icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Aku Bukan Pelakor.

Bab 5 Kebenaran Kehamilan

Jumlah Kata:1259    |    Dirilis Pada: 14/06/2024

sayur yang kebetulan berhenti di depan salah satu rumah warga. Mereka be

rga Pak Baron yang mengalami kegagalan pernikahan karena calon suaminya masih

da seperti itu," ucap seorang ibu-ib

bunga-bunga menimpali, "Iya. Ternyata

bermaksud melamar dia. Termasuk anak saya si Sapto. Tapi Nadanya malah

menuju kumpulan para ibu di gerobak sayur. Wajahnya s

erada di dekat gerobak. Dia semakin men

atannya?" tanyanya sembari memperhatikan s

t, Bu. Apa lagi memangnya?" j

Susi melirik semua orang yang kembali memilih belanjaan mereka. Sen

ri warga yang lain. "Si Nada, kan dulu sering keluar dengan c

pingnya, sebelum kembali menatap pada Ibu Susi. Tampak jelas kebingungan pa

bingung juga penasaran. Ibu Susi memang terkenal dengan biang gosipnya. Akan tetapi memang tid

-laki dan perempuan menginap berdua-duaan kalau enggak ...." Kali ini Ibu Susi menggantungkan ucapannya. Akan tet

bisa menebak kalau laki-lakinya kemarin mengalami masalah dengan sang istri yang pastinya mereka tidak akan melakukan hubungan suami istri. Laki-laki seka

?" tanya salah sat

Itu tuh yang artinya keliling-keliling," jasa Bu Susi den

Pikiran saya ini jadi macam-macam. Masa sih laki-laki sama perempuan

timpal salah satu dari mereka. "Enggak

t menyuruh salah satu OB di kantor untuk membelikan tespek," jelasnya. Gerakan ibu-ibu pen

terkejut secara berbarengan. Tentu saja itu mengejutk

Coba pikir. Kalau bukan buat Nada, buat siapa? Sedangkan kita tah

ada hamil lagi?" Bebe

ya. Padahal, kan

alem, kan biasanya yang menghanyutkan." Semua kemba

orang gadis yang terlihat mendekat ke arah mereka. Dia pun s

tuh," ucapnya sembari melir

ang mendekat. "Selamat pagi, Ibu-Ibu," sapa gadis itu

akhir semua menatap Ibu Susi pertanda bahwa perempuan itu harus menanyakan perihal yan

harus selalu dirinya yang beraksi? Namun, tak ayal dia tetap

ur kangkung menoleh saat mendeng

r kakak kamu?"

sang kakak pasti akan tetap menjadi bahan omongan untuk beberapa hari ke depan

ulillah baik, Bu." Dia

m. Namun, hal itu tidak membuat beberapa ibu-ibu di sana

puan berdaster hijau itu sehingga membuat si empunya menoleh. "Cepat tanyak

ukannya. Dia kembali memanggil Tari dan mulai bertanya, "Ap

terkejut, juga tidak suka akan ha

ak jelas. Soalnya ada yang tahu beberapa waktu lalu sebelum acara nikahan kalau calon suami kakak kamu me

n sekali dia mengatakan kalau mungkin saja tespek itu untuk istri pria kurang ajar yang sudah menipu k

kak kamu. Atau kakak kamu menerima perjodohan dengan Rizal yang dia tolak dulu

gan segera dia bayar. Padahal seharusnya masih banyak lagi yang harus

duduk di ujung ranjang tepat di depan jendela dengan padangan kosong

emegangi perutnya. Kenapa? Apakah kakaknya lapar? Sekeleb

lalu memaksa kakaknya untuk menghadap ke arahnya. "Kak. Katakan y

mil?" tanya Tari la

dia terima. Kakaknya itu hanya m

ah Kakak hamil?" tanyanya lagi den

untut pun akhirnya m

ng dengan suara mengg

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Kebenaran3 Bab 3 Kemarahan.4 Bab 4 Kabar Burung5 Bab 5 Kebenaran Kehamilan6 Bab 6 Terusir7 Bab 7 Pergi Dari Rumah8 Bab 8 Kedatangan Aska9 Bab 9 Mencari10 Bab 10 Mengajak Nada11 Bab 11 Mencari Kontrakan Untuk Nada12 Bab 12 Bosan13 Bab 13 Kontrakan Sederhana Pilihan Nada14 Bab 14 Mencari Pekerjaan15 Bab 15 Aku Ingin Kerja Kak Aska16 Bab 16 Ancaman Rina Untuk Saka17 Bab 17 Rina Mempermalukan Nada18 Bab 18 Memeriksakan Kandungan Nada19 Bab 19 Keluarnya Kakak Tertua Dari Penjara20 Bab 20 Anak Yang Tak Diinginkan Lagi.21 Bab 21 Pertengkaran Adik dan Kakak.22 Bab 22 Kepergok23 Bab 23 Membuntuti24 Bab 24 Panggilan Polisi Untuk Aska.25 Bab 25 Turun Jabatan26 Bab 26 Pelukan Seorang Kakak.27 Bab 27 Salah Paham28 Bab 28 Ancaman Untuk Aska29 Bab 29 Pertanyaan Reno Untuk Aska.30 Bab 30 Kumpulan Ibu-Ibu yang Mengusir Nada.31 Bab 31 Buku Nikah Aska dan Nada 32 Bab 32 Bertemu Ibu33 Bab 33 Pertikaian di Depan Restoran34 Bab 34 Benang Merah yang Saling Terhubung.35 Bab 35 Adik Korban Reno.36 Bab 36 Rencana Pertunangan Tari dan Rizal.37 Bab 37 Ajakan menikah 38 Bab 38 Pengakuan Perasaan Aska.39 Bab 39 Mencari Jalan Untuk Tari.40 Bab 40 Membungkam Mulut Bu Susi41 Bab 41 Penangkapan Rizal42 Bab 42 Kepergian Tari dan Bu Mila Dari Rumah.43 Bab 43 Berkumpul44 Bab 44 Permintaan Maaf Nada Pada Rina.45 Bab 45 Perasaan Reno Sejak Lama46 Bab 46 Kecelakaan47 Bab 47 Pelakunya Tertangkap48 Bab 48 Janin Yang Tak Bisa Diselamatkan.49 Bab 49 Penangkapan Saka50 Bab 50 Hajar Saka51 Bab 51 Nada Bertemu Pelaku di Penjara52 Bab 52 Kemarahan Nada53 Bab 53 Rahasia Yang Terkuak54 Bab 54 Mendatangi Rumah Lama55 Bab 55 Masuk Rumah Sakit56 Bab 56 Reno Mau Jadi Papanya Zahra57 Bab 57 Reno Mau Nikah58 Bab 58 Maafkan Aku, Kak Imelda.59 Bab 59 Ayo Kita Nikah, Nada.60 Bab 60 Hasil Tes DNA61 Bab 61 Lamaran62 Bab 62 Kebohongan Aska63 Bab 63 Mencari Tahu Masa Lalu Aska64 Bab 64 Nada Kecewa65 Bab 65 Sosok Dari Masa Lalu.66 Bab 66 Bocah Bernama Alva.67 Bab 67 Menyelesaikan Masalah68 Bab 68 Niken dan Nada69 Bab 69 Pernikahan Reno dan Nada70 Bab 70 Tantangan Dari Niken71 Bab 71 Pilihan Aska72 Bab 72 Keluarga Benalu73 Bab 73 Ajakan Menikah74 Bab 74 Kriminal75 Bab 75 Hadiah Dari Kakak Ipar76 Bab 76 Kepergian Alva77 Bab 77 Pemakaman78 Bab 78 Pencarian Nada79 Bab 79 Penyelamatan Nada80 Bab 80 Perawatan Nada81 Bab 81 Menemui82 Bab 82 Pergi ke Makam83 Bab 83 Sah84 Bab 84 Mengatasi Masalah Tanpa Masalah.85 Bab 85 Akhir Dari Segalanya.