Gairah Nakal Sang Billionaire
adian malam itu. Malam panjang yang membuatnya tak bisa melup
n, tidak dari otaknya. Nomor itu masih jelas terukir di s
ri ini dia merasa sangat merindukan gadis itu. Dia merindukan suara R
dah berganti. Tak ada lagi Harry di sa
ertinya dia itu sedang berada di se
yang salah satu kamarnya adalah saksi dari malam panjan
dalam salah satu kamar hotel miliknya. Saat itu Raisa masuk ke dalam lift ketika Raka dan kekasih b
nya, tapi rasanya sangat tak tega
membawa Raisa ke salah satu kamar. Membiarkan Rais
k?" tanya pegawai h
ada di samping kamar sa
n sekali kamarnya m
r Raka. Dan saat kekasih baru Raka itu sudah terlel
oleh Raisa. Apakah dia masih terlelap
ang ada di hotelnya. Raka bisa masuk ke dalam kamar mana pun yang ingin ia masuki dan kali ini Raka
asil membukanya. Ia edarkan pandangannya ke setiap
rgi dari kamar ini?" gumam Raka yang a
a gemericik air yang mengalir. Ia tempelkan telinganya di dau
tok...
ng di dalam?
akan mendorong pintu kamar mandi tersebut saat t
lek
hat Raisa yang ada di dalam sana sudah melepaskan semua pak
yang sedang kamu l
Raisa sudah
dengan cara ia mengguyur seluruh tubuhnya dengan air dari shower. Bahkan Rai
nasan bukan di tubuhnya saja, tapi ia merasakan gejolak hasratanya yang sudah tebakar sehingga
ruh tubuhku pana
pa
aku ingin mendinginkannya dengan cara a
tak bisa lebih lama lagi melihat p
an hanya memakai pakaian dalamnya sa
ercekik hingga ia me
na yang tidak akan berdebar melihat seorang wanita denga
ah handuk ke muka Raisa tapi justr
alas Raisa. "Yang aku
engah berdiri dengan wajah berpaling darinya sema
apa?" tanya R
yang nantinya ketakutan kalau sampai Raka tak bisa mengendalika
banyak terkikis. Hanya tinggal satu langkah lagi, m
-macam! Siapa yang
menyuruhku! Ta
a dijebak. Atau mungkin maksud Raisa,
k akan bisa kemana-mana lagi sehingga saat ia akan mund
tan cahaya matanya berkabut nafsu mem
tidak mengendalikan diriku la
u kamu melepaskan k
ia bawa ke belakang tubuhnya untuk merai
engait ke pundaknya. Melepaskan kain berwarna hitam itu dari
enyembul sempurna memenu
ulai berdebar tak keruan. Pemandangan di depannya
normal yang akan merasa tergoda jika goda
saja tak bisa Raka abaikan. Raka menyambutnya dan
nya di leher pria itu. Ia duduk di atas paha pria i
ang sudah k
ua itu, aku akan menjadi liar dan buas saat
bat itu sudah m
kin s
rimu seperti ini?" Sebelah tangan Raka
nginkan lebih banyak lagi sentuhan di atas tubuhku. Aku mohon tolong s
membelai wajah Raisa yang tampa
di wajah Raisa. Memuji kecanti
at indah. Hidung mancung yang sangat menarik dan bibir sek
itu. Ia ingin tahu lebih banyak apa yang me
engan meminum obat yang memb
jah Raisa yang ada di depannya membuat Raka meras
p.
Ia menggila dengan sensasi pertautan bibir yang
a ada orang ya
sti aku benar-benar tak menyangka kalau ca
ibu mer
jebakku saat aku memi
kamu minta pada ca
dang berbaring di ranjang rumah sakit, mempertaruhkan nyawanya. Kalau sam
ak menyukai Raisa sehingga ia menginginkan Raisa jatuh k
lagi. Ia tak ingin Raka terus mengajaknya bicara sehingga R
n kalau Raisa itu bukan sedang menjebaknya terus membalas dan terus menyentuh seluruh tubuh Rai
mbung
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis