Love~Want To Be Restored
apa Ayah su
am sekolahnya tidak terpakai dengan rapi. Evans selalu menggebu apapun itu mengenai
a Evans, senyum merekah indah d
at dengan wajah berseri. "Sungguh, sungguh? Apa Aya
Ibu tidak yakin. Jika Ayah lupa, kita bisa membeli mainan yang kamu inginkan sepulang se
dang dia juga tampak acuh. Dengan rumor yang terdengar belakangan, dan hub
irnya. "Baiklah Ibu." Dia duduk di kursinya dengan tenang lantas
ki ketakutan besar karena dia terus berpura-pura. Anak yang baru duduk di b
enar, Evans akan sangat terluka. Aku tak ingin dia tumbuh tanpa Ayah, dan aku juga tak i
bu
bu
menoleh k
u bahkan belum m
vans sudah se
u betul hubungan Ibu dan Ayahnya yang buruk, namun seakan dia tak ingin mengakui hubunga
jawabnya sembari menyendok
ah sudah pe
tahu Ayahnya selalu melewati sarapan bersama
menekankan kesan baik Ethan dihadapan anaknya, bagaimanapun aku
ari kamar." ucap Evans sembar
engikuti ara
di kamar putraku, pertengkaran dan kemarahan semalam membuatku berpikir bahwa Ethan juga akan kesal dan be
Dia merentangkan kedua tangannya, kerinduann
n datar meski melihat anaknya begitu antusias. Ujung matanya
ut jika dia akan mengabaikan permintaan Evans dan berakhir me
ya Evans, dia mengamati Ayahny
meng
liki hari libur? Setiap detik Ayahnya selalu sibuk bahka
rti teman-teman lainnya. Ayah dan Ibu mereka saling meng
ka Ayah ta
tenang sekarang menunjukan perasaan nya. Di hadapan
Rasa khawatir menyelimuti, dia tak akan setuju melakukan hal mer
ta yang hendak menguasai. "
menolak." Ucap Etha
tiba-tiba. Dia tak pernah meluangkan barang sekejap waktunya untukku. Se
enatapku berbinar, rasanya hal yang tela
k perlu memikirkan niat Ethan sebenarnya. Yang terpenting melihat Evans yang semangatnya kian terpancar. Pen
Evans bers
apku, aku membuang muka. Entah, apa y
Katakan pada pak Garen dia tak perlu mengan
nyampaikan pesan Ayahnya pada Garen s
natap Ethan, dia meminta Evans pergi t
n Evans terlambat." Setelah mengatakan it
mencerna niatan dan maksudnya. Hal ya