Love~Want To Be Restored
emeja hitam tampak berwibawa. Kebetulan hari ini aku juga mengenakan dress hitam dengan berenda putih di ujung lengannya. Sek
belakang, dia meminta agar dipangku olehku. Hanya kali ini aku mengizink
tak sependapat denganku. Dia tak mengizinkan tindak
u senang dan sejenak melupakan segala kepahitan antar kami. Evans menceritakan aktivitas dan teman-teman di sekolahnya, aku sudah ser
range putih yang mendominasi. Aku sangat berhati-hati mengenai pendidikan ana
k menimba ilmu disini. Aku jarang mengantar Evans secara langsung ke sekolah, dia biasa d
-hal kecil, hanya karena dia selalu menunjukan senyum cerah, aku mengira dia bisa melewati segalanya tanpa berpikir hatinya juga bisa terluka. Sekarang aku tahu mengapa dia meminta diteman
..tu
upanya Evans mengetuk kaca mobil
h?
agaima
eka didalam mobil, Ethan tak ada di sebelah
alam rumitnya pikiran hingga tak menyadari bahwa me
bagai Ayah sekarang. Ku susul mereka turun dari mobil, hanya saja tatapan Ethan membuat tak nyaman. Tak lagi pa
sikap malu-malu begitu mengemaskan. Rasanya begi
. Aku sudah besar." ucap Evans malu, namun dia masih memelu
ngin dipeluk dan digendong oleh Ayahnya. Tetapi di kerama
ku membuat Ethan dan putraku menatap ke arahku, sontak bib
" ucap Evans, matanya membulat bak
an hal yang indah dari mulutnya. Aku selalu berpikir karena dia juga mirip dengan Ayahnya tentu saja perangai mereka
at itu membuatku senang sekaligus malu. Hatiku menggebu-gebu
g mungil menggenggam tanganku dia juga menggenggam tangan A
lan sembari menarik kami, te
n Ethan dalam situasi ini, mungkinkah d
bah datar nan dingin. Aku bertanya-tanya apaka
embali berdenyut. Kebahagian sesaat ini, aku takut membuatnya lebih berha
kukan, jika pada akhirnya melukai. Ini hanya akan membuat
melepas genggaman tangannya pada kami. Lalu dia tiba-tib
gan baik Ibu." Dia me
upa memberinya senyuman menyakinkan bahwa hatiku dalam kond
annya tergerak mengusap l
adi anak nak
malu, dia berusaha men
kelas. Terdengar suara teman-te
ngan yang mengantarmu
wanita itu sangat
suara Evans te
pikir kau tak memilikinya karena hampir tak pernah
npa sadar kaki ku melangkah hendak masuk ke dalam kelas, aku ingin membe
tak mengizinkan ku ikut campur. Tapi aku tak bisa membiarkan hal ini. "
angan ku, sebaliknya d
hal yang harus kau pusingkan!" suara Evans terdengar
daya, situasi kamilah yang membuatnya ada dalam situasi itu, dia mengalami banyak hal
a ingin membuat anaknya menyelesaikan masalahnya sendiri ata
n berdiam jika diinjak."
lebih mengenal Evans dari pada aku yang leb
pku, "Biarkan dia
embiarkan Evans menyelesaikannya seperti apa ya