Love~Want To Be Restored
utup kala melihat tangan besarnya melayang ke arahku. Aku yakin dia marah dan hendak melampiaskannya pada ku. Mungkin dia mengira aku mengadu pa
ya sentuhan lembut, rupanya jemari Ethan menyent
tatapannya tampak berbeda tak sedingin biasanya, lewat matanya
sembrono, itu hanya akan menghancurkan hal yang telah terbangun dua keluarga. Lagipula aku tak pernah tertari
al-hal bodoh yang mem
takan. Semua yang baru di sampaikan hanya pembenaran tindakan salahnya selama ini. Jemari
mberi tahuku bahwa ru
ti patung yang mati!! dan membiarkan hubungan yang
gerti. Dia tahu kondisi ini, dia hanya berpura-pura tak mengetahuinya. Dia berpura-pura menj
-tengah, hatiku yang tergores ini begitu sakit Ethan!! Rumor yang kau sebabkan sendiri membuat setiap waktu ku m
tindakan mu. Andai saja kau lebih banyak menghabiskan wa
ercerai darimu, jadi apapun usahamu untuk menjelaskan semua rumor itu, aku tak ingin mempercayai, dan aku tak i
hal berat yang tak bisa kau kabulkan, lebih mudah dari
Ethan rasanya kesabaran
wajah atau bahkan mengalihkan pandanganku. Matany
terus-terusan berkata cerai, cerai, dan cerai. Itu tak akan
rnikahan itu dipertahankan
galkan dan mengabaikan k
alankan pernikaha
nsi tindakanmu, tidakkah kau be
han!!" teria
bnya, apa yang ku kata
enarik ku menuju mobil. "Kita bicarakan sesa
in hidupku terus diatur olehnya, aku tak ingin lagi menurut. "lepaskan aku
kalimatku, dan terus sa
aku mirip dengan Ibunya yang mementingkan sopan santun, dan martabat d
rteriak. "Ethan lepaskan, kau
menutup mulutku den
ling menatap
Namun hak atas Evans akan jatuh padaku sebagai Ayahnya. Kau tahu aku bi
g.
emuka, namun aku seorang perempuan. Setelah menikah keluargaku tak pernah ikut campur dalam kehidupan ku lagi, bak permata yang sempat disayang
ggalkan Evans pada pria ini. Ap
tak berdaya begitu menyedihkan. Tanpa sadar a
bermaksud mengancam, aku mengatakan itu
pria di depanku tanpa emosi
rencana, pada akh
ili
jawab
irinya menopang pinggang dan tangan kananya menyentuh dahinya, "Ak
au berusaha melawan. Aku takut mulu
u
inya, dia tak berniat untuk memahami ku. Aku i
, atau melawannya. Dia ingin aku mengangga
si penekanan. "Ethan, suamiku. Bukan hanya kau tak pandai berucap manis,
erangkat, "M
ang selalu ingin ku dengar dari mulutn
ak ku, namun maafnya tak mampu menyembu
ta yang menetes. Aku tak ingin membiarkan Ethan kembali melihatku bersedih seperti ini. A