icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
The Bastard Detective

The Bastard Detective

Penulis: Miss.EA
icon

Bab 1 Tamparan Untuk Sang Detective

Jumlah Kata:2694    |    Dirilis Pada: 21/06/2024

*

l

di pipi Heros. Helena menatap t

a pengunjung tertuju pada Helena dan

ni-beraninya kau menc

ejut oleh kejadian yan

pantas menciumku! Kalau kau berani mengulanginya lagi, akan kurobek mulutmu!" Anca

rasa panas. "Persis seperti ibunya, bajingan," gumam

i menamparku. Sungguh luar bias

*

jam seb

n, New Ze

n Robe

ng gadis cantik berusia 25 tahun, dengan suara yang langsung mena

uh baya yang merupakan ibu kandung Helena. "Bukankah

Helena duduk di sampingnya. Dengan senyum, dia mengecup pipi sang nenek. "Aku mau bertemu Freya. Tadi di

rap saat ia tidak mendapat respons dari Ibunya,

angan pulang malam," serius memandang putrinya. Careen mela

. Ia berpamitan pada sang Nenek sebelum menghampiri Ibunya. Setelah itu, He

esin sebelum melaju perlahan melewati pintu gerbang yang

s. Biasanya, setiap hari ia menghabiskan waktunya di cafe miliknya. Namun, karena k

asa bosan. Bagaimana jika ini terjadi berhari-hari? Helena bisa s

Freya ingin bertemu dan berbicara. Kemungkinan terdapat perma

di depan cafe. Setelah menutup pintu dan menguncinya,

mengangkat sebelah tangannya, berharap

etelah melihat sahabatnya di sana

angat padat atau Aunty Careen tidak memberi izin?" ujarny

di samping sahabatnya yang lain, Leanor. "Aku hanya malas

tangan dan menempatkannya di kening Helena. "Kamu masih sakit?" tanyanya

a, menikmati cairan kuning tersebut sebelum menyelesaikannya. "Orang-orang di Mansion terlalu berlebihan. Aku hanya

amu tidak boleh berbicara seperti itu, Hel!" ujar

ena mendengus dan menggelengkan kepala dengan malas. Leanor, dengan kepolosannya, sepertinya t

pada Freya. Dengan gerakan kepala yang

ari sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Helena, "Di

ementara Freya melanjutkan, "Padahal sebelumnya dia sudah berja

rnya bukan pria itu yang salah, tapi kamu yang bodoh," tegas Hele

ernah berubah, Freya! Sudah berapa kali dia berjanji padamu dan sudah berapa kali kamu memergokinya? Dia terus mengulang kes

"Kalian ini kenapa, hm? Jadi kompak begini tertarik dengan pria brengsek. Seakan

. Padahal, aku sangat berharap bisa menjadi menantunya Aunty Car

kandung Helena, sungguh tulus. Namun sayangnya, Willem tidak tert

selama ini kamu lakukan," ujar Helena tegas sebelum melanjutkan, "Dan jika pilihanmu yang terakhir, bersiaplah untuk terus menangis karena sakit hati. Ingat, aku

mengikuti saran darimu. Aku akan mengakhiri semuanya. Aku

ahut Helena dengan nada sarkastik, membuat Freya

engkel terhadap sahabatnya itu. Menurutnya, Freya tidak tegas sama sekali terhadap pria yang telah memperlakukannya dengan semena-mena. Padah

di tempa

a menoleh dan menatap tajam padanya, wanita itu melanjutkan, "Kamu tidak bisa terus menerus meng

akhirnya menghentak tangannya hingga

rcinta? Bukankah kau seorang wanita yang berprofesi sebagai pemuas nafsu para pria yang kau temu

jika janin di dalam perutmu itu bukan dari benihku saja, tapi bercampuran! Kau

s sangat merendahkan harga dirinya meskipun

ab dan menikahiku, aku bersumpah akan menyebarluaskan rekaman itu agar keluargamu dan seluruh dunia

erhentilah mengusik kehidupanku, lupakan harapanmu tentang aku yang akan bertanggung jawab atas kehamilanmu karena semua itu mustahil terjadi. Brengsek begini, impianku tetap memilih wanita yang maha

ng wanita meringis kesakitan karena Heros menyakiti pergelangan tangannya. "Dan siapapun wanita yang berani menamparku, maka aku bersumpah

u dengan siapa saja kau bercinta! Bahkan aku juga tahu siapa sebenarnya ayah dari janin yang kau kandung ini! Jadi... jangan coba-

langkah lebar meninggalkan sang wanita yang tengah menatap

terkenal kejam. Tugasnya khusus adalah menyusup ke dalam kelompok musuh-musuh tertentu, memanfaatkan kecerdasan, kecerdikan, dan taktisnya untuk mengungkap kelema

tubuhnya sebelum tangannya beralih ke setir. Ia siap

am saku celananya. Membawanya ke depan wajah, ia menatap "Devil

ros setelah men

ukmu," ujar sang De

in bersenang-senang. Jangan mengganggu," seloroh

siapa kau berbicara, He

"Lucas Blaxton! Namamu

Dan ingat, jangan terlalu lama mengul

elum menjauhkan ponsel dari te

masih menyala terang, menunggu notifikasi p

epat membukanya. Ia melihat data seseor

Ia memiliki organisasi yang dikenal sebagai n,The Devil Blaxton dima

sebagai seorang detective handal. Lucas sangat mengandalkan Heros

k di sampingnya yang kosong. Kemudian ia melajukan mobilnya menuju sebua

cafe. Ia memarkirkan mobilnya dan segera turun

up ramai dengan pengunjung. Heros menyapu pandangannya menyusur

at tangan dan melambaikannya kepadanya sebelum kem

ian beberapa gadis di sana. Ada yang memekik tertahan

pada mereka, disertai dengan kedipan mata genit. Ia sering mengunjungi cafe

g ditaksirnya. "Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam sam

gakui bahwa pria yang dikagumi oleh sah

abatnya heboh melihat sang pujaan hati, itu tidak

ada dalam genggamannya, membal

satu dari mereka dengan nakal mengangkat sebelah kaki untuk menghadang langkah Heros. Na

ug

bersama ketika Heros menabrak meja mer

ing

n. Ekspresi mereka tampak syok melihat posisi Heros yang tengah menindih t

s hingga pria itu menjauh dari atas tubuhnya.

l

di pipi Heros. Helena menatap t

a pengunjung tertuju pada Helena dan

ni-beraninya kau menc

ejut oleh kejadian yan

pantas menciumku! Kalau kau berani mengulanginya lagi, akan kurobek mulutmu!" Anca

rasa panas. "Persis seperti ibunya, bajingan," gumam

i menamparku. Sungguh luar bias

nggil suara

ang mulai menghilang dan beralih menatap sosok yan

at?" Oliver menelisik. Ia melihat pipi kanan Heros tampak memerah. Kemudi

er. "Aku akan memberinya hukuman nanti," gumam

pat menyusul Heros. Mereka menuju sebu

adiknya Willem, bukan?" tanya Oliv

Ibu yang sangat galak!" desi

is jika dilihat dari sisi yang ti

nya?" tanya Heros

anya. Aura dan kepribadiannya membuat siapa pun betah mend

lagi, tapi dia memang galak. Aku

in kita tunda dulu pembahasan tentang si cantik Roberto, karena ada hal pe

sebelum memulai pembahasan dengan Oliver, Heros memesan

gkah sahabat mereka. "Helen!" seru Fre

ing mobil, dan menatap kedua sahabatnya. Mere

anya Freya terengah-

aku pusing dan aku tid

nya fokus menatap Helena. "Kamu pasti kesal sekali, ya, de

n kejadian di dalam kafe tadi. Bibirnya dicium oleh pria brengsek sepe

masuk ke kafe itu untuk mencekiknya," ucap He

sudah sampai rumah, kabari kami ya s

il dan menghempaskan punggungnya pada sandaran kursi. Wajah

ngejar Helena dengan buru-buru, sehingga tas mereka tertinggal di

usir rasa kesal yang bersarang di dadanya. "Sebaiknya ak

menuju apartemen. Saat ini, Helena membutuhkan tempat untuk menen

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tamparan Untuk Sang Detective2 Bab 2 Penghianatan Fernan3 Bab 3 Ciuman kedua kali4 Bab 4 Helena Curiga5 Bab 5 Mencintai Karena Nafsu 6 Bab 6 Kecurigaan Semakin Kuat7 Bab 7 Sentuhan Bibir Sang Detective8 Bab 8 Ciuman Setelah Kesepakatan9 Bab 9 Julukan; Detective Full Lendir!10 Bab 10 Aku Merindukanmu11 Bab 11 Nyaris Ketahuan12 Bab 12 Perselingkuhan Fernan Terbongkar13 Bab 13 Permohonan Zion14 Bab 14 Bayaran Satu Juta Dolar15 Bab 15 Sang Detective Menyelinap ke Dalam Kamar16 Bab 16 Tawaran Jadi Suami17 Bab 17 Wanita Idaman Heros18 Bab 18 Remasan Lembut, Namun Nikmat19 Bab 19 Pelukan Hangat Pada Tubuh Polos Helena20 Bab 20 Perjuangan Sang Detective21 Bab 21 Bersembunyi di Dalam Lemari22 Bab 22 Keputusan Helena23 Bab 23 Pemakaman Nora24 Bab 24 Diprioritaskan Setelah serumah dan seranjang25 Bab 25 Berkedut Saat Membayangkan26 Bab 26 Kejutan Untuk Helena27 Bab 27 Penjelasan Heros28 Bab 28 Bercumbu di Dalam Mobil29 Bab 29 Perdebatan Sengit30 Bab 30 Ditemani Mandi31 Bab 31 Miliknya Berkedut32 Bab 32 Bertemu Calon Mertua33 Bab 33 Jalang Baru 34 Bab 34 Peristiwa Mengerikan35 Bab 35 Flashback beberapa tahun yang lalu36 Bab 36 Kekecewaan Helena37 Bab 37 Tidak Akan Pernah Memaafkan38 Bab 38 Kecemasan Nelsond39 Bab 39 Ancaman Sang Detective40 Bab 40 Sentuhan Nakal Sang Detective41 Bab 41 Diculik Oleh Sang Detective42 Bab 42 Hari Pernikahan43 Bab 43 Harapan Memiliki Anak Kembar Sepuluh44 Bab 44 Gairah Menggelora45 Bab 45 Desahan di Dalam Bathtub46 Bab 46 Sempit dan Hangat47 Bab 47 Desahan di Malam Pertama48 Bab 48 Sebuah Rahasia49 Bab 49 Morning Sex50 Bab 50 Pertemuan Helena dan Nora51 Bab 51 Antara Restu dan Perceraian52 Bab 52 Sentuhan Panas53 Bab 53 Sebuah Misi54 Bab 54 Helena Membunuh55 Bab 55 Pertemuan Careen dan Nora56 Bab 56 Pembalasan Sang Detective57 Bab 57 Akhir Yang Menyesakkan58 Bab 58 EXTRA PART 1: Heros Koma59 Bab 59 EXTRA PART 2: Sadar Dari Koma