icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jatuh Cinta Pada Ibu Susu Anak ku

Bab 6 6

Jumlah Kata:1510    |    Dirilis Pada: 29/06/2024

ponselnya tak

t jari-jarinya. Ragu-

, Ruth sudah tak terhitung juga berbohong pada dirinya. Tapi apakah ia harus membalasnya

nap

isi kopi panas yang barus

u." Uppsss, Nina menutup mulutnya

al

ah." Ia menunduk menatap lantai yang semakin dingin ia pijak. "Bagaimana kalau aku berhent

yi petasan. Nina menarik nafas dalam-dalam sekali lagi, sesak dihatinya

Ruth selalu tutup mata tentang pendidikannya, acuh dan masa bodoh. Jangan lupa apa yang pernah

ngkah mundur tu

kerjaan mu ses

tika bau maskulin menyerua

k .

mundur namun Hans kadun

tnya. Nina kesulitan bernafas, tubuhnya dikunci agar tidak

ontak tapi tangan kekar

lawan Dadd

ri yang kurang ajar mereguk aroma wangi tubuh w

u ditengah sesak dadanya, menarik ujung kemeja yang

pelukannya. Sebelah tangannya yang bermain di

anda bahwa tubuh gadis ini adalah miliknya. "Please dad, jangan la...kukan ini." Mohonnya tapi Hans tak bergeming terus menjamah leher gadis yang sekarang seperti patung es. Membeku bak disengat listrik

frustasi. Kalau ia telah salah, Hans bukan tempatnya menca

Nina hanya menatap lurus pada mata laki-laki menopang s

al

nita lain." Nina men

ebih lanjut. Bersiap menjangkau gagang pintu. "Daddy

ulkan kejernihan otaknya. "Sorry Nina." Ucapnya setelah mendengar tangisan meluncur dari bibir gadis yang ia kekang keras. "Daddy membua

epalanya dipenuhi hasrat menjadikan Nina bu

lah milik

ah jika tidak Ruth akan merusak segalanya. Jangan katakan apapun

a dengan buku-buku jari yang putih dan memucat berada di tengkuk lehernya. "Axelle menangis

ali mengucapka

arkan ramuan ajaib menghentikan tangis Axelle yang kian melengking. Obat dari segala obat, asi. Bayi itu men

iasi kening mulusnya dengan satu tang

ia kembali menggigit. Ia benar-benar tak tahan sakit luar biasa nipple-nya seakan mau terpisah dari tempatnya. Nina menjauhkan Axell

menyedot susunya, tersedot pula energinya. Belum lagi nipple-nya

apa

elihat Nina yang

badan saya l

n sesuatu non?"

? Makin besar kebutuhannya makin banyak juga. Hahh,

i bayi laki-laki. Nyusunya lebih

ong ambilkan a

sak

luar sebelah, tadi Axelle marah-marah ASI-nya gak k

nghela nafa

. Bi Marni mengambil baskom dan air hangat dari d

mende

t ap

erti waktu itu." Terang bi Marni meny

jung-ujungnya. Nina mengambil baskom dari tangan bi Marni dan per

san dengan Hans, Nina mem

seraya memindai tubuh Nina y

rus. Sepertinya kesakitan non Nina. Kasihan." Hans hanya duduk menjadi pendengar. Batinnya mencelos tapi ta

perusahaannya Hans tak pernah fokus. P

njang tidur disamping Axelle. Mungkin sedikit bermain bersama Axelle bisa menenangkan pikirannya. Ini bukan soal Hans sudah lama

Daddy." Hans menciumi pipi

apikan dress-nya. Padahal ia masih ingin mengompresnya bukan hanya karena terluka Axelle mengas

a Daddy ya nak." Kat

y tid

send

a Daddy tidur dikam

asalahnya aku

i tengah. Awas kalau Daddy

idahnya seperti laki-laki yang menginginkan perempuan. Mesum, cabul. Bukan seorang Daddy kepada calon anaknya. Hans menatap Nina

muncul, Nina baru saja membu

menangis terbangu

dalam gendongannya. "Wuaaa, ciluk baaa. Wuik...wuik...." Rencana jahatnya berjalan lancar, Axelle yang terganggu tidurnya makin tantrum mengeluarkan suara

ya Nina harus memberinya air susu. "Yukkk...yuuk, dedek haus tahh. Tapi bobo lagi ya, ini masih malam." Bujuknya menidurkan Axelle kembali ke kasur

edot Axelle membuatnya diam seketika. Hans yang mengintai Nina sejak tadi memindai tubuh gadis itu dengan seksama. Walau ia tidak masuk kriteria body goal, ukuran dadanya terisi penuh. Tubuh kecil

n imajinasinya mencari kesempatan ketika Nina tidur dengan gelisah meliuk-liuk di dadanya. Ia bisa melihat wajah Nina dari jarak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka