icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The Bastard Detective

Bab 4 Helena Curiga

Jumlah Kata:1994    |    Dirilis Pada: 21/06/2024

a siapkan," ucap pelayan dengan ramah

lah satu kursi di meja makan dan duduk. Ia melihat variasi menu yang telah disajikan dengan

nya dengan beberapa menu favoritnya. Sebelum duduk

ta membuyarkan konsentrasi Helena yan

berusia senja itu mendekat. "Grandma sudah makan?" tanyanya penu

a. Saat berhenti di dekat meja, ia menarik kursi di samping cucunya. Dengan

Ia mengamati menu-menu di atas meja sejenak sebelum mela

ertidur di apartemen Grandma," ujarnya sambil melirik sebentar pada wanita senja itu sebelum melanjutkan, "Cukup lama, da

egitu. Grandma senang mendengarnya. Tapi, kalau bisa, jangan terburu-buru untuk masuk kerja ya, s

ni tidak seperti biasanya, Gran

dma tidak yakin Mommy akan meng

il terkikuk sambil menoleh ke belakang dengan cemas,

askan sang cucunya. Kemudian, dengan lembut, ia memi

pat kamar tidurnya berada. Ia masuk ke kamar mandi untuk menggos

ngan night dress. Setelah itu, ia kembali ke atas ranjang dengan laptop t

erjaan yang masih tertunda, mempersiapkan diri u

tiba Helena teringat kejadian di apartemen. Dengan gigitan p

a sambil menggeram kesal. "Se

lum selesai. Namun, ia merasa kesal karena bayangan kejadian terseb

Mengapa harus terus menghantuiku?! Heros!" P

ingat bahwa tadi ia sempat membalas ciuman pria itu, meski

a membalas ciuman pria itu tadi, dadanya tiba-tiba berdebar s

a artin

angnya! Atau tangannya, atau alat kelaminnya, agar dia tidak bisa lagi bercin

ekerjaannya. Akhirnya, Helena mematikan laptopnya dan menyimpan benda tipis itu di atas meja samping ra

ayaan kamar. Ia mematikan lampu utama dan membiarkan lampu tidur

tebalnya. Dengan mata yang terpejam, ia berusaha untuk

a berdering. Helena membuka mata dan melirik tajam ke ar

an menyambar ponsel yang berdering di sana. Dengan layar yang masih menyala, i

dikenal sedang menelepon. Dengan ragu, ia memutuskan untuk

hubunginya. Helena merasa semakin penasaran de

h akhirnya memutuskan untuk

terus mengingat ciuman kita tadi, benar?" ucap

pon. Dengan hati berdebar, Helena menjauhkan ponsel dari telinganya dan menatap sebe

?!" desis Helena dengan suara tegas setela

"Mendapatkan nomor ponselmu bukanlah sesuatu yang sulit bagiku. Jangankan nomor ponsel,

begitu, supaya aku lebih mudah membunuhmu!"

alak daripada Ibumu, Baby Helen

bariton itu kembali terdengar, "Bagaimana rasanya

tegas, sehingga tawa pria itu ke

" tanya s

dengan deheman

langinya sampai kau bisa menikmatinya,

ikmu kalau kamu berani menggangguku lagi!" Anc

di terimalah konsekuensinya. Aku akan tetap menjadi bayanganmu, Hele

u sesuka hatimu, sekarang kamu malah menuduhku memulainya?

at umum siapa?" tanya sa

g ajar. Masih belum menyadarinya?" desis H

gitu pun dengan ingatanmu. Aku yakin kau pasti tahu bagaimana insiden itu

nciumku! Aku bukan milikmu! Aku adalah seorang wanita yang memilik

saja," sahut sang pria di ujung telepon, me

nentukan itu! Kamu bukan siapa-siapa, Heros! Kamu hanyalah pria brengsek! Kekasihku

ucap sang pria dengan nada

n respon pria itu. "Apa maksudmu?" tanyanya, suara

ku harap kau tidak melupakan bahwa sebelum itu, aku pernah mengingatkanmu

ak jelas!" ucapnya dengan nada kesal sebelum akhirnya menjauhka

ah dia memiliki hak untuk menghakimi orang lain. Padahal, dia sendiri tidak lebih b

ri pendingin khusus di pojok kamar. Ia membuka pintu lemari pendingin dan mengambil sebuah botol anggur yang elegan. D

ok dan pemantiknya dari dalamnya, serta mengambil ponselnya yang te

r ke dalam gelas kecil dengan santai. Sebelum meneguk anggur tersebut, Helena

asap yang mengepul di udara. Kemudian, dengan perasaan yang penuh kelegaan, Helen

gil seseora

h karenanya. Ia mengumpat sambil menoleh ke samping, me

il mendekat. Dengan gesit, ia me

saja, Will!" sembur He

i balkon. Ia menuangkan anggur ke dalam gelas bekas sang adik lalu mem

n gelas di atas meja dan mengambil bungkus rokok, menyalakan satu rokok yan

Aku merasa tubuhku sudah lebih

g adik sebelum bertanya, "Ada masalah?

menjawab, "Tidak. Kami baik-baik saja

oba memahami situasi yang s

da sang kakak sebelum ak

"Heros?" Helena mengangguk, me

sambil menatap sang adik dengan tatapan pen

di cafe dan di apartemen tadi. Dengan jujur dan tanpa menyem

kan nomor ponselku. Dan dengan kurang ajarnya, dia malah meminta agar aku berhati-hati terhadap Fernan. Apa urusannya dengan Fernan dan hubungan kami? Seperti dia memiliki

ik pandangannya dari Helena, memandang ke sekelil

aku ingatkan kamu untuk tidak terlibat dalam skan

ju dengan Heros? Jadi, kamu juga menganggap Fernan seperti yang d

aik jika seseorang mengingatkanmu sebelum kau dan d

rti itu? Apa alasannya, Will?" ta

Willem sambil memberi jeda sebelum melanjutkan, "Entahlah, aku rasa mereka

dadanya terlihat bergemuruh akibat nafas ya

n. Itulah sebabnya aku bicara seperti tadi padamu, supaya kau y

ningan, ia mulai memikirkan ucapan Heros tadi. 'Mungkinkah Fernan melakukan hal

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tamparan Untuk Sang Detective2 Bab 2 Penghianatan Fernan3 Bab 3 Ciuman kedua kali4 Bab 4 Helena Curiga5 Bab 5 Mencintai Karena Nafsu 6 Bab 6 Kecurigaan Semakin Kuat7 Bab 7 Sentuhan Bibir Sang Detective8 Bab 8 Ciuman Setelah Kesepakatan9 Bab 9 Julukan; Detective Full Lendir!10 Bab 10 Aku Merindukanmu11 Bab 11 Nyaris Ketahuan12 Bab 12 Perselingkuhan Fernan Terbongkar13 Bab 13 Permohonan Zion14 Bab 14 Bayaran Satu Juta Dolar15 Bab 15 Sang Detective Menyelinap ke Dalam Kamar16 Bab 16 Tawaran Jadi Suami17 Bab 17 Wanita Idaman Heros18 Bab 18 Remasan Lembut, Namun Nikmat19 Bab 19 Pelukan Hangat Pada Tubuh Polos Helena20 Bab 20 Perjuangan Sang Detective21 Bab 21 Bersembunyi di Dalam Lemari22 Bab 22 Keputusan Helena23 Bab 23 Pemakaman Nora24 Bab 24 Diprioritaskan Setelah serumah dan seranjang25 Bab 25 Berkedut Saat Membayangkan26 Bab 26 Kejutan Untuk Helena27 Bab 27 Penjelasan Heros28 Bab 28 Bercumbu di Dalam Mobil29 Bab 29 Perdebatan Sengit30 Bab 30 Ditemani Mandi31 Bab 31 Miliknya Berkedut32 Bab 32 Bertemu Calon Mertua33 Bab 33 Jalang Baru 34 Bab 34 Peristiwa Mengerikan35 Bab 35 Flashback beberapa tahun yang lalu36 Bab 36 Kekecewaan Helena37 Bab 37 Tidak Akan Pernah Memaafkan38 Bab 38 Kecemasan Nelsond39 Bab 39 Ancaman Sang Detective40 Bab 40 Sentuhan Nakal Sang Detective41 Bab 41 Diculik Oleh Sang Detective42 Bab 42 Hari Pernikahan43 Bab 43 Harapan Memiliki Anak Kembar Sepuluh44 Bab 44 Gairah Menggelora45 Bab 45 Desahan di Dalam Bathtub46 Bab 46 Sempit dan Hangat47 Bab 47 Desahan di Malam Pertama48 Bab 48 Sebuah Rahasia49 Bab 49 Morning Sex50 Bab 50 Pertemuan Helena dan Nora51 Bab 51 Antara Restu dan Perceraian52 Bab 52 Sentuhan Panas53 Bab 53 Sebuah Misi54 Bab 54 Helena Membunuh55 Bab 55 Pertemuan Careen dan Nora56 Bab 56 Pembalasan Sang Detective57 Bab 57 Akhir Yang Menyesakkan58 Bab 58 EXTRA PART 1: Heros Koma59 Bab 59 EXTRA PART 2: Sadar Dari Koma