The Bastard Detective
*
l
di pipi Heros. Helena menatap t
a pengunjung tertuju pada Helena dan
ni-beraninya kau menc
ejut oleh kejadian yan
pantas menciumku! Kalau kau berani mengulanginya lagi, akan kurobek mulutmu!" Anca
rasa panas. "Persis seperti ibunya, bajingan," gumam
i menamparku. Sungguh luar bias
*
jam seb
n, New Ze
n Robe
ng gadis cantik berusia 25 tahun, dengan suara yang langsung mena
uh baya yang merupakan ibu kandung Helena. "Bukankah
Helena duduk di sampingnya. Dengan senyum, dia mengecup pipi sang nenek. "Aku mau bertemu Freya. Tadi di
rap saat ia tidak mendapat respons dari Ibunya,
angan pulang malam," serius memandang putrinya. Careen mela
. Ia berpamitan pada sang Nenek sebelum menghampiri Ibunya. Setelah itu, He
esin sebelum melaju perlahan melewati pintu gerbang yang
s. Biasanya, setiap hari ia menghabiskan waktunya di cafe miliknya. Namun, karena k
asa bosan. Bagaimana jika ini terjadi berhari-hari? Helena bisa s
Freya ingin bertemu dan berbicara. Kemungkinan terdapat perma
di depan cafe. Setelah menutup pintu dan menguncinya,
mengangkat sebelah tangannya, berharap
etelah melihat sahabatnya di sana
angat padat atau Aunty Careen tidak memberi izin?" ujarny
di samping sahabatnya yang lain, Leanor. "Aku hanya malas
tangan dan menempatkannya di kening Helena. "Kamu masih sakit?" tanyanya
a, menikmati cairan kuning tersebut sebelum menyelesaikannya. "Orang-orang di Mansion terlalu berlebihan. Aku hanya
amu tidak boleh berbicara seperti itu, Hel!" ujar
ena mendengus dan menggelengkan kepala dengan malas. Leanor, dengan kepolosannya, sepertinya t
pada Freya. Dengan gerakan kepala yang
ari sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Helena, "Di
ementara Freya melanjutkan, "Padahal sebelumnya dia sudah berja
rnya bukan pria itu yang salah, tapi kamu yang bodoh," tegas Hele
ernah berubah, Freya! Sudah berapa kali dia berjanji padamu dan sudah berapa kali kamu memergokinya? Dia terus mengulang kes
"Kalian ini kenapa, hm? Jadi kompak begini tertarik dengan pria brengsek. Seakan
. Padahal, aku sangat berharap bisa menjadi menantunya Aunty Car
kandung Helena, sungguh tulus. Namun sayangnya, Willem tidak tert
selama ini kamu lakukan," ujar Helena tegas sebelum melanjutkan, "Dan jika pilihanmu yang terakhir, bersiaplah untuk terus menangis karena sakit hati. Ingat, aku
mengikuti saran darimu. Aku akan mengakhiri semuanya. Aku
ahut Helena dengan nada sarkastik, membuat Freya
engkel terhadap sahabatnya itu. Menurutnya, Freya tidak tegas sama sekali terhadap pria yang telah memperlakukannya dengan semena-mena. Padah
•
di tempa
a menoleh dan menatap tajam padanya, wanita itu melanjutkan, "Kamu tidak bisa terus menerus meng
akhirnya menghentak tangannya hingga
rcinta? Bukankah kau seorang wanita yang berprofesi sebagai pemuas nafsu para pria yang kau temu
jika janin di dalam perutmu itu bukan dari benihku saja, tapi bercampuran! Kau
s sangat merendahkan harga dirinya meskipun
ab dan menikahiku, aku bersumpah akan menyebarluaskan rekaman itu agar keluargamu dan seluruh dunia
erhentilah mengusik kehidupanku, lupakan harapanmu tentang aku yang akan bertanggung jawab atas kehamilanmu karena semua itu mustahil terjadi. Brengsek begini, impianku tetap memilih wanita yang maha
ng wanita meringis kesakitan karena Heros menyakiti pergelangan tangannya. "Dan siapapun wanita yang berani menamparku, maka aku bersumpah
u dengan siapa saja kau bercinta! Bahkan aku juga tahu siapa sebenarnya ayah dari janin yang kau kandung ini! Jadi... jangan coba-
langkah lebar meninggalkan sang wanita yang tengah menatap
terkenal kejam. Tugasnya khusus adalah menyusup ke dalam kelompok musuh-musuh tertentu, memanfaatkan kecerdasan, kecerdikan, dan taktisnya untuk mengungkap kelema
tubuhnya sebelum tangannya beralih ke setir. Ia siap
am saku celananya. Membawanya ke depan wajah, ia menatap "Devil
ros setelah men
ukmu," ujar sang De
in bersenang-senang. Jangan mengganggu," seloroh
siapa kau berbicara, He
"Lucas Blaxton! Namamu
Dan ingat, jangan terlalu lama mengul
elum menjauhkan ponsel dari te
masih menyala terang, menunggu notifikasi p
epat membukanya. Ia melihat data seseor
Ia memiliki organisasi yang dikenal sebagai n,The Devil Blaxton dima
sebagai seorang detective handal. Lucas sangat mengandalkan Heros
k di sampingnya yang kosong. Kemudian ia melajukan mobilnya menuju sebua
cafe. Ia memarkirkan mobilnya dan segera turun
up ramai dengan pengunjung. Heros menyapu pandangannya menyusur
at tangan dan melambaikannya kepadanya sebelum kem
ian beberapa gadis di sana. Ada yang memekik tertahan
pada mereka, disertai dengan kedipan mata genit. Ia sering mengunjungi cafe
g ditaksirnya. "Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam sam
gakui bahwa pria yang dikagumi oleh sah
abatnya heboh melihat sang pujaan hati, itu tidak
ada dalam genggamannya, membal
satu dari mereka dengan nakal mengangkat sebelah kaki untuk menghadang langkah Heros. Na
ug
bersama ketika Heros menabrak meja mer
ing
n. Ekspresi mereka tampak syok melihat posisi Heros yang tengah menindih t
s hingga pria itu menjauh dari atas tubuhnya.
l
di pipi Heros. Helena menatap t
a pengunjung tertuju pada Helena dan
ni-beraninya kau menc
ejut oleh kejadian yan
pantas menciumku! Kalau kau berani mengulanginya lagi, akan kurobek mulutmu!" Anca
rasa panas. "Persis seperti ibunya, bajingan," gumam
i menamparku. Sungguh luar bias
nggil suara
ang mulai menghilang dan beralih menatap sosok yan
at?" Oliver menelisik. Ia melihat pipi kanan Heros tampak memerah. Kemudi
er. "Aku akan memberinya hukuman nanti," gumam
pat menyusul Heros. Mereka menuju sebu
adiknya Willem, bukan?" tanya Oliv
Ibu yang sangat galak!" desi
is jika dilihat dari sisi yang ti
nya?" tanya Heros
anya. Aura dan kepribadiannya membuat siapa pun betah mend
lagi, tapi dia memang galak. Aku
in kita tunda dulu pembahasan tentang si cantik Roberto, karena ada hal pe
sebelum memulai pembahasan dengan Oliver, Heros memesan
gkah sahabat mereka. "Helen!" seru Fre
ing mobil, dan menatap kedua sahabatnya. Mere
anya Freya terengah-
aku pusing dan aku tid
nya fokus menatap Helena. "Kamu pasti kesal sekali, ya, de
n kejadian di dalam kafe tadi. Bibirnya dicium oleh pria brengsek sepe
masuk ke kafe itu untuk mencekiknya," ucap He
sudah sampai rumah, kabari kami ya s
il dan menghempaskan punggungnya pada sandaran kursi. Wajah
ngejar Helena dengan buru-buru, sehingga tas mereka tertinggal di
usir rasa kesal yang bersarang di dadanya. "Sebaiknya ak
menuju apartemen. Saat ini, Helena membutuhkan tempat untuk menen
*