Jatuh Cinta Pada Ibu Susu Anak ku
erjemur sebelum memandikannya. Kali ini ia memilih di b
ina menyebutnya? Majikan,
e di dalam stroller
icara. Agar Axelle mengenal banyak kosakata. "Mommy, ayo panggil Nina mommy.
y, Da
y.
il mommy Nina." Paksa Nina menowel-now
rf
gil Acel berkali-kali. "Sudah ayo kita mandi." Ajaknya. Nina menggendong Axelle ke dalam. Bukannya Nina tak tahu sejak tadi ada yang
m bau tembakau me
gendongan. Sekarang Axelle tidak mau direbahkan ia lebih sen
a bi Marni yang mengolah sarapan dan mbak
nget mbak
kursi di sebe
uat smoothies, dis
ik. "Ehh, Acel mau buah. Pegang aja ya, ini na
s kok
akut ase
atang mengganggu keseruan mereka,
ngerokok." Tampik Nina. Hans mengalah, ia mencuci tangann
y sudah ga
-jauh nanti Acel
p mo
. Nina beranjak menyiapkan MPASI-nya di food prepara
ns Daddy sih. Udah kayak suami
istri. Cocok loh. Kayakny
mengunyah buahnya mencel
memanggil H
karena mau membahasakan Acel saja. Supaya
setelah Nina berhasil kabur pasca bunyi mic
" Nina datang membawa man
aja." Nina mendengus seketika. "Kenapa
deh,
biar bagaimanapun aku ini leb
nggilan pak
pi.
ada pen
aannya manusia itu memang suka m
m siap-siap. Em
tanyaan Nina. "Kamu tanya-tany
ek
utn
isaring kal
perti menelan biji
nger gimana? Ayo Acel, maem yang banyak." Nina menyurung
rrr
." Teria
i itu menyembur makanan
le setuju kamu ja
ngnya. Ini si duda dib
akan menyiram kepala laki-laki itu dengan sisa bubur Axelle
" Elak Nina. Bagaimanapun ia tidak boleh
dan Daddy pasti ini hanya rencana
ee
aku roknya bergetar. Sebuah notifikasi pesa
tik. Apa
rang? Ini Bayu. Sorry kal
o
tu. Entah sudah berapa tahun Ni
on
dalam gendongannya. Bi Marni mengagetkanny
siap
ang untuk non. Bagus ya no
g ia duduki sejak tadi membaca buku di taman belakang rumah seray
Bi Marni manut. Mengekori
ruh dimana
yang berada di ujung lorong, kayu persegi berplitur coklat dibuka perlahan agar tak menim
munguti buku dan kacamata yang tergeletak di kursi. Bergegas kembali ke ruangan merebahkan tubuhnya dengan malas di sebelah
rtt
saku bajunya. Pesan be
mu suka bu
ambil pusing, memi
Tok ..
galihkan atensi Nina. Bi
apa
mau di a
mau dibuang
n, itu bun
Marni mau
aja ya dekat aquar
eh b
eja yang terdapat Aquarium kecil disebelahnya berisi ikan warna-warn
ia baru pulang kerja. Berdiri di
sudah p
di dominasi oleh pink rose itu sebentar lalu terbenam ke dalam kamarnya mencuci lelah
buat susu hangat dan pak Dayat membawa sepirin
erti orangnya tuan.
apa
Nin
s menatap daun pintu
azel eyes-nya memindai. "Biar nemenin tuan makan. Dari tadi s
percepat pernikahannya. Bahkan, mulutnya itu tak bisa diam. Membuat keributan, mendeklarasikan diri
ri ke arahnya. Pick me. Sedari dini, penyakit bawaan sering ia bawa mengalahkan pesaingnya di kantor
mmy
edang berada di bawah kungkungan laki-lak
rutnya. Menjijikan, Ruth merelakan tubuhn
ini salah paham. Mommy dip
a masih dengan seragam sekolahnya. Siang itu Nina
ingan dari
keluar rumahnya. Bertelanjang dada, kemeja yang belum dikancingk
i, aku akan buat per
an sulaman wajah cantiknya berdiri seperti patung me
lo p
i depan wajah Hans yang m
ya. Makanya baca d
rian belum ia lihat. Sayang cantik, kalau tidak