icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Aku Bukan Pelakor.

Bab 2 Kebenaran

Jumlah Kata:1352    |    Dirilis Pada: 14/06/2024

eben

ungan. Sosok perempuan lain yang hadir menghentikan pernikahan mem

kan beberapa pandangan yang terarah pada Nada mulai terli

buka suara. Wanita itu menatap calon suaminya dan seseorang

gar apa yang diucapkan oleh wanita dengan keba

bibir sensual itu terdengar sinis. "Say

an isyarat menuntut akan sebuah jaawaban. Sayangnya, keterdiaman Sa

mata berkaca. Saka, pria itu masih tetap menunduk

ah menjadi suami saya." Rina kembal

ngan wajah penuh kemarahan. Rasa pening yang menyerang, beliau tekan

-laki itu, yang duduk sebagai mempelai pria dari anak Bapak, masih sah

egitu?" Salah satu tamu

ng." Suara tetangga

i suami orang?" Baiklah. Mulut ibu-ibu yang sudah mendengar atau meli

mberikan senyum ramah pada para tamu undangan. "Ibu-ibu, Bapak-bapak. Maaf. Sepertinya acaranya d

kan semu

geluarkan suaranya. "Kenapa mereka semua diminta pergi? Apa kalian taku

k, menatap tajam ke arah Rina. "Cukup, Rina!

khianati kami dan menikahi perempuan itu? Tidak

." Tatapan meremehkan Rina sebelum

. Sebelumnya aku juga merasakan hal itu, tetapi hari itu semua

erima cinta Saka setelah hampir dua Minggu mereka saling kenal, sik

putrinya. Dia yang biasanya selalu menuruti apa pun permintaan pu

ikan seseorang membuat semu

lah teman kerja Nada. Dia pernah bilang kalau Nada memiliki hubungan dengan pria yang

ecepatnya kala melihat semua pandangan terarah

ya tidak datang ke sekolah putri kami. Padahal, dulu dia yang paling marah jika saya membuat kedatangan kami terla

aknya untuk berkencan. Mereka melakukan perjalanan ke puncak. D

am dua belas malam dia menunggu kedatangan papanya. Tapi apa? Sua

berkaca, tetapi sorot yang ditampilkan seakan men

a di Bali, dua hari sebelumnya pria itu mengajak dirinya ke sana dengan ala

ana bisa dia tid

daku? Dia meminta izin untuk menikah lagi dan mengancam akan mencer

larikan ke rumah sakit, tapi dia tidak bisa dihubungi sama sekali. Bahkan setelahnya dia

ada diri Rina kini hancur sudah. Wajah wanita itu sembab

jika dia mendapatkan perlakuan demikian dar

n air mata. Sebelas Oktober. Hari

adalah hari di mana suamiku melamarmu!" teriak Rina sangat ke

ng dadanya sembari beristigfar. Tidak perc

am itu di sinetron ikan terbang. Tapi

neran ada. Semoga anak saya tidak seperti itu, Bu. Ka

puan saya dijauhkan dar

an bisik-bisik itu. "Tapi aku memang suda

a membalas ucapan Rina. Karena nyatanya dia hanya baru menc

di terpaku mendengar apa yang terjadi tiba-tiba saja j

u, Ibu." Bahkan wanita itu kini

Aska yang sedari tadi diam. "Nak Aska. Apa maksudn

mempermalukan keluarga Bapak. Sesungguhnya saya pun juga tidak tahu kalau adik saya belum menceraikan istrinya. Dia hanya bercerita kalau rumah tangganya suda

ah karena tidak benar-benar mencari tahu. Saya salah karena tidak begitu peduli dengan kehidupan adi

i dari sini." Pak Baron

gaimana dengan pernikahan ini

punya malu. Kamu sudah mempermalukan keluarga saya, kamu sudah melempar kotoran pada kel

i, P

Baron terus m

ak

keluar dari rumahnya. Tidak peduli jika nanti

sungkur di halaman. "Pergi dari sini. Jan

ak

ya minta maaf, Pak Baron." Tidak men

berlalu. "Kita selesaikan di rumah," ucapnya ketika mele

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Kebenaran3 Bab 3 Kemarahan.4 Bab 4 Kabar Burung5 Bab 5 Kebenaran Kehamilan6 Bab 6 Terusir7 Bab 7 Pergi Dari Rumah8 Bab 8 Kedatangan Aska9 Bab 9 Mencari10 Bab 10 Mengajak Nada11 Bab 11 Mencari Kontrakan Untuk Nada12 Bab 12 Bosan13 Bab 13 Kontrakan Sederhana Pilihan Nada14 Bab 14 Mencari Pekerjaan15 Bab 15 Aku Ingin Kerja Kak Aska16 Bab 16 Ancaman Rina Untuk Saka17 Bab 17 Rina Mempermalukan Nada18 Bab 18 Memeriksakan Kandungan Nada19 Bab 19 Keluarnya Kakak Tertua Dari Penjara20 Bab 20 Anak Yang Tak Diinginkan Lagi.21 Bab 21 Pertengkaran Adik dan Kakak.22 Bab 22 Kepergok23 Bab 23 Membuntuti24 Bab 24 Panggilan Polisi Untuk Aska.25 Bab 25 Turun Jabatan26 Bab 26 Pelukan Seorang Kakak.27 Bab 27 Salah Paham28 Bab 28 Ancaman Untuk Aska29 Bab 29 Pertanyaan Reno Untuk Aska.30 Bab 30 Kumpulan Ibu-Ibu yang Mengusir Nada.31 Bab 31 Buku Nikah Aska dan Nada 32 Bab 32 Bertemu Ibu33 Bab 33 Pertikaian di Depan Restoran34 Bab 34 Benang Merah yang Saling Terhubung.35 Bab 35 Adik Korban Reno.36 Bab 36 Rencana Pertunangan Tari dan Rizal.37 Bab 37 Ajakan menikah 38 Bab 38 Pengakuan Perasaan Aska.39 Bab 39 Mencari Jalan Untuk Tari.40 Bab 40 Membungkam Mulut Bu Susi41 Bab 41 Penangkapan Rizal42 Bab 42 Kepergian Tari dan Bu Mila Dari Rumah.43 Bab 43 Berkumpul44 Bab 44 Permintaan Maaf Nada Pada Rina.45 Bab 45 Perasaan Reno Sejak Lama46 Bab 46 Kecelakaan47 Bab 47 Pelakunya Tertangkap48 Bab 48 Janin Yang Tak Bisa Diselamatkan.49 Bab 49 Penangkapan Saka50 Bab 50 Hajar Saka51 Bab 51 Nada Bertemu Pelaku di Penjara52 Bab 52 Kemarahan Nada53 Bab 53 Rahasia Yang Terkuak54 Bab 54 Mendatangi Rumah Lama55 Bab 55 Masuk Rumah Sakit56 Bab 56 Reno Mau Jadi Papanya Zahra57 Bab 57 Reno Mau Nikah58 Bab 58 Maafkan Aku, Kak Imelda.59 Bab 59 Ayo Kita Nikah, Nada.60 Bab 60 Hasil Tes DNA61 Bab 61 Lamaran62 Bab 62 Kebohongan Aska63 Bab 63 Mencari Tahu Masa Lalu Aska64 Bab 64 Nada Kecewa65 Bab 65 Sosok Dari Masa Lalu.66 Bab 66 Bocah Bernama Alva.67 Bab 67 Menyelesaikan Masalah68 Bab 68 Niken dan Nada69 Bab 69 Pernikahan Reno dan Nada70 Bab 70 Tantangan Dari Niken71 Bab 71 Pilihan Aska72 Bab 72 Keluarga Benalu73 Bab 73 Ajakan Menikah74 Bab 74 Kriminal75 Bab 75 Hadiah Dari Kakak Ipar76 Bab 76 Kepergian Alva77 Bab 77 Pemakaman78 Bab 78 Pencarian Nada79 Bab 79 Penyelamatan Nada80 Bab 80 Perawatan Nada81 Bab 81 Menemui82 Bab 82 Pergi ke Makam83 Bab 83 Sah84 Bab 84 Mengatasi Masalah Tanpa Masalah.85 Bab 85 Akhir Dari Segalanya.