke sekelili
ng semalam! Apa mungkin aku berhasil kembali ditangka
ang semalam ia tinggalkan. Raisa beralih pada dirinya. Ia ingin tahu apakah ben
teris dan ingin sekali menangis sekencang-kencangnya, tapi tak bisa. Ia tak bisa melakukan hal itu karena itu pasti akan membuat si pr
i alarm dari ponsel Raisa juga memekikkan telinganya. Ia meraih ponsel tersebut dan me
a sadar kalau si pria asing d
g pria asing. Hanya saja yang membuat Raisa tak bisa percaya adalah kenapa kegadisan yang sel
asih yang sangat ia cintai pun, Raisa tak pernah berni
apa benar ia telah tidur dengan si pria botak. Raisa pun kembali memutar tub
pnya tersebut. Raisa yang semalam liar dan buas pagi ini terli
sedikit. Samar-samar ia melihat wajah si pria tampan yang semalam ia lihat di dalam lift. P
ahkan ia menguceknya untuk memastikan
ya bisa tidur sama cow
aisa bahwa pria yang semalam bertemu dengannya di lift, si pria yang menurut Raisa adalah pria tak tahu malu –ternyat
bangkit untuk duduk, melupakan kalau
dengan sangat nyata di depan Raka. Membuat ser
dah kamu lak
ligus selimut untu
kukan padamu? Kamu lupa? Dengan ap
u, merayuku dan kam
. Tak bisa ia percaya begitu saja denga
mu. Seharusnya kamu berterima kasih padaku. Kamu menjadi
lau aku tak mau, aku tak bisa, tapi kamu malah justru mem
gaimana bisa aku menolak. Apalagi kamu bilang sama
g memang sedang ada dalam pengaruh obat yang telah dicampurkan oleh si pria bo
etar. Bahkan tubuhnya dan kedua bola matanya
pa yang seharusnya tidak kamu lihat lagi." Waj
hmu setelah semalam kamu membuatku harus beke
ngat kembali apa saja yan
rekam di dalam otaknya itu hanya sampai dirinya yang masuk ke dalam lift dengan kepala yang sudah tera
begitu lanjutkan saja lamunanmu itu. Dan harus kamu ingat juga, semalam itu
ngani. Kamu boleh menulisnya berapa pun yang kamu mau. Aku harap itu
rniat untuk menutupi tubuhnya yang bertelenjang Raka pun langsung turun d
ni memalingkan wajahnya karena merasa tak p
aka sudah melakukannya. Mereka melakukan
pintu kamar mandi, Raisa melirik ke sampingnya dan m
karena apa yang paling berharga pada dirinya telah terenggut. Atau ia harus
ingat ia harus segera ke rumah sakit untuk menyerah
pun langsung memakai kembali bajunya. I
dah kosong dan cek yang telah ia simpan di atas nakas juga sudah tak ada.
angat, Raka pun mencoba untuk membuka layar ponsel Raisa dan Raka merasa lebih s
angat menarik
*
tak ada di ruang rawat. Untungnya ada perawat yang m
s, apa boleh
a apa
pa saya, tapi kok bisa sih papa
a saja sama bagian administrasi. Kare
s! Ya sudah teri
a di ruang operasi. Mungkin sekarang akan lebih baik kalau
kan uang depositnya saja sudah lebih dari cukup untuk
yang sudah m
na orang itu tidak memb
ng wanita
ria paruh
dah terima k
sama,
a. Ia akan bertanya pada mamanya, apakah mamanya meng
enal. Karena kalau dia kenal sudah tentu mama
ayar semua biaya rumah sakit ayahnya, namun satu hal yang pasti. Raisa nanti akan mencari ta
mbung