Jatuh Cinta Pada Ibu Susu Anak ku
mengoceh dan bermain memutar-balikan tubuh kecilnya mulai belajar merangkak di atas kasur. Sejengkal atau tiga jengkal, ia belum t
pelan-pelan
esal dan menangis usahanya belum b
seisi kamar. Nina tak langsung menggendong Axelle mengganti tangisannya dengan asi. Ia harus s
cang akibat setengah harian Nina tak memberikan ASI-nya. Akhir-akhir ini ia tengah sibuk mengurus skripsinya. Jadi ia harus meninggal
eminum asi yang disimpan terlebih dahulu karena Nina meni
Marni memberikan penjelasan pada Hans, ayah Axelle. Pria matang berus
ya setelah mendengar penjelasan bi Marni dari ujung telpon. Axelle
udah pu
ngan ekspresi yang sulit dijelaskan. Masuk dengan
selalu nomor satu dan mengutamakanya. Ia tidak mau Axelle k
a maneuh tas dan terlihat melonggarkan dasi ser
" Jelas bi Marn
u saja, bibi kemba
amar saat Nina menyusui bayinya. Setidaknya jika bi Marni yang masuk terlebih dahulu Nina bi
kan minum, tua
i Marni berjalan menaiki tangga menuju kamar b
hat tuannya mendekati pintu kamar Nina yan
ya setelah Nina tinggal setengah harian. Bukannya bersalah atau memukul kepalanya agar amnesia permanen, pemandangan pertam
hasratnya tidak akan tergoda. Ia malah berjalan ke sisi ranjang memeriksa bayin
le kalau kamu t
s pucuk kepala lucu Axelle yang tidur. Lalu mencium kul
memisahkan jarak Hans dengan Nina. Mata hazelnya terpaku pada dua tonjolan besar milik Nina yang terbuka tan
pernah memuji wanita secara gambla
ha, gadis yang ia temukan di bank asi saa
asih pulas tertidur belum menyadari kehadiran
ang pikiran cabulnya mengenai ibu susu di sebelah bayinya. Ia masih single, tapi karena kelebihan hormon prolaktin dan
kp
tkan sisi kelaki-lakiannya. Axelle masih menyedot ASI-nya sedangkan satu tangan kirinya menempel ke sisi gumpalan daging kenyal lai
kan, Nina perlaha
engantuk. "Aaauuu." Bersamaan jerit kesakitan karen
kan, langsung bangun menyimpan pabrik susu
tidur." Jawa
penyesalan sama sekali setelah mel
angan dia mala
k saja, Nin. Setelah bi Marni telepon kal
ghabiskan waktu menyusui bayinya dengan pakaian yang memudahkan bisa dengan c
linga. "Tapi Axelle aman kok pak setelah menyusu tadi." Jawab Nina memandan
alasan selain karena pria itu adalah majikannya, Hans juga tidak selamanya ingin menduda. Dia tidak tahu pasti
n asi yang disimpan ya. Pastikan jangan
a p
i mu lan
a p
u anak saya kekurangan nutrisi. Jika ada m
in. Kalau tidak mau Hans mencak-mencak dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti beberapa bulan yang lalu ASI-nya macet, mereka harus mengaku sebagai suami istri saat konsultasi ke dokter dan berakhir Hans membantu Nina mengompres payudaranya sed
ini apalagi disentuh. Tentu saja Hans menyukai kegiatan mengompres dua b
olak Nina pada bi Marni yang ingin
usui membuatnya sering lapar dan membutuhkan banyak cemilan. Kali ini ia
tua
asih
lu yang l
ya bisa ambi
Bi Marni pergi menyisakan mereka berdua, ma
anyak?" Hans membuk
ak, roti
lain
saj
ita belanja k
pa
punya k
s berbelanja bareng. Ia bisa sendiri atau menitip m
us dilakukan. Ia tidak suka penolakan. Demi kebutuhan n
a p
esai menaruh piring kotornya di wastafel Nina ingin minum air dingin yang sudah disimpan di kulkas. I
aa
ya memenuhi gelas. Ia berniat kembali ke kamar, namun saat ia berbalik memutar bahun
a terlihat seperti Hulk dan kurcaci. Hans memerosotkan dahinya membuat Nina mundur terpojok di d
apa?" Tan
ak
sa bersalah. Lalu meraih sekalen
l
. Merasa diperhatikan pria itu menoleh dan membuang muka
hh
ayat terkena jantung ko